Advertisement

Promo November

Liburan Bikin Awet Muda

Sirojul Khafid
Jum'at, 01 November 2024 - 06:47 WIB
Sunartono
Liburan Bikin Awet Muda Masker wajah / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Liburan tidak hanya membuat tubuh lebih sehat, namun juga berpotensi menekan penuaan.

Dalam studi berjudul The Principle of Entropy Increase: A Novel View of How Tourism Influences Human Health, peneliti mencoba menghubungkan dampak berlibur dengan kesehatan, penurunan stres, hingga potensi awet muda.

Advertisement

Laporan yang rilis pada awal Agustus 2024 ini menemukan bahwa bagian-bagian tertentu dari perjalanan dapat membantu menurunkan risiko penuaan dini. Bagian tersebut seperti menjalin hubungan sosial baru, tidur lebih nyenyak, dan mendapatkan pengalaman baru.

“Sebagai pakar pariwisata, kami sangat ingin melihat bagaimana perjalanan dapat memberikan perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat, terutama terkait kesehatan dan penuaan,” kata penulis utama studi dan kandidat PhD di Edith Cowan University, Fangli Hu.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Travel Research ini menerapkan teori entropi, yaitu tren segala sesuatu yang bergerak menuju kematian dan kekacauan. Teori tersebut dikontekskan dalam pariwisata. Para peneliti menyimpulkan bahwa dengan menggabungkan rutinitas biasa dan melihat hal-hal baru, dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan metabolisme. Pada prosesnya nanti, keduanya bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dampak tersebut juga membantu hormon yang membantu perbaikan dan regenerasi jaringan. Proses ini membantu memperlambat tanda-tanda penuaan.

Meski ada potensi manfaat-manfaat di atas, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan. Saat ini, penelitian lebih bersifat teori, artinya penelitian tidak membandingkan tanda-tanda penuaan pada orang yang bepergian dengan mereka yang tinggal di rumah

Meski begitu, Ahli Geropsikologi dan Neuropsikologi di Program Kesehatan dan Gaya Hidup Otak Pacific Neuroscience Institute di Santa Monica, California, Shannel Kassis Elhelou, menganggap teori tersebut cukup menarik. Teori entropi sejalan dengan identifikasi pilar kesehatan otak, seperti tidur, nutrisi, manajemen stres, olahraga, sosialisasi, dan stimulasi kognitif.

“Perjalanan secara alami menggabungkan banyak elemen ini, terutama melalui aktivitas fisik, keterlibatan kognitif dari pengalaman baru, dan interaksi sosial yang muncul saat menjelajahi budaya baru. Faktor-faktor ini sangat penting untuk menjaga kesehatan kognitif dan mental, serta menumbuhkan rasa bahagia dan tujuan,” kata Elhelou.

Membiasakan Gaya Hidup Sehat

Pada tahap tertentu, perjalanan atau liburan bisa membantu mempromosikan gaya hidup sehat.

Penulis utama studi dan kandidat PhD di Edith Cowan University, Fangli Hu, mengatakan saat seseorang berlibur, dia berpotensi mengikuti banyak aktivitas fisik dan hubungan sosial. “Selain itu, perjalanan dapat mengarah pada pola makan yang lebih sehat karena kita mencoba makanan lokal yang segar,” katanya.

Sejauh ini, belum ada panduan terkait cara yang 'benar' dalam berlibur. Cara ideal untuk bepergian sangat bergantung pada situasi dan kebutuhan setiap orang. “Liburan tahunan bisa bermanfaat, namun bagi sebagian orang, lebih sering bepergian atau liburan singkat yang teratur mungkin memberikan manfaat yang lebih besar,” kata Hu.

Liburan juga tidak harus perjalanan internasional. Namun perjalanan lokal atau liburan akhir pekan tetap potensial memberikan manfaat yang baik. Bukan seberapa jauh, tapi seberapa berkualitas liburan seseorang yang lebih penting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital

Jogja
| Kamis, 21 November 2024, 17:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement