Advertisement
Ikuti Indonesia, Malaysia Setop Impor Sapi dan Kerbau Hidup dari Australia
Pemeriksaan PMK di tempat penampungan ternak Dagan, Murtigading, Sanden, Rabu (18/5/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Malaysia untuk sementara waktu menghentikan impor sapi dan kerbau hidup asal Australia.
Langkah ini dilakukan beberapa hari setelah Indonesia menangguhkan impor usai ditemukannya penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh virus lumpy skin disease (LSD).
Advertisement
Menyusul adanya penghentian tersebut, Kepala Petugas Hewan Australia, Mark Schipp, sudah berkomunikasi dengan pihak Malaysia untuk mencabut kebijakan tersebut dan meyakinkan mereka bahwa Australia bebas dari LSD.
BACA JUGA: Imbas Temuan LSD, RI Setop Impor Sapi Hidup Australia
“Australia segera berkomunikasi dengan rekan-rekannya di Malaysia untuk mencabut pembatasan sambil memastikan Australia bebas dari penyakit tersebut,” kata Mark, mengutip Reuters, Jumat (11/8/2023).
Mark sendiri memaklumi keputusan yang diambil Negeri Jiran atas saran Indonesia yang tidak menerima sapi dari empat perusahaan ekspor tertentu, menyusul terdeteksinya LSD pada sapi Australia yang diekspor setelah mereka tiba dan menghabiskan waktu di Indonesia.
Mark mengatakan, pihaknya sedang bekerja untuk menyelesaikan penyelidikan status kesehatan ternak yang terdampak.
Sebagaimana diketahui, Indonesia sebagai pasar terbesar ekspor sapi hidup Australia, melakukan pembatasan sapi hidup dari empat perusahaan ekspor.
“Indonesia telah menghentikan impor sapi hidup dari empat fasilitas Australia setelah penyakit LSD terdeteksi pada sebagian kecil sapi, beberapa saat setelah tiba [di Indonesia],” demikian pernyataan pemerintah Australia beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang, mengatakan, penangguhan impor dilakukan selama 60 hari sejak Barantan mengirim surat kepada otoritas Australia pada 12 Juli 2023.
Bambang mengungkapkan, baik Australia maupun Indonesia akan melakukan pendalaman selama waktu tersebut untuk menemukan penyebab dan sumber pasti LSD pada 13 ekspor sapi impor Australia.
“Kalau hasilnya negatif maka akan diteruskan impornya, kalau positif kita hentikan,” jelas Bambang di Kantor Kementerian Pertanian, Selasa (1/8/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
HIPMI: Embarkasi Haji Berpeluang Dongkrak Ekonomi Kulonprogo
Advertisement
5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub
Advertisement
Berita Populer
- Layanan Dukcapil Bantul Beralih ke Sistem Web
- 6 Tewas dalam Kebakaran Gudang Parfum di Turki
- Rusia Serang Gardu Nuklir Ukraina, 7 Tewas
- 4 Tim Tersingkir Awal dari Piala Dunia U-17 2025
- China Desak Belanda Pulihkan Pasokan Semikonduktor
- Besok, Ratusan Eks Pekerja Sritex Demo Tuntut Pesangon
- Jerman & Islandia Mundur dari Miss Universe 2025, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement



