Advertisement
Warga Jogja Diingatkan untuk Waspada DBD di Musim Hujan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada musim hujan.
"Secara faktor risiko, penyakit yang perlu diwaspadai saat musim hujan memang salah satunya DBD, karena banyak genangan air yang bila tidak dibuang airnya berpotensi menjadi tempat bertelur nyamuk," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja Endang Sri Rahayu di Jogja, Jumat (15/11/2024).
Advertisement
Berdasarkan data Dinkes Kota Jogja sejak Januari hingga Oktober 2024 tercatat sebanyak 238 kasus DBD. Angka tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 sebanyak 88 kasus.
Menurut Endang, sebagian besar pasien DBD adalah anak-anak, meskipun pasien DBD yang menjalani rawat inap di rumah sakit seluruhnya telah dinyatakan sembuh.
Sebaran kasus DBD pada tahun ini paling banyak ditemukan di Kelurahan Sorosutan mencapai 17 kasus, disusul Kelurahan Kricak 15 kasus, dan Wirogunan 14 kasus.
BACA JUGA: TPAS Wukirsari Gunungkidul Akan Gunakan Teknologi RDF
Untuk mencegah kasus meluas, Endang mengimbau masyarakat melakukan pencegahan DBD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Masyarakat juga perlu menerapkan 4M Plus yaitu menguras bak mandi dan tempat penampungan air, menutupnya agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, memantau jentik nyamuk, dan mengubur barang bekas.
Menurut dia, Dinkes Kota Jogja juga melakukan inovasi bekerja sama dengan Pusat Kedokteran Tropis Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui teknologi nyamuk ber-Wolbachia.
"Jurus terakhir adalah fogging' sesuai prosedur operasi standar (SOP) yaitu jika terjadi penularan berdasarkan penyelidikan epidemiologi," ujar Endang.
Kepala Puskesmas Umbulharjo I Yunita Haryanti mengatakan penanganan dan pengendalian DBD di wilayahnya dilakukan dengan mengedukasi pencegahan secara langsung kepada masyarakat di wilayah.
"Kami juga memanfaatkan media sosial untuk edukasi melalui konten ataupun infografis. Selain itu juga dilakukan abatisasi atau pemberian serbuk Abate pada tempat-tempat yang digenangi air untuk membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti dan mencegah wabah DBD," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BMKG Minta Warga Poso Tingkatkan Kewaspadaan Seusai Terjadi 113 Gempa Susulan
- Tingkat Kemiskinan di Perkotaan Naik karena Jumlah Orang Setengah Pengangguran, Ini Penjelasan BPS
- Tersangka Kasus Korupsi Pertamina, Riza Chalid Mangkir dari Panggilan Pertama
- Siswa dari 10 Sekolah di Kupang Keracunan MBG, BPOM Lakukan Penyelidikan
- Jumlah Warga Thailand yang Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja Jadi 15 Orang
Advertisement

Pemda DIY Kembangkan Wisata Borobudur-Yogyakarta-Prambanan Plus Gunungkidul, Begini Konsepnya
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
Advertisement
Berita Populer
- Mengenal Lebih Jauh Preah Vihear, Kuil yang Berbatasan Antara Thailand-Kamboja
- KPK Telisik Dugaan Korupsi Program Sosial OJK
- Orang Miskin Indonesia Paling Banyak Ada di Pulau Jawa
- 2.011 Warga Mengungsi Setelah Poso Diguncang Gempa Semalam
- Jumlah Warga Thailand yang Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja Jadi 15 Orang
- Siswa dari 10 Sekolah di Kupang Keracunan MBG, BPOM Lakukan Penyelidikan
- Gandum dan Kedelai Jadi Fokus Rencana Impor Pertanian Senilai Rp73,4 Triliun dari AS
Advertisement
Advertisement