Kementerian Kesehatan dan WHO Kerja Sama untuk Perluasan Imunisasi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menandatangani kerja sama dua tahunan untuk menyokong keterlaksanaan sejumlah program kesehatan, salah satunya perluasan imunisasi.
Kerja sama itu bernama Grant Agreement dan Joint Work Plan WHO Biennium 2024-2025. “Kesepakatan hari ini tidak hanya menandai kelanjutan kemitraan yang kuat antara kedua belah pihak, tetapi juga kolaborasi yang berarti untuk mencapai Program Umum WHO, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020–2024, dan khususnya Kementerian Kesehatan yaitu pilar transformasi kesehatan,” kata Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha dalam pernyataan dari Biro Komunikasi Kemenkes yang diterima di Jakarta, Kamis (8/2/2024).
Advertisement
Dalam penandatanganan kerja sama tersebut, Kemenkes diwakilkan oleh Sekretaris Jenderal Kunta Wibawa Dasa Nugraha dan WHO Indonesia diwakilkan oleh Dr N Paranietharan.
Kerja sama dengan WHO difokuskan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang bersifat strategis untuk implementasi pilar transformasi bidang kesehatan dengan akuntabilitas yang baik.
Dukungan tersebut, ujarnya, dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dijabarkan di dalam Rencana Kerja Bersama Kemenkes (Joint Work Plan) RI-WHO Indonesia untuk WHO Programme Budget 2024–2025.
BACA JUGA: Komisaris BUMN Aktif Ikut Kampanye Pemilu Dianggap Mengundurkan Diri
Salah satunya, pelaksanaan riset implementasi, yakni pendekatan penelitian untuk menjawab kebutuhan sistem kesehatan, sesuai arahan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Menurutnya, riset implementasi tersebut dikoordinasikan oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK). Oleh karena itu diharapkan terjadi koordinasi yang intens antara WHO dan BKPK dalam melaksanakan riset implementasi sebagai bagian dari Joint Work Plan 2024-2025.
Kunta menjelaskan, perjanjian selama dua tahun ini mencerminkan kerja sama dalam enam pilar transformasi kesehatan dengan fokus utama pada promosi pola hidup sehat, perluasan imunisasi, wajib skrining, serta peningkatan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan primer.
“Kami menyadari bahwa mencapai transformasi kesehatan bukanlah hal yang mudah. Itu perlu kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk WHO, untuk mencapai tujuan bersama serta menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik dan dapat melayani kebutuhan masyarakat Indonesia akan layanan kesehatan yang lebih berkualitas,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
- Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
- KJRI Hamburg Jerman Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
- Berani ke Italia, Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant Bisa Ditangkap
- Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Advertisement