Advertisement
BNN Sebut Pembentukan Desa Bersih Narkoba untuk Memperkuat Ketahanan Sosial
Advertisement
Harianjogja.com, BATAM—Badan Narkotika Nasional (BNN) menginisiasi pembentukan desa bersih narkoba atau yang disingkat Bersinar.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Marthinus Hukom menyebut pembentukan desa bersih narkoba (Bersinar) sebagai salah satu upaya yang dilakukan memperkuat sistem ketahanan sosial masyarakat.
Advertisement
"Desa bersinar ini membangun upaya politik masyarakat dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman sosial yang sering terjadi di tengah masyarakat, pada khususnya ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba," kata Maethinus di Batam, Jumat (19/7/2024).
Menurut dia, Kota Batam sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) karena posisinya yang strategis dekat Singapura dan Malaysia berimplikasi pada kecepatan kemajuan pertumbuhan perekonomian perkotaan.
Mantan Kadensus 88 Antiteror Polri itu menerangkan sindikat narkoba akan terus mengembangkan dan memperluas jaringan bisnis gelap narkoba di daerah yang pertumbuhan ekonominya terus meningkat.
"Karena motif utama sindikat narkoba adalah mencari keuntungan finansial dengan memperluas sasaran pangsa pasar narkoba," katanya.
Melihat kecenderungan itu, kata dia, mau tidak mau semua pihak harus berani melawan dan memberantas bisnis gelap tersebut.
BACA JUGA: Harga Bawang Merah Anjlok, Petani Bantul Terbantu Sistem Elektrifikasi
Marthinus menekan narkoba sebagai ancaman kemanusiaan dan ancaman peradaban manusia. Dampak buruknya secara nyata merusak perkembangan mental manusia, merusak tatanan sosial masyarakat, merusak nilai-nilai moral dan etika generasi bangsa.
"Hal yang harus diketahui bersama bahwa kejahatan narkoba memiliki spektrum permasalahan yang sangat luas sehingga tidak cukup hanya dipandang sebagai persoalan hukum, melainkan harus dipandang secara multidimensi, baik dimensi sosial, budaya, termasuk dimensi politik," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan upaya penindakan narkoba harus bersifat komprehensif dengan memperhatikan berbagai aspek yang menjadi latar belakang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Dia menjelaskan, survei prevalensi penyalahgunaan narkoba tahun 2023 menunjukkan angka sebesar 1,73 persen atau sekitar 3,33 juta jiwa di mana mayoritas penyalahgunaan kategori coba pakai atau pertama kali mencoba memakai narkoba.
"Faktor memicu utamanya adalah karena tawaran dari teman sebaya dan penasaran ingin mencoba narkoba," ujarnya.
Data survei kata dia, juga menunjukkan adanya peningkatan penyalahgunaan narkoba secara konsisten di kalangan generasi muda atau penduduk berusia 15-24 tajun.
Peningkatan angka penyalahgunaan narkoba juga berkolaborasi dengan peningkatan nilai uang dalam transaksi narkoba yang jumlahnya kurang lebih 524 triliun per tahun.
"Bisa dibayangkan bagaimana masyarakat kita mengeluarkan uang itu untuk kesia-siaan untuk meruak dirinya sendiri," kata Marthinus.
Menurut dia, besarnya jumlah uang yang berputar dalam transaksi gelap narkoba merupakan faktor pemicu sindikat narkoba untuk terus memperluas jangkauan pasar narkoba.
Keuntungan bisnis gelap narkoba yang sangat besar, kata dia, juga dipergunakan sindikat narkoba untuk membangun propaganda dan menaklukkan siapapun yang mengganggu bisnis gelap narkoba tersebut.
Sindikat narkoba tersebut juga terus membangun pola ketergantungannya membangun pola ketergantungan masyarakat kepada sindikat. Sehingga masyarakat yang terpedaya mengikhlaskan diri menjadi cangkang atau pelindung sindikat narkoba tersebut.
"Dengan dukungan finansial yang besar sindikat narkoba memberikan harapan palsu kepada masyarakat yang seakan-akan sindikat narkoba dapat memberikan solusi atas permasalahan kehidupan yang dibutuhkan masyarakat," kata Marthinus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pilkada 2024, Bawaslu Jalankan Pengawasan Ujaran Kebencian di Medsos Bersama Beberapa Pihak
- Titiek Soeharto Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Prabowo Subianto
- Mentan Amran Copot 3 Pegawai Kementan yang Kedapatan Main Proyek
- Sebagian Besar Gen Z Tidak Tertarik dengan Partai Politik
- Puluhan Selebritas Indonesia Jadi Pejabat, Ini Daftarnya
Advertisement
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Modalan Bantul Didesain Ramah Lingkungan
Advertisement
Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah
Advertisement
Berita Populer
- TNI AU Kerahkan 4 Pesawat Tempur Amankan Pelantikan Prabowo, Kawal Tamu Negara Sampai Mendarat
- 54 Calon Wakil Menteri Ikuti Pembekalan di Hambalang, Ini Daftarnya
- Mentan Amran Copot 3 Pegawai Kementan yang Kedapatan Main Proyek
- Usai Pimpin Rapat, Puan Ucapkan Selamat Ulang Tahun Prabowo
- Jokowi Tunjuk Teguh Setyabudi Jadi Pj Gubernur Jakarta, Ini Profilnya
- Geledah Kantor Dinas Peternakan Jatim dalam Kasus Korupsi Dana Hibah, KPK Sita Sejumlah Dokumen
- Tak Ada Kader Nasdem di Calon Kabinet, Surya Paloh Temui Prabowo di Kantor Kemenhan
Advertisement
Advertisement