Advertisement

Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000

Akbar Evandio
Senin, 06 Mei 2024 - 11:37 WIB
Lajeng Padmaratri
Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000 Presiden Jokowi / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Jumlah dokter umum dan spesialis yang minim menjadi salah satu persoalan terbesar Indonesia di sektor kesehatan saat ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku terkejut saat mengetahui rasio jumlah dokter di Tanah air saat ini masih terlampau rendah.

“Saya kaget [rasio dokter] kita 0,47 dan peringkat 147 dunia. Sangat rendah sekali dan di Asean kita peringkat 9, berarti masuk 3 besar tetapi dari bawah. Ini problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya,” ujarnya saat menghadiri peluncuran pendidikan Dokter Spesialis berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat, Senin (6/5/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal, Berikut Profilnya

Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan selama 6 bulan terakhir dirinya aktif melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah hingga pelosok Indonesia. Salah satu agenda yang aktif dilakukannya adalah mengunjungi Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas.

Kepala Negara mengaku senang dalam peninjauannya setiap fasilitas kesehatan telah dilengkapi dengan berbagai alat kesehatan (alkes) yang ditunjang teknologi terbaru. Misalnya, memiliki magnetic resonance imaging (MRI) dan mammogram. Kendati demikian, dia menyebut miris apabila dari banyaknya teknologi yang sudah masuk tidak dapat diaplikasikan dengan baik apabila Indonesia masih kekurangan dokter spesialis.

“Dokter umum kita masih kurang 124.000, dokter spesialis masih kurang 29.000. Jumlah yang tidak sedikit. Ini harus segera diisi, jangan sampai peralatan yang tadi sudah sampai di Kabupaten/Kota tidak berguna karena dokter spesialisnya tidak ada,” tuturnya.

BACA JUGA: Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi

Presiden Ke-7 RI itu melanjutkan bahwa Indonesia baru mampu mengeluarkan 2.700 dokter spesialis per tahun. Adapun, kendala lainnya adalah distribusinya yang tidak merata.

“Rata-rata semuanya dokter spesialis berada di Jawa dan di Kota sebanyak 59%. Sekali lagi harus ada terobosan, kita harus membuat terobosan. Dulu saya diberi masukan ‘begini pak, begini pak’. Sekarang enggak. Harus berani memulai. Tadi disampaikan oleh menteri kesehatan ada 24 fakultas kedokteran dan ada 420 rumah sakit. Kedua mesin ini harus dijalankan bersama agar segera menghasilkan dokter spesialis sebanyak-banyaknya,” pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tabrak Pohon, Warga Bantul Meninggal Dunia di Jalan Paris-Panggang

Bantul
| Minggu, 19 Mei 2024, 08:47 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement