Advertisement

Daftar 11 Perempuan Calon Menteri Kabinet Prabowo, Berikut Profilnya

Mia Chitra Dinisari
Jum'at, 18 Oktober 2024 - 11:17 WIB
Ujang Hasanudin
Daftar 11 Perempuan Calon Menteri Kabinet Prabowo, Berikut Profilnya Menteri Kuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan kepada wartawan terkait realisasi APBN triwulan pertama 2018 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (16/4/2018). - Antara/Sigid Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden terpilih Prabowo Subianto telah memanggil 108 calon anggota kabinet pemerintahannya bersama Gibran Rakabuming. Dari 108 calon anggota kabinet itu, hanya 11 perempuan di antaranya yang dipanggil ke Kertanegara dan mengikuti pembekalan di Hambalang.

Nama-nama tersebut yakni Sri Mulyani, hingga politisi Golkar dan PSI.

Advertisement

Berikut profil 11 srikandi calon menteri kabinet Prabowo-Gibran:

1. Sri Mulyani

Sri Mulyani Lahir di Tanjung Karang, Lampung pada tanggal 26 Agustus 1962. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1986). Melanjutkan pendidikannya di University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics (1990). Setelah itu ia mendapatkan gelar Ph.D. in Economics (1992).

Spesialis penelitian keuangan publik, kebijakan fiskal, dan ekonomi tenaga kerja ini terpilih menjadi Executive Director pada International Monetary Fund (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group) sejak 1 November 2002.

Pada tanggal 21 Oktober 2004, dia mendapatkan penugasan pertama di Kabinet sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Selanjutnya, pada tanggal 5 Desember 2005, dia dilantik menjadi Menteri Keuangan. Selama menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati banyak menorehkan prestasi, diantaranya menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman dan mengelola utang serta memberi kepercayaan pada investor.

Reformasi Kementerian Keuangan dinahkodainya dengan baik sehingga banyak terjadi perubahan fundamental di Kementerian Keuangan. Dia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum pada 18 September 2006 di IMF-World Bank Group Annual Meetings di Singapura. Dia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 serta wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007. Sri Mulyani juga menjadi Menteri Keuangan terbaik untuk tahun 2006 oleh majalah Euromoney.

Di tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Kemudian pada 1 Juni 2010 Sri Mulyani Indrawati menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Pada tanggal 27 Juli 2016, Beliau dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Keuangan kembali dalam Kabinet Kerja.

Pada bulan Februari 2018, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali menjadi "Best Minister in the World" pada World Government Summit di Dubai. Masih pada tahun yang sama di bulan Oktober 2018, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific". Gelar tersebut diberikan saat berlangsungnya IMF-World Bank Group Annual Meetings di Bali. Pada tahun 2019, Sri Mulyani kembali dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia. Penghargaan ini diperoleh tiga tahun berturut-turut setelah sebelumnya diperoleh pada tahun 2017 dan 2018.

Dalam organisasi sosial, beliau menjabat sebagai Co-Chair of the Pathways for Prosperity Commission on Technology and Inclusive Development bersama Melinda Gates, dan juga Co-Chair of the World Economic Forum on ASEAN and sits on the Board of UNICEF’s Generation Unlimited Initiative. Pada bulan Agustus 2019, beliau dipilih sebagai Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia periode 2019-2023.

Tanggal 23 Oktober 2019, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo. Jabatan ini adalah jabatan Menteri Keuangan keempat kalinya bagi Sri Mulyani pada kabinet yang berbeda.

Pada bulan Oktober 2020, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific, merupakan penghargaan atas upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Pada bulan Februari 2021, beliau terpilih sebagai Co-Chairs Coalition of Finance Ministers for Climate Action (CFMCA) 2021-2023. Koalisi ini merupakan forum yang bertujuan mendukung upaya kolektif para menteri keuangan negara-negara anggota dalam menggunakan kebijakan fiskal, pengelolaan keuangan publik, dan mobilisasi pendanaan perubahan iklim untuk mendorong aksi perubahan iklim di tingkat domestik dan global.

BACA JUGA: Berikut Daftar Nama Calon Menteri, Wakil Menteri dan Kepala Badan Kabinet Prabowo-Gibran

Pada 11 Oktober 2021, beliau menerima Distinguished Leadership and Service Award dari The Institute of International Finance. Penghargaan ini diberikan kepada individu-individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa dan konsisten terhadap perekonomian global dan sistem keuangan melalui kepemimpinan mereka.

Pada tanggal 12 Desember 2023, beliau menerima gelar kehormatan Honoris Causa Doctor of Laws dari Australian National University (ANU) sebagai pengakuan atas kontribusi dan kerja keras dalam pembangunan ekonomi, baik di Indonesia maupun internasional.

2. Meutya Hafid

Lahir pada 3 Mei 1978, Meutya Hafid merupakan Ketua Komisi I DPR RI 2019-2024. Dia berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sumatra Utara I.

Perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat itu sejatinya kembali terpilih menjadi anggota DPR RI 2024-2029 dengan perolehan 147.004 suara di dapil yang sama.

Meutya sebelumnya juga malang melintang sebagai jurnalis televisi selama sekian tahun. Namanya sempat dikenal masyarakat luas akibat tragedi penyaderaan di Irak bersama seorang kamerawan Metro TV pada 2005.

Terkait pendidikan, dia sempat mengenyam bangku sekolah di dalam maupun luar negeri. Meutya mengenyam pendidikan dasar dan menengah pertama di Jakarta, masing-masing tamat pada 1990 dan 1993. Pada 1994, dia menempuh bangku SMA di negeri jiran Singapura, tepatnya di Crescent Girl’s School dan tamat pada 1997.

Dirinya lantas menyeberang ke Australia pada tahun yang sama untuk menempuh pendidikan di Universitas New South Wales (UNSW), dan memboyong gelar sarjana pada 2001. Empat belas tahun setelahnya, Meutya melanjutkan pendidikan magister di Universitas Indonesia dan tamat pada 2018.

Pendidikan
• SD , SDN 02 MENTENG. Tahun: 1984 – 1990
• SMP , SMPN 1 CIKINI. Tahun: 1990 – 1993
• SMA , CRESCENT GIRLS SCHOOL. Tahun: 1993 – 1996
• S1 MANUFACTURING ENGINEERING, THE UNIVERSITY OF NEW SOUTH WALES SIDNEY. Tahun: 1996 – 2000
• S2 Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Tahun: 2015 – 2018
Pekerjaan
• MPR / DPR RI, Sebagai: ANGGOTA. Tahun: 2014 – 2019
• MPR / DPR RI, Sebagai: ANGGOTA . Tahun: 2009 – 2014
• Metro TV, Sebagai: Jurnalis . Tahun: 2001 – 2008

Organisasi
• PP GOLKAR , Sebagai: Ketua Bidang Hub Luar Negeri. Tahun: 2016 – 2019
• KPPG, Sebagai: Ketua Bid Hukum, HAM dan Kebijakan Publik. Tahun: 2016 – 2021
• Ormas MKGR, Sebagai: Ketua Bidang Strategi Opini dan Propaganda. Tahun: 2015 – 2020
Penghargaan
• Democracy Award 2019, Dari: Majalah Moeslim Choice, Tahun: 2019
• PRESS CARD NUMBER ONE (PCNO), Dari: HPN (HATI PERS NASIONAL), Tahun: 2013
• Awards untuk Bidang Jurnalis , Dari: Australian Alumnae , Tahun: 2008
• Young Inspiring People , Dari: Hardrock FM , Tahun: 2008
• Elisabeth ‘O’ Neil Award , Dari: Pemerintahan Australia , Tahun: 2007
• ASIA 21 YOUNG LEADERS MEETING, Dari: KOREA SELATAN, Tahun: 2006
• KARTINI BIDANG JURNALIS, Dari: LIONS CLUB JAKARTA, Tahun: 2006
• WANITA PEMBERANI, Dari: SAMSUNG AWARD, Tahun: 2006
• WOMEN OF COURAGE, Dari: KAUKUS PEREMPUAN SINGAPURA, Tahun: 2005
• NATIONAL YOUTH ACHIEVEMENT AWARD, Dari: PEMERINTAH SINGAPURA, Tahun: 1996

3. Veronica Tan

Lahir pada Desember 1977 di Medan, Sumatra Utara, Veronica Tan merupakan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta.

Alumni Universitas Pelita Harapan itu, dikenal sebagai seorang pengusaha, sosiopreneur, dan filantropis.

Salah satu yayasan non-profit yang didirikannya adalah Yayasan Waroeng Imaji, yang bertujuan utama untuk membina dan menyalurkan minat dan bakat anak-anak rusun DKI Jakarta dalam bidang seni budaya, keterampilan, dan meningkatkan literasi.

Dia memiliki sejumlah portofolio bisnis yang beragam, yakni mencakup investasi di sektor layanan kesehatan yang bernama LoveCare hingga bisnis daging premium bernama Alpha Agro Indonesia.

Apabila dirinci, PT Hati Anak Bangsa atau yang lebih dikenal dengan LoveCare merupakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani kebutuhan jasa profesional kesehatan, seperti perawat dan terapis.

4. Ribka Haluk

Lahir 10 Januari 1971, Ribka Haluk adalah seorang birokrat Indonesia dan saat ini menjabat sebagai Gubernur Provinsi Papua Tengah.

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Kantor Emansipasi Wanita Kabupaten Jayawijaya pada tahun 2004, kemudian menjadi Bupati Kabupaten Mappi pada tahun 2017, dan Bupati Yalimo pada tahun 2021.

Dia diangkat sebagai staf khusus di bawah Kementerian Dalam Negeri sebelum diangkat lagi sebagai Gubernur Provinsi Papua Tengah yang baru dibentuk. Ia adalah perempuan Papua pertama yang diangkat sebagai gubernur.

Haluk lahir di Piramid, Kabupaten Jayawijaya , Provinsi Papua, pada 10 Januari 1971. Setelah lulus SMA, Haluk melanjutkan pendidikan di Universitas Cenderawasih dan meraih gelar sarjana ilmu sosial. Haluk melanjutkan pendidikan di Universitas Garut dan meraih gelar sarjana ilmu administrasi. Dia kemudian meraih gelar doktor dari Universitas Cenderawasih di bidang manajemen.

5. Widiyanti Putri Wardhana

Widiyanti Putri menjabat sebagai Komisaris PT Teladan Prima Agro sejak 2021, dan sebelumnya beliau adalah Direktur PT Teladan Prima Agro sejak 2012-2021. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris dibeberapa anak usaha PT Teladan Prima Agro sejak tahun 2013. Sebelumnya, beliau juga merupakan Komisaris PT Teladan Agro Resources pada 2007 – 2012.

Selain membangun karir di dunia bisnis, Widiyanti Putri adalah sosok yang aktif di bidang sosial dan memiliki posisi di berbagai organisasi nirlaba. Dibekali dengan komitmen yang tinggi untuk membawa perubahan yang positif terhadap tanah air, Widiyanti Putri didaulat sebagai Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia (YJI) pada periode tahun 2018 – 2024. Beliau juga menduduki posisi sebagai Ketua Yayasan Teladan Utama dan Dewan Pengawas Yayasan Kawula Madani.

Beliau meraih gelar Bachelor of Arts di bidang Administrasi Bisnis dari Pepperdine University, Malibu, California, Amerika Serikat tahun 1993.

Widiyanti juga tercatat menjadi salah satu pengurus Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dan dilantik sebagai Sekretaris Jenderal YJI sejak 2018. Widiyanti juga menduduki posisi sebagai Ketua Yayasan Teladan Utama dan Dewan Pengawas Yayasan Kawula Madani. Widiyanti diketahui merupakan anak dari konglomerat Basuki Tjokronegoro, pendiri Teladan Group. Widiyanti menikah dengan Wishnu Wardhana, yang juga merupakan Direktur Utama TLDN. Wishnu diketahui pernah bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Presiden terpilih Prabowo Subianto juga

pernah menyebut nama Wishnu Wardhana akan menjadi salah satu orang yang akan membantunya jika terpilih menjadi Presiden.

6. Arifatul Choiri Fauzi

Arifah adalah aktivis NU yang juga menjabat sebagai anggota Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI) pusat.

Di Muslimat NU sendiri, Arifah menjabat sebagai salah satu sekretaris.

7. Isyana Bagoes Oka

Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka lahir di Jakarta pada 13 September 1980, reputasinya dibangun sebagai seorang model, pembawa acara, penyiar berita dan anggota dewan pembina Partai Solidaritas Indonesia.

Dalam dunia modeling, dia pernah meraih penghargaan juara favorit pilihan pembaca pada pemilihan Wajah Femina tahun 2000.

Isyana Bagoes Oka merupakan alumni dari jurusan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia, dirinya lulus program Sarjana S1 di tahun 2003 sebelum akhirnya mengawali karier sebagai reporter.

Setelah lulus dari UI, dia mulai bekerja sebagai reporter di Trans TV. Setelah sekitar satu tahun bekerja, Isyana pindah ke TV7 (sekarang Trans7) dan menjadi pembawa acara berita sambil tetap melakukan peliputan.

Tiga tahun berselang, tepatnya tahun 2007, Isyana dipercaya sebagai produser berita program Seputar Indonesia sekaligus sebagai pembawa berita di RCTI. Pada saat yang sama, ia meliput berbagai peristiwa penting seperti pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2008, Tsunami Aceh, dan Bom Bali II.

Deretan tokoh yang pernah diwawancarai Isyana antara lain George W. Bush saat menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, bintang dan pelatih sepak bola Pep Guardiola, Cesc Fabregas, Robert Pires hingga Javier Zanetti.

Di tahun 2013, Isyana bergabung dengan Metro TV dan bertugas sebagai wartawan di Istana Presiden pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah meninggalkan Metro TV, ia melanjutkan kariernya sebagai pembawa berita dan pembawa acara talkshow di beberapa stasiun televisi swasta, seperti Sindo TV, Kompas TV dan Fox Sports Asia.

Setelah lebih dari satu dekade bekerja di bidang media dan jurnalis, Isyana Bagoes Oka memutuskan langkahnya untuk masuk ke dunia politik, tepatnya pada tahun 2014, bersama dua rekannya, Grace Natalie dan Raja Juli Antoni, mereka menginisiasi berdirinya Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kemudian pada tahun 2015, secara resmi dirinya dinyatakan menjabat sebagai ketua DPP PSI.

8. Dyah Roro Esti

Dyah Roro Esti Widya Putri, B.A., M.Sc. yang biasa disapa Roro Esti adalah seorang politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari daerah pemilihan Jawa Timur X yang meliputi Kabupaten Gresik dan Lamongan sejak tahun 2019

Dyah Roro Esti Widya Putri adalah pemegang gelar MSc dalam Teknologi Lingkungan (dengan fokus dalam Manajemen Polusi) dari Imperial College London. Dia juga memegang gelar Sarjana Ekonomi dan Sosiologi dari Universitas Manchester. Setelah menyelesaikan studi sarjananya, Esti telah menyelesaikan kursus tingkat pascasarjana dari Universitas Harvard.

Berasal dari Indonesia, Esti telah tinggal di total 5 negara sepanjang hidupnya, yang meliputi: Amerika Serikat, Inggris, Cina, Vietnam, dan Indonesia. Pengalaman internasional ini telah membentuknya menjadi warga dunia, dan keingintahuannya akan dunia membawanya untuk mengambil bagian dalam debat Model United Nations selama dia di universitas.

Esti mendirikan Institut Energi dan Lingkungan Indonesia (IE2I), sebuah LSM yang berbasis di Jakarta, Indonesia. LSM ini didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pemanasan global dan konsekuensi negatif dari perubahan iklim.

9. Stella Christie

Stella Christie lahir di Medan pada tanggal 11 Januari 1979 dan besar di Jakarta. Saat ini, ia merupakan profesor, guru besar, dan researcher di Tsinghua University, Beijing, China. Stella Christie menempuh pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah di SD, SMP, dan SMA Santa Ursula, Jakarta.

Selama masa pendidikan, Stella Christie mendapatkan beberapa beasiswa bergengsi, termasuk dari ASEAN yang diselenggarakan oleh Pemerintah Singapura dan dari United World College untuk melanjutkan studi di Red Cross Nordic United World College, Norwegia.

Pada tahun 1999, ia meraih beasiswa penuh dari Universitas Harvard di Fakultas Psikologi dan lulus dengan predikat magna cum laude with Highest Honors pada tahun 2004.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Harvard, Stella melanjutkan studi nya ke tingkat S3 doktoral di Northwestern University dengan fokus pada psikologi kognitif. Ia berhasil memperoleh gelar Ph.D. pada tahun 2010.

Sebagai seorang ilmuwan dalam bidang ilmu kognitif, Stella Christie telah memberikan sumbangan penting dalam dunia riset. Beberapa karya ilmiah nya telah diterbitkan dalam Journal of Cognition and Development dan salah satunya bahkan diakui sebagai artikel terbaik pada tahun 2010.

Karier akademis Stella terus berkembang seiring waktu. Dia pernah menjabat sebagai profesor di Universitas Swarthmore, Pennsylvania, Amerika Serikat dari 2012 hingga 2018.

Kemudian di tahun 2018, Stella memperoleh posisi sebagai profesor dengan jabatan tetap di Universitas Tsinghua, China, yang masih dipegangnya hingga saat ini.

Dia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan akademis di Indonesia, termasuk sebagai pembicara dalam dua acara yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek pada tahun 2020, salah satunya membahas "Creating Ecosystem for Creativity in Higher Education".

Stella juga memberikan kata pengantar untuk buku yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek berjudul "Kumpulan Esai tentang Memupuk Kreativitas di Indonesia". Tidak hanya itu, Stella juga telah menerbitkan 21 artikel dalam jurnal internasional dan dua buku pada tahun 2022.

Dengan keahliannya yang mendalam dan pengalaman internasional nya, Sehingga pemanggilan Stella Christie di Kertanegara dapat diharapkan memberikan kontribusi berharga dalam kabinet Prabowo – Gibran. Terutama di bidang pendidikan dan riset Indonesia.

10. Diana Kusumastuti

Lahir di Surakarta pada tahun 1967, Ir. Diana Kusumastuti, M.T. adalah seorang birokrat Indonesia yang telah memiliki reputasi panjang dalam bidang infrastruktur dan pembangunan.

Diana memiliki latar belakang pendidikan sesuai bidang profesional yang ia jalani saat ini dengan menempuh pendidikan sebagai Sarjana Arsitektur dari Universitas Diponegoro Semarang pada 1991.

Diana melanjutkan pendidikannya hingga mendapat gelar Magister Teknik Studi Pembangunan dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 2004.

Dengan latar belakang pendidikan yang kompeten dalam bidang arsitektur dan pembangunan, membuat Diana menjadi sosok yang diperhitungkan di bidang ini.

Puncaknya adalah ketika dirinya dipercaya menjabat sebagai Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Desember 2020.

Selama menjabat, ia dikenal aktif mengembangkan sejumlah Kawasan pembangunan. Salah satu megaproyek pembangunannya adalah Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sepanjang 2023, Ditjen Cipta Karya ini telah menggelontorkan dana sebesar Rp10,38 triliun untuk IKN. Mulai dari untuk pengadaan pada bidang air minum IPA, hingga jaringan perpipaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sepaku, serta Sanitasi berupa IPAL dan TPST.

Selanjutnya, pada kegiatan pengembangan kawasan permukiman, Kementerian PUPR akan melakukan pembangunan IKN Nusantara, khususnya pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan dan penataan Sumbu Kebangsaan.

Selain menjadi Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana juga menjabat sebagai komisaris PT Brantas Abipraya (Persero), terhitung sejak 31 Januari 2023 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-19/MBU/01/2023.

11. Christina Aryani

Christina Aryani sosok wanita dengan memiliki segudang pengalaman menarik, wanita yang kelahiran di Jakarta tanggal 17 Juli 1975 ini sempat mencuri perhatian publik pada saat Mahkamah Konstitusi menggelar Sengketa Pilpres 2019. Sebelum masuk ke dunia politik Christina berprofesi sebagai pengacara dengan latar belakang hukum.

Christina menjadi inspirasi perempuan muda Indonesia dari fraksi Golkar yang saat ini sedang menyelesaikan penelitiannya dalam menempuh pendidikan di Universitas Indonesia untuk memperoleh gelar doktor ilmu hukum.

Latar belakang pendidikan Christina terkait ekonomi dan hukum dalam jenjang S1 bidang Manajemen Bisnis di STIE Ipwija, S1 bidang Hukum di Unika Atma Jaya dan S2 bidang Hukum di Universitas Indonesia.

Christina pernah diberikan kepercayaan sebagai ketua DPD Partai Golkar, ketua perwakilan Partai Golkar Luar Negeri, hakim mahkamah partai dan dewan pengawas Golkar Institut.

Pada tahun 2019, Christina mencalonkan diri sebagai calon DPR RI DKI Jakarta II dan berhasil memenangkan dengan perolehan suara 26.159. Dari hasil pemilihan tersebut ia ditetapkan dengan jabatan DPR RI yang bertugas pada Komisi I dari 2019 hingga 2024.

Namanya menjadi perbincangan hangat ketika DPR membahas Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) hingga dijuluki sebagai Srikandi RUU TPKS karena kegigihannya dalam mengawal pembahasan terkait undang-undang penting bagi perempuan dan anak Indonesia.

Pada saat peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022, Christina bekerja sama dengan TVRI untuk meluncurkan sebuah film dokumenter tentang perdagangan orang berjudul "Mencari Kehidupan". Bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak menjadi korban pidana perdagangan orang.

Lalu pada pemilihan DPR RI tahun 2024, Christina mencoba mencalonkan diri kembali sebagai calon DPR RI DKI Jakarta II. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena dirinya kalah imbang dalam perolehan pemungutan suara.

Hasil kinerja Christina selama menjabat sebagai DPR RI Komisi I layak untuk mendapatkan apresiasi karena aksinya dalam menjalankan program KERJA NYATA dengan terfokus pada empat program meliputi, penguatan peran perempuan dan perlindungan anak, peningkatan peran generasi muda, perlindungan pekerja migrasi Indonesia dan aspirasi diaspora Indonesia.

Christina digadang-gadang menjadi salah satu kandidat wakil menteri dalam kabinet pemerintahan Probowo-Gibran di masa mendatang, setelah berkunjung ke kediaman Prabowo tersebut. Setelah pertemuannya Christina belum memberikan konfirmasi secara terbuka terkait posisi yang akan ditugaskan dalam kabinet tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemkab Bantul Klaim Pasokan Pangan Aman dan Harga Terkendali

Bantul
| Jum'at, 18 Oktober 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement