Perhimpunan Dokter Paru Dukung Rencana Pemerintahan Prabowo Terkait Program TB Nasional
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah periode 2024-2029 yang memprogramkan pemeriksaan kesehatan, termasuk tuberkulosis (TB) secara nasional.
"TB jelas masalah kesehatan penting di Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus TB terbesar ke dua di dunia. Karena itu saya dan kita semua tentu sangat mendukung kalau pemerintah baru akan memberi prioritas penting bagi pengendalian TB," katanya di Jakarta, Minggu.
Advertisement
Tjandra yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa kebijakan itu sangat relevan mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus TB terbesar kedua di dunia.
Berdasarkan Global TB Report 2023, Indonesia berada di posisi kedua dengan jumlah kasus TB terbanyak di dunia, setelah India. Diperkirakan, ada 1.060.000 kasus TB dan 134.000 kematian akibat TB per tahun di Indonesia.
Tjandra mengatakan bahwa prioritas pemerintah dalam pengendalian TB merupakan langkah penting untuk kesehatan masyarakat.
Ia menjelaskan, pengendalian TB harus mencakup berbagai aspek, di antaranya, promotif, sebagai edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Berikutnya adalah aspek preventif berupa tindakan pencegahan seperti terapi pencegahan TB melalui vaksinasi dan peningkatan imunitas melalui asupan gizi.
Tjandra juga mendorong aspek deteksi dini TB melalui pemeriksaan kesehatan, termasuk check-up dan pemantauan kontak serta kelompok berisiko tinggi.
"Berikutnya aspek kuratif berupa pengobatan hingga tuntas, terutama bagi pasien TB yang sensitif maupun resisten obat," katanya.
Terakhir, kata Tjandra, adalah pencegahan penularan. "Perlu diperhatikan juga aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang terkait dengan pasien TB dan keluarganya," katanya.
Lebih lanjut, Tjandra menyarankan agar program check-up yang direncanakan juga dapat mencakup deteksi penyakit paru lainnya seperti kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronis, mengingat relevansi tantangan kesehatan paru di Indonesia.
Menutup pernyataannya, Tjandra mengapresiasi komitmen pemerintah baru dalam menjadikan pengendalian TB sebagai prioritas kesehatan nasional, seraya berharap program ini bisa berjalan sukses.
Diberitakan sebelumnya, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan melakukan program cek kesehatan atau medical check up gratis yang menyasar 52 juta penduduk Indonesia pada 2025.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, rencana cek kesehatan secara keseluruhan bagi masyarakat akan dilakukan secara rutin sekali setahun atau dua kali setahun.
Pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi cek tensi, gula darah, asam urat, ataupun potensi-potensi penyakit katastropik lain, termasuk TB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berada di Lokasi Terpencil, 9 Kelompok Masyarakat Ini Alami Isolasi Genetik
- JK Kembali Dilantik Jadi Ketua Umum PMI, Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kepengurusan
- Update Kasus Perundungan Mahasiswi PPDS Undip Semarang, Polisi Belum Juga Tetapkan Tersangka
- Anggota DPR Dukung Usul Prabowo Tambah Jam Olahraga di Sekolah
- Diperiksa Sebagai Saksi terkait Kasus Judi Online, Budi Are:Berhenti Memfitnah dan Memframing
Advertisement
Tol Jogja-Solo: Beroperasi Gratis, Begini Kondisi Ruas Tol Klaten-Prambanan
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Maxus Resmikan Dealer Pertama di Indonesia, Inovasi MPV Premium Ramah Lingkungan
- Jadwal KA Prameks Selama Libur Nataru, 20 Desember 2024-5 Januari 2025, dari Stasiun Tugu dan Stasiun Kutoarjo
- Menko Polkam Budi Gunawan jadi Menteri Terbaik di Kabinet Merah Putih
- Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Kemenekraf Menggelar Program Pelatihan Juru Masak
- 918 Ribu Pekerja Migran Indonesia Bekerja di Luar Negeri dalam 4 Tahun Terakhir
- Terbongkar! 18 Anggota Polisi Peras Warga Malaysia hingga Rp32 Miliar di Konser DWP
- 3 Staf PBB Tewas dalam Serangan di Sudan
Advertisement
Advertisement