Advertisement
Mahfud MD: 2045 Ekonomi RI Peringkat 4 di Dunia, Ungguli Jepang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD menyatakan Indonesia Emas akan terjadi di 2045 dengan pencapaian Indonesia menjadi negara terbesar keempat di dunia.
Dia menyatakan Indonesia Emas merupakan Indonesia yang merdeka, sesuai dengan pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. "Indonesia Emas itu seperti apa? Indonesia Emas itu Indonesia yang merdeka, sungguh-sungguh, bersatu, merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. Itu alinea ke-3 pembukaan UUD. Itulah Indonesia Emas," katanya di Universitas Airlangga (Unair), Senin (16/10/2023).
Advertisement
Mahfud menjelaskan Indonesia Emas dapat dicapai dengan kekayaan alam Indonesia yang luar biasa, mulai dari hasil laut, tambang, hutan dan lainnya.
"Untuk menuju Indonesia Emas ini rasional sekali menghitungnya. Indonesia punya bonus demografi. Indonesia punya kekayaan alam yang beragam, 17.508 pulau itu kekayaan kita. Dengan laut sebanyak 70 persen dari keseluruhan wilayah dengan ikan yang luar biasa banyak, hutan, tambang emas, nikel, panas bumi, ada semua di sini, kaya raya," ujarnya.
Baca Juga: Mewujudkan Indonesia Emas 2045, Saatnya Pemuda Jadi Penggerak Perubahan
Lebih lanjut, dia menjelaskan jika dihitung, Indonesia pada 2010 ada dalam peringkat ke-16 untuk bidang ekonomi. Dia memperkirakan dengan kekayaan alam yang begitu melimpah, Indonesia Emas akan terjadi pada 2045 dengan ekonomi menempati posisi 4 atau 5 di dunia.
"Tahun 2030 kita akan berada di urutan ketujuh, tahun 2045 kita akan menjadi negara terbesar keempat atau kelima dengan story, satu RRT akan menjadi negara terkuat secara ekonomi, kedua India, ketiga Amerika, keempat Indonesia dan yang kelima Jepang. Atau sejelek-jeleknya, yang keempat Jepang, yang kelima Indonesia. Itu lah saat kita ada di Indonesia Emas," ucapnya.
Baca Juga: Perayaan Indonesia Emas 2045 Terganggu Tingginya Kasus Kanker di Indonesia
Dia menegaskan bahwa perhitungan dalam prediksi tersebut sudah secara ilmiah, bukan hasil kerja dukun. "Itu kalau kita bekerja sungguh-sungguh dengan anak yang cerdas. Kekayaan alam yang seperti tadi, kebersatuan perbedaan yang begitu luas, bersatu kita, Indonesia Emas, itu sudah ilmiah hitungannya bukan hasil kerja dukun. Hasil kerja keilmuwan," tegasnya. Sementara itu, Mahfud menyerukan kepada seluruh pihak untuk menjaga negara Indonesia, dan masa depan kekayaan alam negara ini.
"Oleh sebab itu mari kita jaga, negara ini milik saudara, masa depan saudara ada di negara ini, dan masa depan negara ini ada di saudara juga, penerus yang akan berjaya di 2045," ujarnya. Seperti diketahui, Mahfud MD memberikan kuliah umum di Universitas Airlangga dalam tema Peluang dan Tantangan Demokrasi yang Bermartabat Menuju Indonesia Emas 2045: Perspektif Politik, Hukum dan Keamanan, pada Senin (16/10/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Waspada Potensi Hujan Sedang hingga Lebat saat Mudik Lebaran 2025
- Kemenag Buka Beasiswa Indonesia Bangkit untuk Kuliah S1-S3, Ini Syarat dan Link Pendaftarannya
- Kemenag Gelar Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H pada 29 Maret
- Jumlah Kendaraan yang Melintas di Tol Cipali Naik 40,6 Persen
- Kasus Teror Media Massa, Kapolri Perintahkan Kabareskrim Selidiki Lebih Lanjut
Advertisement

Senin Mulai Puncak Arus Mudik, Warga Sekitar Exit Tol Tamanmartani Diminta Bantu Pemudik
Advertisement

Upacara Tawur Agung Digelar di Candi Prambanan, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- Anggota DPR Komisi III Minta Polisi Lebih Humanis Mengatasi Demonstran
- Vatikan Sebut Paus Fransiskus Perlu Waktu Panjang untuk Pulihkan Kemampuan Bicara
- Volume Lalu Lintas di Gerbang Tol Transjawa Meningkat
- PMI Upayakan Stok Darah Terjaga Saat Libur Lebaran
- Israel Serang Lebanon Selatan Mengaku untuk Mencegah Roket, Gencatan Senjata Terancam
- Kementerian HAM Usulkan Penghapusan SKCK kepada Kapolri
- Ifan Seventeen Siap Mundur Jika Gagal Pimpin PFN dan Melakukan Perbaikan
Advertisement
Advertisement