Advertisement
15 Ribu Orang Diprediksi Padati Puncak Harganas 2024 di Semarang Hari Ini
![15 Ribu Orang Diprediksi Padati Puncak Harganas 2024 di Semarang Hari Ini](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/29/1179587/hasto-wardoyo-antara.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG—Sebanyak 15 ribu orang akan hadir dalam perayaan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (29/6/2024).
"Dan untuk kapasitasnya antara 10 ribu sampai 15 ribu orang," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo pada Jumat (28/6/2024) malam.
Advertisement
Pihak Hasto bersama pemerintah setempat telah melaksanakan gladi bersih pada Jumat sore untuk mempersiapkan puncak Harganas ke-31 Sabtu (29/6/2024).
BACA JUGA: Keren! Di Kulonprogo, Berani Ikut KB Laki-laki Dapat Rp2 Juta
"Ya, jadi persiapan saya kira sudah dikerjakan dengan baik, Insya Allah oleh Ibu Wali Kota (Semarang) dan Pak (Pj) Gubernur (Jawa Tengah). Dan tempatnya, segala macam pengkondisiannya sudah dilakukan," tutur Hasto.
Sementara itu, mengenai kehadiran Presiden atau Wakil Presiden Indonesia dalam acara tersebut, pihak Hasto masih berkoordinasi dengan Istana. "Ya, malam hari ini kita masih konsultasi terus, nanti besok kita beritahu," kata dia.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa Harganas tahun ini berbeda dengan Harganas tahun lalu dengan lalu, khususnya pada partisipasi pemangku kebijakan.
"Peran pemangku kepentingan lebih banyak. Anda sendiri lihat bahwa semua pemangku kepentingan itu terlibat dan mereka dinilai oleh 'peer group-nya, siapa sih yang berprestasi di antara direktur rumah sakit, di antara misalnya tokoh masyarakat, di antara kader siapa yang paling inovatif semua dinilai di peer group-nya masing-masing," kata Hasto.
Hal itu, kata Hasto, nampak dalam penganugrahan penghargaan terhadap tokoh-tokoh yang telah berkontribusi, utama dalam penanganan stunting di wilayahnya masing-masing.
"Kemudian hasilnya seperti yang tadi kita lihat bahwa ternyata banyak sekali tokoh-tokoh yang bahkan sukarelawan, ada dokter ahli kebidanan yang pekerjanya melakukan operasi dan tidak menghitung masalah jasa medisnya, tapi dia bekerja terus untuk kepentingan program penanganan stunting," kata Hasto.
Menurut Hasto, orang-orang tersebut penting ditemukan dan dipublikasikan untuk menjadi motivasi bagi yang lainnya.
"Ada dokter yang pekerjanya ngasih konsultasi tentang stunting sampai 2-3 jam tanpa diperhitungkan, karena dia punya keterpanggilan. Yang kayak gitu kan harus kita temukan orang-orang seperti itu karena mereka menjadi motivator baru di tengah masyarakat," pungkas Hasto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Indonesia Kutuk Rencana Israel Sahkan Pemukiman yahudi di Tepi Barat Palestina
- Memperkuat Ketahanan Keluarga, Pemerintah Godok Aturan Cuti Ayah untuk ASN
- Kementerian Kominfo Upayakan Sanksi Denda untuk Medsos Berisi Pornografi
- Daftar Negara dengan pangsa pasar Judi Online Terbesar Dunia
- Jumlah Polwan Berpangkat Jenderal Bertambah, Ini Profil Brigjen Pol. Hastry
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/01/1179835/img20220828125540-1.jpg)
Ramaikan Pasar dan Fasilitasi Desa Rintisan Budaya, Disbud Bantul Gandeng DKUKMPP
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Proyek Dairy4Development Diklaim Mampu Sejahterakan Peternak Sapi Perah
- KAI Lakukan Perubahan Jam Keberangkatan 17 KA Jarak Jauh per 1 Juli 2024 di Stasiun Pasar Senen dan Jatinegara
- Gertak Balik Iran, Menlu Israel Ancam Perang Besar-besaran
- Hasil Penyelidikan Polda Sumbar, Afif Maulana Tewas Loncat dari Jembatan bukan Dianiaya Polisi
- Survei LSI: Basis Pemilih PDIP Dukung Kaesang Pangarep Jadi Gubernur Jateng
- 28 WNA Terdampar di Pantai Sukabumi, Polisi: Tak Ada Satupun Punya Paspor
- Batal Jadi Lawan Sengit Khofifah di Pilgub Jatim, Risma Justru Disiapkan PDIP untuk Pilkada DKI
Advertisement
Advertisement