Ada Potensi 6 Juta Ounce Emas di Tanah Papua yang Belum Terjamah Freeport
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pengembangan tambang bawah tanah jangka panjang, yakni Kucing Liar yang berada di distrik Grasberg, Papua Tengah terus dilakukan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI).
Mengutip dari laporan kinerja kuartal I/2024 Freeport-McMoRan Inc. (FCX), deposit Kucing Liar diproyeksikan bakal menghasilkan lebih dari 7 miliar pound tembaga dan 6 juta ounce emas antara 2029 dan akhir 2041.
Advertisement
BACA JUGA: Dituding Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam, Ini Klarifikasi Kemenkop-UKM
Untuk itu, perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) selepas 2041 dinilai perlu untuk memperpanjang umur proyek ini. Adapun, tahap pengembangan pra-produksi Kucing Liar sudah dimulai pada 2022 dan diperkirakan akan berlanjut dalam jangka waktu sekitar 10 tahun.
"Penanaman modal diperkirakan rata-rata sekitar US$400 juta per tahun selama periode ini,” tulis laporan tersebut dikutip, Sabtu (27/4/2024).
Tambang ini diperkirakan dapat memproduksi sekitar 90.000 metrik ton bijih per hari saat sedang beroperasi secara penuh. Sementara itu, secara tahunan, tambang Kucing Liar diperkirakan dapat memproduksi 560 juta pound tembaga dan 520.000 ounce emas.
Hal tersebut akan memberikan keuntungan bagi PTFI berkelanjutan dalam jangka panjang dan skala besar.
"Dari pengalaman PTFI mengembangkan penambangan dalam tanah, Kucing Liar akan mendapatkan manfaat dari infrastruktur bersama yang substansial,” tulis laporan tersebut.
BACA JUGA: UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran
Tidak hanya itu, dalam pengembangan tambangnya, PTFI juga berencana untuk beralih menggunakan sumber energi dari gas alam cair dari yang sebelumnya memakai batu bara ke gas alam cair. Hal ini mengurangi emisi gas rumah kaca di kawasan pertambangan Grasberg.
PTFI juga sedang merencanakan investasi pada fasilitas siklus gabungan berbahan bakar gas yang baru.
"Belanja modal untuk fasilitas baru, yang akan dikeluarkan selama 4 tahun ke depan, diperkirakan mencapai US$1 miliar yang mewakili biaya tambahan sebesar US$0,4 miliar dibandingkan dengan investasi yang telah direncanakan sebelumnya untuk memperbaharui unit-unit batu bara yang ada," tulis laporan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Satpol PP Sleman Fokus Bentuk Omah Jaga Warga di Tiap Kalurahan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Belasan Provinsi Rawan Pilkada Dipantau Komnas HAM
- Menteri Satryo Minta Kemenkeu Kucurkan Dana Hibah untuk Dosen Swasta
- Menpar: Kunjungan Wisatawan ke Bali Belum Merata
- Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar
- Vonis terhadap Presiden Terpilih AS Donald Trump dalam Kasus Uang Tutup Mulut Kembali Ditunda
- Para Calon Kepala Daerah Diingatkan Tidak Berkampanye Saat Masa Tenang
- Retno Marsudi Ditunjuk sebagai Direktur Non-eksekutif Perusahaan Gurn Energy Singapura
Advertisement
Advertisement