Advertisement
Jerman Hentikan Ekspor Senjata ke Israel karena Netanyahu Berniat Kuasai Gaza

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Jerman mengambil langkah yang selama ini dihindari, yakni membatasi ekspor senjata ke Israel. Upaya tersebut dilakukan karena Benyamin Netanyahu berencana menguasai Gaza
Melansir Bloomberg, Minggu (10/8/2025), Kanselir Jerman Friedrich Merz, yang sejak lama dikenal sebagai sekutu setia Tel Aviv, pada Jumat mengumumkan penangguhan pengiriman senjata yang berpotensi digunakan dalam operasi militer di Jalur Gaza.
Advertisement
Keputusan ini menjadi sinyal pergeseran kebijakan luar negeri Jerman, yang selama puluhan tahun dilandasi rasa tanggung jawab moral atas Holocaust.
Merz menyatakan, operasi militer Israel tak akan mampu mencapai tujuan yang diklaim, yakni menghancurkan Hamas dan membebaskan sandera. Bagi banyak pengamat, langkah ini bukanlah pembalikan arah total, melainkan tembakan peringatan terhadap sekutu lama.
Peneliti di German Institute for International and Security Affairs Muriel Asseburg mengatakan peringatan kepada Israel ini luar biasa karena merupakan langkah konkret pertama dari pemerintah Jerman.
”Namun saya tidak melihatnya sebagai sebuah putaran balik, melainkan sebuah 'tembakan peringatan'," jelasnya seperti dikutip Bloomberg.
Tekanan publik semakin nyata. Survei ARD-DeutschlandTREND menunjukkan dua pertiga warga Jerman mendesak pemerintah menekan Israel agar menghentikan serangan dan memperbaiki situasi kemanusiaan.
BACA JUGA: Pemerintah Prancis Kutuk Israel Ingin Duduki Gaza
Hanya 31% yang masih memandang sejarah kelam Nazi sebagai alasan memberi dukungan istimewa bagi Israel — angka terendah dalam beberapa dekade.
Retaknya konsensus politik turut mencuat. Partai Sosial Demokrat (SPD), mitra junior dalam koalisi, mendorong langkah lebih tegas seperti sanksi terhadap menteri Israel dan evakuasi medis anak-anak korban perang.
Media di Jerman juga terpecah menjadi dua kubu. Pada akhir Juli, media Der Spiegel menuding Israel melanggar hukum humaniter internasional, sementara Bild mengkritik demonstrasi anti-Israel yang dinilai berat sebelah dan mengabaikan kekejaman Hamas.
Jerman, pemasok senjata terbesar kedua bagi Israel setelah Amerika Serikat, juga mengandalkan teknologi militer Israel, termasuk sistem pertahanan udara Arrow-3. Pembatasan ekspor memunculkan kekhawatiran akan balasan Israel yang bisa melemahkan keamanan udara Jerman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kemenkes: Pengendalian Rokok Jadi Startegi Penurunan Stunting
- Tiga Aspirasi Buruh untuk Dibahas di RUU Ketenagakerjaan
- Pengakuan Barat atas Negara Palestina Dirayakan di Tepi Barat
- Pidato Lengkap Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB
- Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB Dapat Respons Positif dari Para Pemimpin Dunia
Advertisement

Kuasa Hukum Mbah Tupon: Banyak Informasi Keliru, Kami akan Ajukan Hak Jawab
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Inflasi Daerah Menguat, Mendagri Tekankan Sinergi dengan Bulog
- Kabar Baik! Puluhan Ribu Pendamping PKH Bakal Diangkat Jadi ASN
- Bantah Rem Blong, Dirut Transjakarta Ungkap Kronologi Kecelakaan di Setiabudi
- Terkait Keracunan MBG, KPAI Minta Pemerintah Dengarkan Masukan Anak
- Unsri Bekukan Himateta Setahun, Dampak Viral Video Dugaan Perpeloncoan
- Jaksa Agung Pastikan Tindak Tegas Jaksa yang Main Proyek
- 12 Juta Penerima Bansos Salah Sasaran Ditelusuri Kemensos
Advertisement
Advertisement