Advertisement

Kampung Dukuh Diusulkan Masuk WBTb, Ini Keistimewaannya

Newswire
Minggu, 25 Februari 2024 - 20:47 WIB
Mediani Dyah Natalia
Kampung Dukuh Diusulkan Masuk WBTb, Ini Keistimewaannya Kampung adat di Kecamatan Cikelet, Kampung Dukuh, Garut, Jawa Barat. Antara

Advertisement

Harianjogja.com, GARUT—Kampung adat di Kecamatan Cikelet, Kampung Dukuh, Garut, Jawa Barat, diusulkan menjadi warisan budaya takbenda (WBTb) Nasional. Kampung ini tak hanya menonjolkan keindahan, tetapi juga makna mendalam yang menunjukkan betapa majunya nenek moyang kita dahulu.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut terus mendukung agar Kampung Dukuh masuk menjadi WBTb Nasional. Adapun saat ini, Kampung Dukuh berhasil ditetapkan sebagai WBTb tingkat Provinsi Jawa Barat.

Advertisement

"Tentu saja kami sangat senang dan siap mendukung agar Tata Ruang Kampung Dukuh ini dapat sampai menjadi WBTb Nasional," kata Kepala Disparbud Kabupaten Garut, Luna Aviantrini di Garut, Minggu (25/2/2024).

Ia menuturkan Pemerintah Provinsi Jabar telah menetapkan Tata Ruang Kampung Dukuh, Desa Ciroyom Kecamatan Cikelet, Garut sebagai salah satu dari 36 WBTb tingkat provinsi tahun 2024.

Penetapan itu diumumkan Disparbud Provinsi Jabar bersama Tim Ahli WBTb Jabar, Selasa 20 Februari 2024 yang artinya Kampung Dukuh tersebut akan semakin dikenal dan menjadi semakin mendapatkan perhatian pemerintah. "Kami juga berharap bahwa WBTb yang sudah ditetapkan oleh Provinsi dan Nasional agar mendapat perhatian yang lebih lagi," katanya.

Ia menyampaikan sebelumnya Disparbud Garut tahun 2023 sudah mengajukan Tata Ruang Kampung Dukuh melalui sebuah Aplikasi bernama Simpul Daya Jabar milik Pemprov Jabar dengan melampirkan deskripsi, video, foto, kajian dinas, ilmiah, dan sebagainya.

Selain Tata Ruang Kampung Dukuh, kata Luna, pihaknya mengajukan juga makanan khas Garut yakni kuliner Endog Lewo sebagai WBTb, namun ciri khas Garut itu masih kurang kajian dan orang ahli tentang produk itu, sehingga belum dapat dilanjutkan masuk WBTb provinsi.

Ia menjelaskan untuk Kampung Dukuh selama ini memiliki dua bagian yakni Dukuh Luar dan Dukuh Dalam dengan kondisi rumah adat terdapat di kawasan Kampung Dukuh Dalam sebagai pusat tradisi dan rumah kuncen yang berjumlah 40 unit, termasuk masjid, bale adat, madrasah, bumi alit, dan tempat mandi Cebor Opat Puluh. "Rumah Kuncen sendiri lebih besar dibandingkan dengan rumah-rumah penduduk lainnya, karena kuncen biasa menerima tamu," kata Luna.

Baca Juga

Lestarikan Warisan Budaya Tak Benda, Disbud DIY Gelar Lomba Gobak Sodor Antar Pegawai Pemda

Jamu Segera Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Dunia Tak Benda oleh UNESCO

UNESCO Resmi Jadikan Sumbu Filosofi Jogja sebagai Warisan Budaya Dunia

Ia menambahkan di Tata Ruang Kampung Dukuh terdapat juga beberapa bidang tanah yang disebut awisan yang artinya cadangan dengan pengertian wasiat leluhur yang berbunyi "Di daerah itu akan datang orang-orang dari daerah Sumedang, Bengkelung, Arab, Sukapura, dan dari Kampung Dukuh sendiri".

Bentuk rumah adat Kampung Dukuh sendiri, kata Luna, merupakan rumah panggung beratap rumbia dengan arah atap dari timur ke barat, pintu rumah berada di kedua sisi timur dan barat, dengan dinding, pintu, jendela, lantai terbuat dari anyaman bambu atau papan. Sedangkan malam hari penerangannya menggunakan lampu kompor minyak.

"Uniknya, ternyata aturan tersebut tidaklah hanya untuk keindahan, tetapi terdapat makna mendalam yang menunjukkan betapa majunya nenek moyang kita dahulu," kata Luna.

Ia berharap setelah adanya penetapan Kampung Dukuh itu dapat mendorong Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Kabupaten Garut semakin banyak yang diangkat menjadi WBTb di tingkat provinsi maupun nasional. "Kami berharap jumlah Objek Pemajuan Kebudayaan Kabupaten Garut akan lebih banyak lagi yang dapat diangkat menjadi WBTb Provinsi dan Nasional," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Antusiasme Pelamar Tinggi, KPU Kota Jogja Sebut Kebutuhan PPK Pilkada 2024 Telah Terpenuhi

Jogja
| Sabtu, 04 Mei 2024, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement