Advertisement

Masalah Pendidikan Kunci Utama Keluar dari Keterbelakangan, Kebodohan dan Kemiskinan

Abdul Hamied Razak
Minggu, 06 Oktober 2024 - 23:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Masalah Pendidikan Kunci Utama Keluar dari Keterbelakangan, Kebodohan dan Kemiskinan Direktur CSR dan Security PT Indexim Coalindo, Muliawan Margadana.ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kunci untuk bisa keluar dari keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan adalah dengan memperkuat akses pendidikan kepada seluruh masyarakat. Melalui program tanggungjawab sosial, perusahaan ikut membantu memenuhi kebutuhan pendidikan khususnya kelompok rentan.

Direktur CSR dan Security PT Indexim Coalindo, Muliawan Margadana mengatakan industri tambang memiliki banyak memiliki regulasi termasuk tanggungjawab sosialnya juga diatur dalam regulasi. Seluruh tambang di Indonesia harus menjalankan 8 macam program CSR seperti pendidikan, kemandirian ekonomi, kesehatan, pengembangan masyarakat.

Advertisement

"Setiap tahun, kedelapan program tersebut ditetapkan dalam rencana kegiatan anggaran belanja atau RKAB. Termasuk salah satu kegiatan yang kami gelar di Jogja ini," kata Muliawan usai penyerahan dana CSR dari Mining Group di Obelix Hill Jogja, Jumat (4/10/2024).

Kegiatan employee gathering tersebut dilaksanakan, kata Muliawan, dengan menyalurkan dana CSR pendidikan bagi 10 siswa-siswi di Seyegan, Sleman. Baginya, pendidikan adalah fondasi yang tak tergantikan bagi kemajuan individu dan masyarakat. Di tengah berbagai tantangan sosial dan ekonomi, akses terhadap pendidikan berkualitas masih menjadi impian bagi banyak anak-anak di Indonesia.

"Kita pahami bersama bahwa kunci untuk bisa keluar dari keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan dalam jangka panjang melalui pendidikan. Ini menjadi konsen perusahaan untuk dapat membantu dan berbagi dengan adik-adik di Jogja," katanya.

Kesenjangan pendidikan yang terjadi dapat memperparah ketidaksetaraan sosial dan menghambat potensi generasi muda untuk berkontribusi secara optimal bagi bangsa. Oleh karenanya, melalui program charity, pihaknya berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi dalam mengurangi kesenjangan pendidikan.

"Program charity berfokus pada upaya eningkatan akses pendidikan. Kami membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak, termasuk beasiswa, bantuan biaya sekolah, dan penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai," katanya.

Penyaluran dana CSR tersebut dilakukan menggandeng organisasi amal Laskar Sedekah Jogja. Sebanyak 10 siswa/siswi dari keluarga kurang mampu menerima dana tersebut. "Kami berkolaborasi dengan Mining Group baru pertama kali ini untuk menyalurkan dana CSR bagi pendidikan anak-anak sekolah," kata Relawan Laskar Sedekah Jogja, Muhammad Adam Sobarudin.

Dia mengatakan kriteria penerima dana tersebut salah satunya berasal dari kalangan tidak mampu. Dana yang diterima akan dibelanjakan untuk kebutuhan pendidikan para penerima seperti peralatan sekolah dan biaya pendidikan lainnya. "Kami berdiri sejak 2012 dengan 20 relawan di 16 kota. Kami konsen untuk membantu masyarakat kurang mampu, termasuk menyediakan Ambulan gratis," katanya.

Salah seorang siswa penerima dana CSR siswi Kelas 2 SDN Godean 1 Sleman Keysa Davina Ayudia mengaku senang menerima bantuan tersebut. Dia akan menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan selama bersekolah. "Kami berterima kasih kepada Mining Group dan semoga apa yang diberikan bisa bermanfaat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pakualaman Gelar Sosialisasi Sejarah Nilai-nilai Kepakualaman di Sleman

Sleman
| Senin, 07 Oktober 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Staycation di Hotel Masih Ngetren, Simak Tipsnya

Wisata
| Kamis, 03 Oktober 2024, 21:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement