Advertisement
Pemadaman Kebakaran Gunung Arjuno Lebih Efektif Lewat Jalur Darat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menilai pemadaman kebakaran Gunung Arjuno, Pasuruan, Jawa Timur lebih efektif jika dilakukan oleh Satgas Darat. Ia mendorong pembentukan Satgas Darat yang melibatkan personel dari unsur forkopimda.
"Satgas Darat itu yang efektif. Kalau tanpa Satgas Darat, bohong itu kita bisa memadamkan api," kata Suharyanto, dalam keterangan, di Jakarta, Sabtu.
Advertisement
Menurutnya, upaya pengendalian yang paling efektif dilakukan dengan cara pemadaman darat karena tim lebih mampu menjangkau lokasi dan dapat mengetahui secara persis posisi titik api.
Di samping itu, katanya, upaya pemadaman kebakaran yang dilakukan Satgas Darat dapat lebih fokus dan terpusat sehingga api dapat dipadamkan dengan sempurna.
Menurut Suharyanto, Satgas Darat dinilai lebih efisien dibandingkan cara lain, seperti "water bombing", teknologi modifikasi cuaca (TMC), maupun upaya lainnya.
Baca juga: Dinamika Pemilu 2024, Relawan Milenial Ganjar Mengalihkan Dukungan ke Prabowo
"Operasi udara itu jalan terakhir. Jadi operasi darat dulu dilakukan. Jangan sampai menunggu api membesar. Kalau api membesar maka sia-sia kita," jelas Suharyanto.
Suharyanto mengatakan bahwa strategi pemadaman karhutla dengan "water bombing" menjadi langkah terakhir karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan.
"Kasihan negara bayar mahal," tambah Suharyanto.
Selain itu, operasi "water bombing" membutuhkan penampungan sumber air yang besar untuk diangkut menggunakan pesawat menuju titik api, padahal lokasi sumber air akan lebih sulit ditemukan saat musim kemarau seperti sekarang ini.
Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuno yang terjadi sejak 28 Agustus 2023 menjadi perhatian pemerintah pusat. Sebab, titik api dilaporkan meluas mulai dari Kabupaten Malang, Pasuruan, Mojokerto hingga Kota Batu dalam kurun waktu sepekan terakhir.
Apabila ditotal, maka luas lahan yang terbakar dari seluruh wilayah telah mencapai kurang lebih 4.796 hektar dengan Kabupaten Pasuruan menjadi wilayah terdampak paling luas, yakni 2.724,48 hektar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pemerintah Sebut Makan Bergizi Gratis Telah Menjangkau 5,58 Juta Orang
- Pemilu dan Pilkada Diputuskan Diadakan Terpisah, DPR Pertanyakan Posisi Mahkamah Konstitusi
- Terungkap, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Melarang Pegawai Bapenda Hindari Panggilan KPK
- Sidang Suap Mantan Wali Kota Semarang, Kepala Bapenda Setor Rp1,2 Miliar ke Mbak Ita
- Pasangan Gay di Lamongan Dicokok Polisi Karena Bikin Konten Pornografi di FB-MiChat
Advertisement

Konflik Antarnegara Bisa Berdampak pada Harga Energi di Indonesia
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Ringan Selimuti Sejumlah Kota Besar Hari Ini Senin 30 Juni 2025
- Paket Makan Bergizi Gratis Selama Liburan Sekolah, dari Roti, Telur, hingga Buah
- Iran Kirim Surat ke PBB, Minta AS dan Israel Tanggung Jawab atas Agresi
- Donald Trump Sebut Iran Punya 4 Situs Nuklir Utama
- Polda Lampung Tindak 693 kendaraan ODOL
- Guru Ngaji di Jaksel Cabuli 10 Santri Perempuan, Begini Modusnya
- Satgas Pangan Panggil Produsen 212 Merek Beras Nakal Hari Ini
Advertisement
Advertisement