Advertisement
Orang Miskin Indonesia Paling Banyak Ada di Pulau Jawa

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Jumlah penduduk miskin tercatat terkonsentrasi di Pulau Jawa sebanyak 12,56 juta jiwa. Sementara pulau dengan penduduk miskin paling sedikit berada di Kalimantan, yang hanya sebanyak 890.000 orang.
BACA JUGA: Pemda DIY Targetkan Kemiskinan Turun 10,16 Persen
Advertisement
Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Ateng Hartono menyampaikan pada dasarnya penurunan kemiskinan terjadi hampir di semua wilayah di Indonesia. Meski demikian, jumlah penduduk miskin masih terpusat di Jawa dan menjelaskan lebih dari setengah total penduduk miskin nasional.
“Sebanyak 12,56 juta penduduk miskin berada di Pulau Jawa atau kontribusinya 52,66% terhadap total jumlah penduduk miskin nasional,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (25/7/2025).
Ateng menjelaskan meski menjadi pusat kemiskinan, tetapi tingkat kemiskinan di Jawa turun sebesar 0,06% dari 8,05% menjadi 7,99% pada Maret 2025.
Adapun, penurunan kemiskinan paling besar terjadi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara yang turun sebesar 0,22% pada Maret 2025 dibandingkan dengan September 2024, dari 12,15% menjadi 11,93%.
Berbanding terbalik, wilayah Maluku dan Papua justru menjadi satu-satunya yang mengalami peningkatan kemisikinan sebesar 0,28% pada Maret 2025, dari 18,62% pada September 2024 menjadi 18,90% pada Maret 2025. Total penduduk miskinnya mencapai 1,49 juta jiwa.
Di Sumatra, angka kemiskinan turun sebesar 0,20% pada Maret 2025 menjadi 8,22% dengan total penduduk miskin mencapai 5,14 juta jiwa. Pula Sumatra menjadi pulau kedua dengan jumlah penduduk miskin terbanyak, yang menjelaskan 21,56%.
Sementara di Sulawesi terjadi penurunan kemiskinan sebesar 0,16% pada Maret 2025 menjadi 8,96% dengan total penduduk miskin mencapai 1,85 juta jiwa. Jumlah tersebut menjelaskan 7,75% dari total penduduk miskin nasional.
Dia memaparkan bahwa garis kemiskinan Maret 2025 adalah sebesar Rp609.160 per kapita per bulan. Angka tersebut naik 2,34% dari garis kemiskinan pada September 2024 sebesar Rp595.242 per kapita per bulan.
Sejak 2020, persentase dan jumlah penduduk miskin memang cenderung mengalami penurunan. Dia mencontohkan penduduk miskin mencapai 26,42 juta orang atau setara 9,78% dari total populasi pada Maret 2020.
Tingkat kemiskinan sempat naik pada 2020 karena pandemi Covid-19, tetapi setelah itu konsisten turun. Data kemiskinan terbaru itu mengacu pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025. Khusus Susenas Maret 2025, pendataannya dilakukan pada Februari 2025.
"Hal ini disebabkan pada Maret 2025 bertepatan dengan bulan Ramadan, yang tentunya pada bulan Ramadan akan memengaruhi pola konsumsi rumah tangga," ujar Ateng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tingkat Kemiskinan di Perkotaan Naik karena Jumlah Orang Setengah Pengangguran, Ini Penjelasan BPS
- Tersangka Kasus Korupsi Pertamina, Riza Chalid Mangkir dari Panggilan Pertama
- Siswa dari 10 Sekolah di Kupang Keracunan MBG, BPOM Lakukan Penyelidikan
- Jumlah Warga Thailand yang Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja Jadi 15 Orang
- 2.011 Warga Mengungsi Setelah Poso Diguncang Gempa Semalam
Advertisement

Pemda DIY Kembangkan Wisata Borobudur-Yogyakarta-Prambanan Plus Gunungkidul, Begini Konsepnya
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
Advertisement
Berita Populer
- Mengenal Lebih Jauh Preah Vihear, Kuil yang Berbatasan Antara Thailand-Kamboja
- KPK Telisik Dugaan Korupsi Program Sosial OJK
- Orang Miskin Indonesia Paling Banyak Ada di Pulau Jawa
- 2.011 Warga Mengungsi Setelah Poso Diguncang Gempa Semalam
- Jumlah Warga Thailand yang Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja Jadi 15 Orang
- Siswa dari 10 Sekolah di Kupang Keracunan MBG, BPOM Lakukan Penyelidikan
- Gandum dan Kedelai Jadi Fokus Rencana Impor Pertanian Senilai Rp73,4 Triliun dari AS
Advertisement
Advertisement