Advertisement
Antisipasi El Nino & Tekan Impor, Mentan Targetkan Jabar Produksi Gabat 11 Juta Ton
Petani di Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo sedang menggotong hasil panen padi di musim tanam pertama. Foto diambil 24 Januari 2023. - Harian Jogja/David Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, BANDUNG—Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Provinsi Jawa Barat mampu memproduksi sebanyak 11 juta ton gabah pada 2024. Target ini diharapkan dapat terealisasi untuk menekan impor beras dampak fenomena El Nino.
“Bagaimana kita bisa menekan impor tahun depan, karena sekarang ini impor kita 3,5 juta (beras) itu bisa naik lagi, kalau kita tidak tekan dari sekarang,” kata Amran seusai tanam padi di Desa Gajahmekar Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/12/2023).
Advertisement
Amran mengatakan pada kondisi saat ini, Indonesia berada pada kondisi El Nino di level paling parah yang dapat mengancam produksi beras dalam negeri.
“Indonesia berada pada dampak El Nino yang paling dahsyat. Yang terpenting sekarang kita bisa mengamankan pangan dan menekan impor beras tahun depan,” katanya.
Oleh karena itu, Amran meminta kepada para petani untuk mempercepat tanam agar Indonesia kembali bangkit dengan meletakkan pondasi yang kuat untuk mewujudkan swasembada pangan.
Baca Juga:
Target Produksi Beras Indonesia Turun 3 Juta Ton, Berikut Penjelasannya
Dalam Sebulan, Konsumsi Beras di Jogja Mencapai 1.164 Ton
Ada Ancaman El Nino, Kementan Justru Naikkan Target Produksi Beras
Lebih lanjut, dia berharap target produksi gabah pada 2024 di Jabar ini bakal terealisasi dengan didukung saluran irigasi dari berbagai bendungan yang telah dibangun oleh Pemerintah Pusat untuk mengantisipasi kekeringan pada 2024.
“Mudah-mudahan target ini bisa bisa dicapai, apalagi sekarang ada tiga bendungan yang sudah operasi, itu adalah gagasan besar Bapak Presiden Republik Indonesia dengan membangun bendungan sebanyak-banyaknya,” kata dia.
Sebagai langkah nyata, Mentan langsung terjun ke lapangan dengan mendatangi daerah sentra padi yang ada Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan hingga saat ini berada di Jawa Barat untuk mengetahui keluhan para petani di Indonesia.
“Apa tujuan kami turun ke pelosok? Kami ingin pastikan apa masalahnya dan kami beri solusi kepada petani Indonesia,” kata Amran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Liverpool Tekuk Tottenham 2-1, The Reds Naik ke Posisi Lima
- Jadwal KRL Solo-Jogja Minggu, Tarif Rp8.000 Sekali Jalan
- Jadwal DAMRI Bandara YIA ke Sleman dan Jogja Minggu
- Cuaca DIY Minggu Ini Didominasi Hujan Ringan
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Desember 2025, Ada Layanan Malam
- Leverkusen Tekuk Leipzig 3-1, Naik ke Posisi Tiga Bundesliga
- SIM Keliling Bantul Hadir di MPP hingga Parasamya
Advertisement
Advertisement




