Yang Ingin Padusan di Pantai Selatan DIY Agar Waspada, Gelombang Tinggi Capai 2-4 Meter
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau pengunjung pantai pantai selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY itu.
"Pada liburan akhir pekan yang dilanjutkan dengan libur Hari Raya Nyepi pada Senin (11/3) dan Cuti bersama pada Selasa (12/3) seperti saat sekarang, dapat dipastikan sebagian masyarakat berwisata dengan mengunjungi pantai," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap Jawa Tengah, Minggu.
Advertisement
Akan tetapi saat berwisata di pantai, katanya, masyarakat sering kali tidak memerhatikan risiko gelombang tinggi yang dapat terjadi sewaktu-waktu karena saking asyiknya bermain air atau berenang di pantai.
Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat yang memanfaatkan liburan dengan berwisata di pantai selatan Jabar-DIY untuk tidak berenang atau bermain air terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas, karena gelombang tinggi berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan.
"Oleh karena itu, kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku hingga hari Senin (11/3), dan akan segera diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut," katanya.
Menurut dia, peringatan dini gelombang tinggi tersebut dikeluarkan karena tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter, sehingga masuk kategori tinggi.
Dalam hal ini, wilayah yang berpotensi terjadi gelombang tinggi meliputi meliputi perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.
Selanjutnya, Samudra Hindia selatan Sukabumi, Samudra Hindia selatan Cianjur, Samudra Hindia selatan Garut, Samudra Hindia selatan Tasikmalaya, Samudra Hindia selatan Pangandaran, Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.
BACA JUGA: Prediksi Cuaca BMKG: Ini Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Angin Kencang
"Bahkan berdasarkan permodelan, tinggi gelombang di wilayah Samudra Hindia selatan Jabar-DIY pada hari Rabu (13/3) diprakirakan mencapai 4-6 meter atau sangat tinggi, sedangkan di wilayah perairan selatan Jabar-DIY diprakirakan berkisar 2,5-4 meter," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan peringatan dini gelombang tinggi dikeluarkan untuk 24 jam ke depan karena pihaknya masih memantau perkembangan cuaca di wilayah perairan maupun samudra yang cukup dinamis.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan potensi terjadinya gelombang tinggi tersebut dipengaruhi oleh pola angin di Indonesia bagian selatan yang secara umum bergerak dari arah barat-barat laut dengan kecepatan 8-35 knot.
Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga selatan Pulau Sumba, Laut Bali, Laut Sumbawa, perairan utara Flores, Selat Sumba bagian timur, Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kepulauan Selayar, perairan Pulau Bonerate-Kalaoloa, dan Laut Flores.
"Kecepatan angin yang tinggi dan cenderung searah berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut," katanya menjelaskan.
Terkait dengan hal itu, dia juga mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran, karena berdasarkan analisis, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.
Sementara kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, serta kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri.
"Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko terhadap kapal berukuran besar seperti kapal kargo serta kapal pesiar," kata Teguh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
- Pengaruh Dukungan Anies Vs Dukungan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024, Siapa Kuat?
- Yusril Bantah Mary Jane Bebas, Hanya Masa Hukuman Dipindah ke Filipina
- ASN Diusulkan Pindah ke IKN Mulai 2025
- Pelestarian Naskah Kuno, Perpusnas Sebut Baru 24 Persen
Advertisement
KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Korupsi Dana Bantuan Kesehatan, Eks Kepala Puskesmas di Purbalingga Dihukum 1 Tahun Penjara
- Perang Ukraina Vs Rusia, AS Bakal Hapus Utang Ukraina US$4,65 Miliar
- Ini Lima Nama Pimpinan KPK Periode 2024-2029 yang Ditetapkan DPR
- Resmi! Lima Anggota Dewas KPK Ditetapkan DPR, Ini Daftarnya
- Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Waspada Ancaman Demam Berdarah
- Seniman Keluhkan Mahalnya Sewa Panggung Seni, Fadhli Zon Bilang Begini
- Pakar Hukum Sebut Penegak Hukum Harus Kejar hingga Tuntas Pejabat yang Terlibat Judi Online
Advertisement
Advertisement