Advertisement
Indonesia Masih Kekurangan Tenaga SDM Kesehatan

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG–Jumlah Sumber daya manusia (SDM) kesehatan di Indonesia dinilai masih sangat kurang. Perbandingannya saat ini SDM Kesehatan di Indonesia adalah 0,5 per 1.000 penduduk.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi mengatakan idealnya di kawasan Asia perbandingannya sudah 2-3 per 1.000 orang. "Itu di Singapura. Di negara maju 4-5 per 1.000 orang," katanya pada amal bakti kesehatan dan kemanusiaan tanpa pamrih di Taman Lumbini kompleks Candi Borobudur dalam rangka menyongsong perayaan Waisak 2568 BE/2024 di Magelang, Sabtu (18/5/2024).
Advertisement
BACA JUGA: Hari Bakti Dokter Indonesia, IDI Gelar Baksos Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sleman
Oleh karena itu, katanya, Kementerian Kesehatan membuka beasiswa kesehatan juga menghentikan moratorium supaya dapat memenuhi kebutuhan kesehatan. "Dari pandemi COVID-19, kita belajar bahwa hanya dengan bekerja sama seluruh komponen maka kita bisa menyelesaikan masalah kesehatan," katanya.
"Kami menyambut baik sekali apa yang dilakukan Walubi pada hari ini, yaitu memberikan pelayanan kesehatan untuk ribuan orang dengan keterbatasan sistem kesehatan kita saat ini, acara seperti ini masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat," tambahnya.
Ia menyampaikan pada pandemi COVID-19 , ada dua yang dipelajari pertama adalah sistem kesehatan tidak cukup kuat untuk menghadapi pandemi sehingga waktu itu cukup kurang ruangan, kurang oksigen dan seterusnya.
Kemudian yang kedua yang perlu dipelajari adalah masalah kesehatan hanya bisa diselesaikan apabila seluruh komponen masyarakat turut berpartisipasi karena itu Kemenkes juga melakukan perubahan berdasarkan dua hal tersebut.
Tentang transformasi, mungkin bisa melihat di layanan primer di puskesmas, sekarang di puskesmas sudah ada alat-alat teknologi baru, yaitu USG, EKD dan nanti dilengkapi lagi seluruhnya termasuk alat laboratorium sehingga layanan kesehatan makin kuat.
BACA JUGA: Viral Anak Depresi Kecanduan Ponsel, Ini yang Dilakukan KemenPPPA
"Kemudian perubahan di rumah sakit. Kita sudah membangun supaya layanan kesehatan yang canggih makin turun ke tingkat kabupaten dan ke tingkat provinsi. Nanti seluruh rumah sakit provinsi akan bisa melakukan bedah jantung terbuka, kabupaten bisa melakukan pemasangan ring untuk jantung demikian juga untuk kanker, jantung, stroke, dan gagal ginjal serta ibu anak," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Usai Gempa di Bekasi, Perjalanan Kereta Api di Jakarta Kembali Normal
- Gempa di Bekasi Malam Ini, BPBD Belum Terima Laporan Kerusakan
- Mantan Ketua PN Jaksel dan Tiga Hakim Didakwa Terima Suap Kasus CPO
- Puluhan Ribu Buruh Rencanakan Demo Tuntut Upah Naik 10,5 Persen
- TNI Akan Garap Lahan 43 Ha di Bekasi untuk Pertanian-Peternakan
Advertisement

Pekerjaan Peningkatan Status Jalan di 35 Lokasi Bantul Ditarget Selesai Tahun Ini
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Once Minta Royalti Musik Sasar Pemain Besar, UMKM Jangan Diganggu
- Jangan Hanya Mengejar Ekspor, Menteri Maman Minta UMKM Penuhi Kebutuhan Domestik
- Rotasi di Tubuh TNI, Letjen Saleh Mustafa Ditunjuk Jadi Wakasad
- Kabar Gembira! Warung Makan Bisa Peroleh Sertifikat Halal Gratis Sekarang
- Hasil Tes DNA Ridwan Kamil dan Selegram Lisa Mariana Diumumkan Hari Ini, 20 Agustus 2025
- Kenaikan Upah Buruh 2026 Diusulkan 10,5 Persen, Menaker: Nanti Akan Dikaji
- Pencarian 3 Pemancing yang Hilang di Perairan Tanjung Mas Semarang Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement