Advertisement

Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya

Newswire
Kamis, 28 Maret 2024 - 16:37 WIB
Mediani Dyah Natalia
Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya Suasana peresmian Masjid Agung Kota Bogor pada Kamis (28/3/2024). (ANTARA - Shabrina Zakaria)

Advertisement

Harianjogja.com, BOGOR—Masjid Agung di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Cibogor, Kota Bogor, Jawa Barat diresmikan pada Kamis (28/3/2024). Masjid ini telah direvitalisasi selama tujuh tahun.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjelaskan masjid ini pertama kali dibangun pada 1987, karena dorongan ingin memiliki masjid megah di pusat kota dan berdampingan dengan rumah ibadah lain, yakni Gereja Katedral dan Zebaoth.

Advertisement

Masjid Agung Kota Bogor, menurut Bima, lokasinya strategis, karena berdekatan dengan alun-alun atau dulunya Taman Topi dan pasar. Karena kebutuhan jamaah meningkat, pada 2016 masjid ini mulai dibangun.

“Pembangunan masjid ini selama tujuh tahun penuh dengan dinamika ada catatan. Ada yang tidak amanah, sesuai aturan dan norma. Insya Allah jadi pembelajaran bagi kita semua,” ujar Bima dalam sambutannya di Masjid Agung, Kamis.

Bima menyebut selama tujuh tahun revitalisasi Masjid Agung menggunakan anggaran sebesar Rp113,3 miliar. Ia berharap masjid ini bisa memberikan keberkahan bagi warga Kota Bogor.

“Tentu ini bukan soal keinginan punya masjid yang megah dan bagus, tapi punya masjid yang makmur dan penuh makna,” ucapnya.

Baca Juga

Wanita Pembawa Anjing ke Masjid di Bogor Harus Jalani Terapi Medis

Masjid Dibuka, Jokowi Jumatan di Masjid Baitussalam Bogor

Taman Miniatur 99 Masjid Dunia Segera Dibangun di Indonesia

Ia menyebut Masjid Agung Kota Bogor dikelilingi oleh pusat kegiatan masyarakat. Mulai dari alun-alun, Pasar Kebon Kembang, hingga Stasiun Bogor.

“Kami berharap masjid ini tidak saja jadi pusat ibadah, tapi pusat pemberdayaan umat secara ekonomi, pusat kegiatan sosial dan pusat peradaban. Masjid ini akan memberikan manfaat dan berkah bagi warga sekitar dan Kota Bogor,” ujarnya.

Bahkan, kata Bima, masjid ini bisa menjadi tempat berkumpul yang nyaman tidak hanya untuk para ulama. Tapi juga antara ulama, umara, dan pemimpin kota, sehingga bisa menjadi kawah Candradimuka bagi pemimpin di masa depan.

“Di masjid inilah terjadi dialektika, diskusi, pengajian dan hal-hal yang memberikan pencerahan bagi anak muda yang Islami dan Qurani,” kata Bima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Menhub Budi Karya Ajak Masyarakat Manfaatkan Kereta Bandara YIA

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement