Iran Serang Israel, Amerika Serikat Bakal Pangkas Kuota Ekspor Minyak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Serangan Iran ke Israel menggunakan drone dan rudal berbuntut panjang. Pemerintah Amerika Serikat (AS) segera memberikan sanksi dan mengancam bakal memangkas kuota Iran mengekspor minyak mereka.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyampaikan sanksi baru yang akan diberikan kepada Iran berupaya untuk memangkas kapasitas Iran dalam mengekspor minyak.
Advertisement
“Sehubungan dengan sanksi, saya sepenuhnya berharap bahwa kami akan mengambil tindakan sanksi tambahan terhadap Iran dalam beberapa hari mendatang,” ujar Yellen dikutip dari Reuters pada Rabu (17/4/2024).
Yellen juga menambahkan pemerintah AS akan terus membahas sanksi yang akan diberikan supaya bisa mengganggu kondisi keuangan Iran.
"Kami tidak meninjau instrumen sanksi kami. Namun, dalam diskusi yang saya lakukan, semua opsi untuk mengganggu pendanaan teroris terhadap Iran terus dibahas," ujar Yellen.
Yellen menyampaikan Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri AS sudah mengambil langkah sebelumnya untuk menekan destabilisasi yang dilakukan Iran dengan cara memangkas kapasitas dalam mengekspor minyak.
"Jelas, Iran terus mengekspor sejumlah minyak. Mungkin ada lebih banyak lagi yang bisa kami lakukan. Saya tidak ingin melihat pratinjau kegiatan sanksi kami yang sebenarnya. Namun, yang pasti hal ini tetap menjadi fokus sebagai bidang yang mungkin bisa kami atasi," ujarnya.
Pejabat senior dari Departemen Keuangan AS mengatakan kepada wartawan bahwa Departemen Keuangan AS sedang berusaha menyatukan kekuatan dengan meminta bantuan kepada China, mitra G7, dan pemasok global utama sebagai upaya untuk menghilangkan kekuatan Iran dalam mengekspor minyak dan memperoleh mikroelektronik untuk menangkis drone milik Iran yang digunakan untuk menyerang Israel.
“Kami akan melakukan pembicaraan dengan semua pemasok utama di seluruh dunia. Termasuk negara-negara di G7; termasuk China. Semua negara ini harus berperan dalam membatasi kemampuan Iran untuk mendapatkan akses terhadap barang-barang yang mereka gunakan. membuat senjata," ujar pejabat itu.
Pejabat senior itu juga menambahkan kenaikan harga minyak mentah disebabkan oleh ketidakpastian geopolitik, bukan imbas dari sanksi yang diberikan AS, sanksi yang diberikan pada masa lalu bukan menjadi penyebab dari kenaikan harga minya mentah dunia.
BACA JUGA: Konflik di Timur Tengah, Qatar Minta Arab Saudi Meredam Situasi
Yellen menyampaikan serangan Iran ke Israel dan Iran pendanaan yang diberikan Iran kepada kelompok militan di Gaza, Lebanon, Yaman, dan Irak dapat mengancam stabilitas di kawasan Timur Tengah. Bahkan, dapat berdampak buruk pada sektor perekonomian.
“Dari serangan akhir pekan ini hingga serangan Houthi di Laut Merah, tindakan Iran mengancam stabilitas kawasan dan dapat menyebabkan dampak buruk terhadap perekonomian,” ujar Yellen dikutip dari Reuters.
Yellen menyampaikan AS akan memberikan sanksi keuangan supaya Iran terisolasi sehingga Iran terganggu dalam memberikan pendanaan kepada proksi serta mendukung perang Rusia di Ukraina.
Dia menjelaskan Departemen Keuangan AS telah menetapkan lebih dari 500 individu dan entitas yang berkaitan dengan terorisme serta pendanaan terhadap teroris oleh pemerintah Iran dan proksinya sejak Biden mulai menjabat pada Januari tahun 2021.
Yellen turut menambahkan hal ini menjadi bagian dalam menargetkan drone dan rudal yang dimiliki Iran serta persoalan pendanaan yang diberikan oleh pemerintah Iran kepada kelompok militan Palestina Hamas, Houthi di Yaman, Hizbulla di Lebanon, dan pasukan milisi Irak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Inggris Dukung Indonesia Tambah Kapal Tangkap Ikan
- Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
- Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
- KJRI Hamburg Jerman Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
Advertisement
Advertisement