Advertisement

Pemadaman Kebakaran Gunung Arjuno Lebih Efektif Lewat Jalur Darat

Newswire
Sabtu, 09 September 2023 - 23:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pemadaman Kebakaran Gunung Arjuno Lebih Efektif Lewat Jalur Darat Kebakaran lahan - hutan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menilai pemadaman kebakaran Gunung Arjuno, Pasuruan, Jawa Timur lebih efektif jika dilakukan oleh Satgas Darat. Ia mendorong pembentukan Satgas Darat yang melibatkan personel dari unsur forkopimda.

"Satgas Darat itu yang efektif. Kalau tanpa Satgas Darat, bohong itu kita bisa memadamkan api," kata Suharyanto, dalam keterangan, di Jakarta, Sabtu.

Advertisement

Menurutnya, upaya pengendalian yang paling efektif dilakukan dengan cara pemadaman darat karena tim lebih mampu menjangkau lokasi dan dapat mengetahui secara persis posisi titik api.

Di samping itu, katanya, upaya pemadaman kebakaran yang dilakukan Satgas Darat dapat lebih fokus dan terpusat sehingga api dapat dipadamkan dengan sempurna.

Menurut Suharyanto, Satgas Darat dinilai lebih efisien dibandingkan cara lain, seperti "water bombing", teknologi modifikasi cuaca (TMC), maupun upaya lainnya.

Baca juga: Dinamika Pemilu 2024, Relawan Milenial Ganjar Mengalihkan Dukungan ke Prabowo

"Operasi udara itu jalan terakhir. Jadi operasi darat dulu dilakukan. Jangan sampai menunggu api membesar. Kalau api membesar maka sia-sia kita," jelas Suharyanto.

Suharyanto mengatakan bahwa strategi pemadaman karhutla dengan "water bombing" menjadi langkah terakhir karena mahalnya biaya yang harus dikeluarkan.

"Kasihan negara bayar mahal," tambah Suharyanto.

Selain itu, operasi "water bombing" membutuhkan penampungan sumber air yang besar untuk diangkut menggunakan pesawat menuju titik api, padahal lokasi sumber air akan lebih sulit ditemukan saat musim kemarau seperti sekarang ini.

Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuno yang terjadi sejak 28 Agustus 2023 menjadi perhatian pemerintah pusat. Sebab, titik api dilaporkan meluas mulai dari Kabupaten Malang, Pasuruan, Mojokerto hingga Kota Batu dalam kurun waktu sepekan terakhir.

Apabila ditotal, maka luas lahan yang terbakar dari seluruh wilayah telah mencapai kurang lebih 4.796 hektar dengan Kabupaten Pasuruan menjadi wilayah terdampak paling luas, yakni 2.724,48 hektar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Sumur Bor Proyek Pemda DIY Belum Optimal Atasi Kekeringan, DPRD: Kalah dengan Pemberian Swasta

Jogja
| Minggu, 24 September 2023, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Unik, Kuil Buddha Ini Dibangun dengan Jutaan Botol Bir

Wisata
| Sabtu, 23 September 2023, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement