Advertisement
Siswa dari 10 Sekolah di Kupang Keracunan MBG, BPOM Lakukan Penyelidikan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyelidiki kejadian keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), serta mengupayakan tindak lanjut juga langkah mitigasi.
Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan laboratorium BPOM di Kupang melakukan penyelidikan tersebut. Pada kasus di kupang, katanya, sebuah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melayani 10 sekolah.
Advertisement
BACA JUGA: Ratusan Siswa di Daerah Ini Keracunan Menu MBG
"Sebanyak 10 sekolah itulah yang kita selidiki, dan sekarang laboratorium kami lagi bekerja untuk memastikan apa penyebabnya, dan nanti kalau ada hasilnya kami akan sampaikan," kata Taruna, Jumat (25/7/2025).
Dia menyebutkan bahwa MBG merupakan program yang perlu dikawal habis-habisan, dan kejadian luar biasa (KLB) tersebut perlu dicari penyebabnya agar dapat dicegah di kemudian hari.
"Saya kira ada beberapa faktor yang kita bisa lihat. Tapi kita akan umumkan kemudian, bukan saatnya sekarang," kata Taruna.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memastikan penanganan medis optimal bagi 140-an siswa SMPN 8 Kupang yang mengalami gangguan kesehatan karena diduga keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Yang paling utama sekarang adalah keselamatan anak-anak kita. Jangan dulu sibuk mencari siapa salah, siapa benar, sementara anak-anak sedang butuh pertolongan medis. Mereka butuh infus, butuh stabilisasi. Itu yang paling penting saat ini,” kata Wali Kota Kupang Christian Widodo di Kupang, Rabu (23/7).
Anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan tersebut dirawat di tiga rumah sakit terdekat, antara lain RSUD SK Lerik, RSU Mamami, dan RS Siloam. Adapun gangguan kesehatan berupa diare dan muntah-muntah.
Wali Kota Kupang melakukan peninjauan secara langsung terhadap para siswa di sejumlah rumah sakit tersebut.
Meski situasi terpantau mulai membaik, kata dia, proses penanganan medis dan pemulihan harus berjalan optimal terlebih dahulu, baru dilakukan evaluasi secara menyeluruh.
Terkait sumber makanan, ia mengakui belum menerima laporan resmi. Namun, ia memastikan akan segera meminta data lengkap dan bila perlu memanggil pihak-pihak terkait untuk klarifikasi dan evaluasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement