Advertisement
Palang Merah Internasional Bangun Rumah Sakit Lapangan di Rafah
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan 11 Perhimpunan Nasional Palang Merah membangun rumah sakit lapangan dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza. - Antara.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan 11 Perhimpunan Nasional Palang Merah membangun rumah sakit lapangan dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza.
ICRC dalam rilisnya menyatakan pembangunan rumah sakit bersifat sebagai pelengkap dan untuk mendukung pekerjaan PRCS ketika komunitas medis dan kemanusiaan berupaya memenuhi kebutuhan kesehatan yang sangat besar di Gaza.
Advertisement
Rumah sakit lapangan akan menyediakan perawatan bedah darurat, pelayanan kebidanan/ginekologi, perawatan ibu dan bayi baru lahir, perawatan anak, dan rawat jalan. Penanganan korban massal dan kapasitas triase juga menjadi bagian dari RS tersebut.
BACA JUGA : PMI Salurkan Bantuan di Silayah El Arish dan Rafah Gaza
Rumah sakit ini didukung oleh Perhimpunan Nasional Palang Merah Australia, Austria, Denmark, Finlandia, Hong Kong, Islandia, Jepang, Jerman, Kanada, Norwegia, dan Swiss ini dapat memberikan perawatan medis kepada sekitar 200 orang setiap hari.
Rumah sakit lapangan tersebut merupakan kelanjutan dari dukungan medis ICRC selama lebih dari 15 tahun di Gaza. Tim ICRC telah memberikan pelayanan bedah di Rumah Sakit Gaza Eropa dan mendukung sejumlah rumah sakit lain melalui sumbangan kebutuhan medis dimana mereka telah membantu ribuan pasien sejak eskalasi konflik terjadi.
Melalui meningkatnya kebutuhan medis di Gaza, ICRC kembali menyerukan perlindungan fasilitas medis berdasarkan hukum humaniter internasional. ICRC menegaskan bahwa rumah sakit adalah tempat perlindungan untuk merawat dan mempertahankan kehidupan seorang manusia.
Adapun sejak awal aksi permusuhan yang masih berlangsung hingga saat ini, staf dan relawan PRCS terus memberikan pelayanan medis darurat kepada masyarakat di Gaza, di tengah tingginya tingkat kerugian dan kehilangan yang tidak terbayangkan.
Sebanyak 17 staf PRCS terbunuh saat bertugas dan fasilitas penting mengalami kerusakan, termasuk rumah sakit Al-Amal dan Al Quds dan beberapa Pusat Layanan Medis Darurat, serta kendaraan untuk kebutuhan darurat dan 25 ambulans tidak dapat difungsikan kembali.
Staf PRCS juga ditahan dan muncul laporan-laporan mengkhawatirkan mengenai perlakuan yang diterima. Sementara banyak di antara pekerja medis tersebut yang masih belum diketahui keberadaannya.
Kendati demikian, PRCS terus melakukan pekerjaan penting untuk merespon kebutuhan medis masyarakat di Gaza, termasuk dengan mengoperasikan tiga pos medis tingkat lanjut, enam titik pelayanan medis, dan tiga klinik, selain melakukan tanggap darurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bupati Banyuwangi Dukung Rencana Baru Proyek Kereta Cepat Whoosh
- Hanyut di Sungai Jolinggo Kendal, Tiga Mahasiswa KKN UIN Semarang MD
- Prabowo Minta Pintu Pelintasan Diperbarui Cegah Kecelakaan Kereta Api
- Uang Judi Online di Indonesia Kalahkan Nilai Korupsi
- Jonan Bantah Diberi Tawaran Menteri Seusai Temui Prabowo
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Pemakaman PB XIII: Abdi Dalem Gelar Ritual Bedah Bumi di Pajimatan
- Jadwal Bus Sinar Jaya Malioboro ke Parangtritis Selasa 4 November 2025
- Jadwal DAMRI Selasa 4 November 2025, Bandara YIA ke Jogja
- Pesawat Airbus A400M Kedua Akan Tiba di Indonesia Februari 2026
- Tol Jogja-Solo: Pemindahan Makam Terdampak di Mlati Diawali Selamatan
- Otorita Klaim Jepang Tertarik Investasi di IKN
- Padat Karya Jadi Wujud Pembangunan Berkeadilan
Advertisement
Advertisement




