Ribuan Pengunjuk Rasa di Swedia Kecam Pemasokan Senjata dari barat ke Israel
Advertisement
Harianjogja.com, ISTANBUL—Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Stockholm pada Sabtu (16/11) untuk memprotes tindakan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon, sekaligus mengecam pemerintah Barat karena terus memasok senjata kepada Israel meskipun jatuh korban sipil.
Protes yang berlangsung di kawasan Odenplan ini diselenggarakan oleh sejumlah kelompok masyarakat sipil dan dihadiri oleh sekitar 2.000 peserta.
Advertisement
Para demonstran menyatakan solidaritas mereka dengan Palestina dan Lebanon, serta mengkritik negara-negara Barat atas keterlibatan mereka dalam tindakan Israel.
Karl Kjellin, seorang aktivis Swedia, menuduh Israel melakukan genosida di Gaza dan mengecam para pemimpin Barat yang terus memasok senjata.
Kjellin berpendapat bahwa kedua partai politik utama di AS mendukung Israel, sehingga tidak akan ada perubahan meski pemilu AS digelar.
BACA JUGA: Prabowo Nyatakan Komitmen Indonesia Perkuat Pasukan Perdamaian di Palestina
Ia menegaskan bahwa tindakan Israel di kawasan tersebut akan terus berlanjut karena AS menjamin kelanjutan pengiriman senjata kepada Israel.
Para demonstran juga berkumpul di depan Kedutaan Besar Jerman di Dublin untuk mendukung Palestina dan mengecam tekanan yang meningkat terhadap kelompok-kelompok pro-Palestina di Jerman.
Para demonstran mengkritik dukungan Jerman terhadap kebijakan Israel, dengan menyatakan bahwa hal tersebut melanggar hak-hak mendasar dan menekan kebebasan berekspresi.
Jacob Woolf, sekretaris organisasi Jews for Palestine Ireland, mendesak Pemerintah Irlandia untuk menekan Jerman agar memastikan aksi protes damai tetap menjadi hak yang dilindungi.
‘Protes Vokal’ di Istanbul
Sebuah “protes vokal” digelar di Istanbul pada Sabtu untuk “memecah kesunyian atas pembantaian Israel di Gaza.”
Para demonstran yang membawa bendera Turki dan Palestina meneriakkan slogan-slogan menentang Israel dan AS sambil memukul drum, membunyikan lonceng, serta meniup peluit.
Israel terus melancarkan serangan besar-besaran terhadap Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Serangan tersebut telah menewaskan hampir 43.800 orang dan membuat wilayah itu nyaris tidak dapat dihuni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara - Anadolu
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polda Jateng Diminta Segera Tetapkan Tersangka Terkait Kematian Dokter Aulia Risma
- MA Nyatakan Tidak Ada Pelanggaran Etik Hakim Kasasi Ronald Tannur
- Waspada! Kasus DBD karena Perubahan Iklim Berpotensi Capai 60 Persen di Seluruh Dunia pada 2050
- KPK Melacak Aliran Uang Korupsi Pembangunan Jalur Kereta Api ke Pejabat BPK
- Menteri Komdigi Setuju Pelajaran Coding Masuk ke Kurikulum Sekolah
Advertisement
Kunjungi TPST Minggir, Menteri Hanif Faisol Minta Pengelolaan Sampah Lebih Efektif
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri PPPA: Butuh Partisipasi Banyak Pihak untuk Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
- 12 WNI Korban Perdagangan Orang Terjebak di Daerah Konflik Myanmar
- 6 Desa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Direlokasi
- Bertemu Sekjen PBB, Presiden Prabowo Bahas Perdamaian Internasional
- Presiden Prabowo Optimistis Bisa Tarik Invesasi dari Inggris
- Harga Daging Sapi di Lampung di Bawah Rp50.000 per Kilogram, Mentan Geram
- Prabowo Nyatakan Komitmen Indonesia Perkuat Pasukan Perdamaian di Palestina
Advertisement
Advertisement