Advertisement

Duh, Mayoritas Pengguna Internet di Indonesia Terpapar Iklan Judi Online

Newswire
Rabu, 07 Februari 2024 - 13:07 WIB
Maya Herawati
Duh, Mayoritas Pengguna Internet di Indonesia Terpapar  Iklan Judi Online Judi Online / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Mayoritas pengguna Internet atau sekitar 82% di Indonesia pernah terpapar iklan judi online pada enam bulan belakangan, terutama melalui media sosial. Hal ini berdasarkan survei yang diadakan Populix.

"Iklan judi online memberikan dampak nyata terhadap minat masyarakat untuk mengakses situs judi online setelah melihat iklan tersebut. Temuan ini menyoroti perlunya tindakan bersama antara elemen pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi potensi implikasi sosial dari judi online dan menetapkan langkah-langkah yang dapat membatasi pengaruh dari iklan judi online," kata Kepala Riset Sosial Populix Vivie Zabkie dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Advertisement

Survei Populix berjudul Understanding the Impact of Online Gambling Ads Exposure memberikan gambaran tentang sejauh mana paparan dan dampak iklan judi online terhadap pengguna internet. Berdasarkan temuan tersebut, terungkap bahwa 63 persen dari pengguna internet yang pernah terpapar iklan judi online mendapatkan iklan serupa setiap kali mengakses internet.

Sebanyak 84% yang disurvei menilai iklan judi online seringkali masuk dalam konten media sosial.

BACA JUGA: Segera Masa Tenang, Bawaslu Sleman Minta Peserta Pemilu Copot Sendiri Alat Peraga Kampanye

Populix, berdasarkan survei tersebut, juga melihat dampak nyata dari paparan iklan judi online. Sebanyak 41 persen responden mengaku tertarik membuka situs judi online setelah terpapar iklan.

Dari jumlah orang yang tertarik membuka situs tersebut, 16 persen mengaku mencoba judi online.

Survei Populix juga menemukan pengguna Internet yang mencoba judi online menggunakan dompet digital untuk bertransaksi, dengan nilai rata-rata di bawah Rp100.000. Temuan Populix sejalan dengan laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahwa orang berjudi dengan nilai di bawah Rp100.000 sehingga dapat disimpulkan pelaku judi online berasal dari kelompok pendapatan rendah.

Responden survei menunjukkan dukungan terhadap pemberantasan judi online. Sebanyak 74 persen responden setuju dan mendukung kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika membatasi akses situs judi online.

Pada periode Juli-Desember 2023, Kementerian Kominfo memutus akses 810.785 konten terkait judi online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

PDIP Sleman Buka Penjaringan Calon untuk Pilkada 2024, Ini Kriterianya

Sleman
| Minggu, 28 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement