Ini Biang Kerok Kemacetan Parah di Puncak Bogor yang Menyebabkan Seorang Wisatawan Meninggal Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—NM, 56, seorang wisatawan berjenis kelamin perempuan asal Bambu Apus Jakarta Timur meninggal dunia diduga kelelahan saat berlibur di kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Polisi mengungkapkan NM meninggal dunia saat hendak pulang usai berwisata dari Agro Wisata Gunung Mas, Cisarua, pada Minggu (15/9/2024) malam.
Advertisement
BACA JUGA: Kelelahan, Wisatawan Meninggal Dunia Saat Piknik ke Puncak Bogor
"Ketika selesai dari wisata argo naik bus merasakan pusing, kemudian sesak nafas, setelah itu ke luar busa, ketika dievakuasi ke masjid, meninggal dunia di masjid, gitu ceritanya," ungkap Rizky saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (16/9/2024).
Ia mengungkapkan, saat itu bus yang ditumpangi NM masih berada di area Agro Wisata Gunung Mas, sehingga proses evakuasi dapat berjalan mudah. NM dievakuasi dari bus ke masjid yang ada di Agro Wisata Gunung Mas.
Rizky menduga wanita paruh baya itu memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Ia pun memastikan NM meninggal dunia bukan karena sulitnya melakukan evakuasi atas terjadinya kemacetan.
Dia juga mengunglap penyebab terjadinya kemacetan panjang di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat pada akhir pekan ini, yakni long weekend Maulid Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA: Libur Maulid Muhammad, Jalur Puncak Bogor Dipadati 150 Ribu Kendaraan dalam Sehari
Biang Kerok
Menurut Rizky, perilaku pengendara kendaraan roda dua menjadi salah satu penyebab macetnya kawasan Puncak Bogor Jawa Barat.
Dia menjelaskan bahwa jumlah pengendara sepeda motor yang melambung dan melawan arah hingga menyebabkan lalu lintas di kawasan Puncak menjadi saling mengunci dan tidak bergerak sama sekali.
"Jadi ketika mereka bertemu ruang kosong, mereka melambung dan melawan arah sehingga membuat arus lalu lintas terkunci," tuturnya.
Selain itu, menurutnya banyak pengendara kendaraan roda dua yang naik dan turun lagi sehingga membuat volume kendaraan di Kawasan Puncak, Bogor Jawa Barat jadi meningkat. "Banyak kendaraan roda dua di malam hari, volume kendaraan yang naik dan turun itu seimbang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Perang Ukraina Vs Rusia, AS Bakal Hapus Utang Ukraina US$4,65 Miliar
- Ini Lima Nama Pimpinan KPK Periode 2024-2029 yang Ditetapkan DPR
- Resmi! Lima Anggota Dewas KPK Ditetapkan DPR, Ini Daftarnya
- Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
- Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
- Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
- Pemerintah Pastikan Penetapan UMP 2025 Molor, Gubernur Diminta Bersabar
Advertisement
Advertisement