Advertisement

Promo Desember

Pembicaraan Gencatan Senjata di Gaza Masih Buntu, Ini Penyebabnya

Newswire
Minggu, 22 Desember 2024 - 10:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Pembicaraan Gencatan Senjata di Gaza Masih Buntu, Ini Penyebabnya Ilustrasi produk Iserale / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pembicaraan gencatan senjata di Gaza masih mengalami kebuntuan. Hal ini terjafi akibat perbedaan pendapat mengenai ketentuan kesepakatan, menurut laporan situs berita Al-Araby Al-Jadeed yang berbasis di London, Inggris.

Menurut sumber-sumber yang dikutip situs tersebut, Hamas menginginkan kesepakatan itu mencakup secara langsung menyebutkan “mengakhiri perang”, sementara rezim Israel menolaknya dan bersikeras untuk "mengakhiri operasi militer".

Advertisement

BACA JUGA: Tegaskan Boikot Produk-Produk Israel, Komisi I DPR Usulkan RUU

Perbedaan itu menjadi salah satu poin yang menyebabkan kesepakatan sulit dicapai.

Al-Araby Al Jadeed juga melaporkan bahwa Hamas mengumumkan 60 personel militer Israel tewas selama77 hari terakhir operasi militer di Gaza utara, termasuk komandan Brigade ke-401.
​​​​​
Sementara itu, semakin banyak warga Palestina yang kehilangan nyawa di Gaza seiring dengan berlanjutnya serangan dari rezim Israel.

Menurut Al-Araby Al-Jadeed, serangan terbaru mencakup pengeboman sebuah rumah di Kota Jabalia, Gaza utara, yang hingga menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina, termasuk tujuh anak.

Satu warga Palestina lainnya terbunuh dalam serangan udara di sebuah sekolah di Gaza tengah.

Pada Kamis (19/12), Human Rights Watch merilis laporan yang menyebutkan bahwa Israel melakukan tindakan genosida terhadap rakyat Gaza dengan menghalangi mereka mendapatkan pasokan air yang memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Masih Ada Ribuan Penderita TBC hingga Desember 2024, Terbanyak Kalangan Balita dan Lansia

Bantul
| Minggu, 22 Desember 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Kedai Rukun, Kesederhanaan Justru Jadi Andalan

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 13:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement