Advertisement
MPR Ingatkan Kekayaan Negara Jangan Hanya Dikuasai Elite Ekonomi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengingatkan jangan sampai kekayaan negara dikuasai oleh elit ekonomi dengan sistem liberal. Indonesia harus tetap berada di sistem perekonomian yang sesuai yaitu ekonomi kerakyatan.
Alasannya sistem ekonomi berbasis kerakyatan digagas oleh para pendiri bangsa untuk menjadi dasar dan rujukan kebijakan. “Para founding fathers telah merenungkan dan mempertimbangkan sistem ekonomi yang secara sosiologis dan kultural tidak bertentangan dengan karakter bangsa Indonesia yang penuh dengan gotong royong. Sistem ekonomi tersebut diharapkan berjalan di Indonesia tidak ada praktik liberalisme untuk saling mematikan,” kata Anggota MPR RI Cholid Mahmud dalam acara menyerap aspirasi masyarakat oleh MPR RI yang digelar Potorono Jalan Wonosari Km 8 Potorono Banguntapan, Bantul.
Advertisement
BACA JUGA : Ekonomi DIY Triwulan II 2023 Tumbuh 6,16 Persen, UMKM Jadi Penopang Utama
Persoalan ekonomi kerakyatan tersebut harus terus diingatkan bersama. Karena melihat saat ini sistem perekonomian yang berjalan justru mengarah ke liberal. Di mana sumber kekayaan negara dikuasai oleh segelintir elit ekonomi. “Kemudian seolah rakyat dipaksa menyesuaikan dengan kepentingan para elit ekonomi ini. Ini seharusnya tidak terjadi," katanya.
Ia mendorong agar model ekonomi liberal saat ini harus dihentikan dan dikembalikan lagi ke sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ini bisa menjadi solusi dalam mengatasi persoalan ekonomi jangka panjang karena negara bisa mengendalikan proses ekonomi sekaligus mengontrol pasar.
“Karena ekonomi kerakyatan juga dapat diartikan sebagai sistem ekonomi pasar dengan pengendalian pemerintah atau ekonomi pasar terkendali,” kata anggota Komite II DPD RI ini.
BACA JUGA : Pekerjaan Rumah Bank Indonesia
Ia menambahkan sistem ekonomi ini lebih dekat dengan ekonomi pancasila yang merupakan moderasi antara kapitalisme dengan sosialisme. Selanjutnya sering disebut sebagai sistem ekonomi konstitusi yang secara sosiologis merupakan gambaran perekonomian masyarakat Indonesia yang menjadi katup penyelamat dalam menghadapi krisis ekonomi.
“Secara ideologis sangan sesuai dengan dasar negara Indonesia atau Pancasila dan secara budaya mewakili gambaran budaya ekonomi masyarakat Indoensia yang religius semangat gotong royong menjadi basis perekomian masyarakat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Chromebook, Uang yang Dikembalikan Baru Rp10 Miliar
- Serentak, SPPG Sajikan Nasi Goreng di Ultah Prabowo Ke-74
- 80 Bangunan Ponpes Tua Diaudit, Pemerintah Siapkan Rp25 Miliar
- Kasus Tayangan Pesantren, Kementerian Komdigi Puji Langkah Tegas KPI
- Aksi Antipemerintah di Peru Tewaskan Satu Orang dan 102 Luka-luka
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Menkeu Purbaya Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Era SBY dan Jokowi
- ASPD Siapkan Penyeberangan Arus Mudik Natal dan Tahun Baru 2026
- Jadwal Kereta Bandara YIA Hari Ini Jumat 17 Oktober 2025
- Peminat KB Vasektomi di Sleman Tinggi, Kuota 2025 Sudah Penuh
- Jadwal SIM Keliling Kota Jogja Jumat 17 Oktober 2025
- Presiden Prabowo Minta Purbaya Tinjau Ulang PP Devisa Hasil Ekspor
- AKP Hariyadi Terbukti Aniaya Darso hingga Tewas, Divonis 2 Tahun
Advertisement
Advertisement