Komitmen Zero Burning Practices Bawa KLHK Raih Penghargaan Peringkat I Green Eurasia 2024
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menerima penghargaan Green Eurasia 2024 di Yerevan, Armenia pada agenda Eurasian Economic Forum (EEF) 2024.
Dalam Green Eurasia Award 2024, Eurasian Economic Commision (EEC) Board menetapkan KLHK sebagai Pemenang Peringkat Pertama dari International Climate Competition Green Eurasia 2024 untuk Kategori Sustainable Land Use, Forestry and Water Management.
Advertisement
Green Eurasia Award 2024 diberikan atas inisiatif kebijakan dan komitmen Indonesia atas kebijakan Zero Burning Practices dalam penanganan emisi dari lahan dan hutan serta upaya pengendalian perubahan Iklim.
Pemberian penghargaan Green Eurasia 2004 dilakukan pada Selasa (1/10/2024) di Dvin Musical Hall Yerevan, setelah Plenary Session dari Eurasian Economic Forum (EEF) 2024 yang dihadiri beberapa kepala pemerintahan negara anggota Eurasian Economic Union (EEU) yaitu Perdana Menteri Armenia, Perdana Menteri Belarusia, Perdana Menteri Kazakhstan, Perdana Menteri Kyrgyztan, dan Perdana Menteri Rusia, serta perwakilan beberapa negara lainnya.
Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum LHK), Rasio Ridho Sani, mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menerima penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Award yang diserahkan langsung oleh Deputy Prime Minister Republic of Armenia, Mher Herberti Grigoryan, didampingi oleh Minister of Trade of the Eurasian Economic Union, Andrey Slepnev.
Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan bahwa penghargaan Green Eurasia terhadap inisiatif kebijakan dan komitmen Indonesia dalam upaya pengendalian perubahan iklim ini merupakan bentuk pengakuan dunia atas inisiatif, komitmen, dan konsistensi Pemerintah Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim, termasuk pengendalian emisi dari hutan dan lahan.
"Saya mengapresiasi Dewan Eurasian Economic Commission yang telah memberikan penghargaan 1st Place, Peringkat Pertama Green Eurasia 2004 kepada KLHK," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Rabu (2/10/2024).
Siti mengatakan agenda perubahan iklim Indonesia, termasuk pengendalian emisi dari hutan dan lahan melalui FOLU NET Sink 2030 harus menjadi agenda bersama seluruh stakeholder.
Tantangan utama dalam mewujudkan FOLU NET SINK 2030 adalah menjaga konsistensi dan komitmen bersama seluruh stakeholder.
"Inisiatif-inisiatif kebijakan dan kerja-kerja serta capaian-capaian dalam penurunan emisi karbon dan berbagai apresiasi yang ditelah didapatkan oleh Indonesia dari berbagai negara dan lembaga internasional selama satu dekade, merupakan modal penting dalam melanjutkan upaya pengendalian perubahan iklim yang lebih baik ke depan.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Undangan Memilih Pilkada Gunungkidul Didistribusikan ke 612.421 Warga
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tingkatkan SDM di Papua, Kemnaker Bakal Genjot Pelatihan Vokasi
- Pemerintahan Prabowo-Gibran Dinilai Mampu Mewujudkan Swasembada Energi
- Selama Agustus Oktober, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta Terbtkan Belasan Ribu Paspor
- Badan Geologi Kementerian ESDM Mendorong Seluruh Kawasan Bentang Karst di Indonesia Dilindungi
- KAI Angkut 344 Juta Penumpang Periode Januari-Oktober 2024
- Kemenpar Usulkan Tambahan Dana Rp2,2 Triliun di 2025, Ini Tujuannya
- Tiga Tol Akses ke IKN Dibuka Fungsional Mulai 2025, Belum Dikenakan Tarif
Advertisement
Advertisement