Advertisement
Selama Juni 2024, Anak Perempuan di Jakarta Paling Sering Jadi Korban Kekerasan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta melaporkan anak perempuan di DKI Jakarta paling sering menjadi korban kekerasan. Dari Januari-Juni 2024, PPAPP tengah menangani 323 kasus kekerasan pada anak.
"Data kasus kekerasan sampai Juni 2024, korban kekerasan terhadap anak paling tinggi terjadi di anak perempuan, ada 68 persen. Lalu, laki-laki 32 persen atau 153 anak," kata Kepala Subkelompok Pemenuhan Anak Dinas PPAPP DKI Jakarta Yunita Siska Diniati. Hal itu disampaikan dalam acara daring bertema "Menuju Jakarta Kota Global yang Layak Anak" yang diadakan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Advertisement
Baca Juga: Dua Hal Ini Jadi Penyebab Kasus Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan di Bantul Tinggi
Berdasarkan wilayah, kasus kekerasan terhadap anak terbanyak terjadi di Jakarta Timur, yakni 28 persen atau 131 kasus, diikuti Jakarta Barat sebanyak 24 persen atau 116 kasus.
"Ini kasus yang terlapor di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)," ujar Yunita.
Dia mengatakan masyarakat dapat melaporkan kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak antara lain dengan mendatangi Unit PPA, maupun pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) yang kini sudah tersedia di 324 Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) di wilayah DKI Jakarta.
"Di Jakarta Utara ada 77 RPTRA, Jakarta Pusat 50, Jakarta Timur 68, Jakarta Selatan 62, Jakarta Barat 58 dan Kepulauan Seribu ada 9 RPTRA," katanya.
Baca Juga: Pelaku Kekerasan Anak Cenderung Punya Gangguan Kesehatan Mental
Seluruh pengelola RPTRA sudah dibekali pengetahuan terkait pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Tak hanya di RPTRA, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga menyediakan pos SAPA di sarana transportasi umum seperti TransJakarta, MRT maupun LRT.
Petugas telah mendapatkan pelatihan dan penguatan kapasitas agar bisa menjadi penyambung informasi dari korban ke layanan maupun memberikan informasi pencegahan ke para pengguna moda transportasi.
"Kami juga bekerja sama dengan 12 perguruan tinggi sebagai rujukan awal kekerasan terkait gender. Selain itu kami juga punya pos SAPA di terminal, di Terminal Terpadu Pulo Gebang," ujar dia.
Baca Juga: Angka Kekerasan Seksual terhadap Anak di DIY Masih Tinggi, Begini Strategi Pemda
Selain itu, masyarakat juga bisa mendatangi satu dari 35 pos pengaduan di RPTRA untuk mendapatkan penanganan awal dari satu orang konselor dan satu orang paralegal di sana. Para petugas ini akan memberikan penanganan awal ketika mendapatkan laporan masyarakat.
"Di Jakarta Pusat ada di 5 RPTRA, Jakarta Barat ada 8, Jakarta Utara ada 5, Jakarta Timur ada 8, Jakarta Selatan ada 8, dan Kepulauan Seribu ada 1 pos pengaduan," ujar Yunita.
Dia menambahkan pemerintah terus melakukan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak secara masif baik melalui daring maupun luring.
Langkah ini diharapkan dapat membantu menekan angka kejadian kasus sekaligus membuat masyarakat mau melaporkan ketika mengalami kekerasan baik itu perempuan maupun anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Gratifikasi Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto
- Sejumlah Fakta Muncul dari Kecelakaan Maut Tol Ciawi, Kendaraan yang Terlibat, Jumlah Korban hingga Kronologi Kejadian
- Pembangunan Pusat Data Nasional Batam Disetop, Ini Alasannya
- Jadi Pejabat Pemerintah AS, Elon Musk Tutup Kantor Pusat USAID
- Pesta Seks di Jakarta Selatan, Polda Metro Jaya: Masih Terus Didalami
Advertisement
Identifikasi Empat Lokasi Padat Karya di Sleman Rampung, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Presiden Prabowo Efisiensi Anggaran, Budiman Sudjatmiko Sebut Ada Kebocoran Rp300 Triliun Setiap Tahun
- Menteri ATR BPN Nusron Kaget Perairan Bekasi Sudah SHGB 581 Hektare
- Anggaran Dipangkas hingga 30%, AHY Blak-blakan soal Nasib Proyek Infrastruktur Tahun Ini
- Pembangunan Pusat Data Nasional Batam Disetop, Ini Alasannya
- Bareskrim Naikkan Kasus Pagar Laut Tangerang ke Penyidikan, Surveyor hingga Pejabat ATR/BPN Diperiksa
- KPK Panggil Staf DPR RI Terkait Dugaan Korupsi CSR Bank Indonesia
- KPK Sita Uang hingga Tas dan Jam Tangan Saat Geledah Rumah Politikus Nasdem Ahmad Ali
Advertisement
Advertisement