5 Masalah Proyek LRT, Anggaran Membengkak hingga Salah Desain
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dan LRT Jabodebek terus mendapat sorotan seiring jadwal pengoperasiannya yang kian dekat.
Dalam perkembangan terakhir, masa uji coba operasi terbatas Kereta Cepat Jakarta Bandung dipastikan mundur hingga September 2023 dari jadwal semula yang ditargetkan pada 18 Agustus 2023.
Advertisement
Sementara itu, operasional LRT Jabodebek mundur hingga 30 Agustus 2023. Proyek ini sebelumnya dijadwalkan meluncur untuk komersial pada 18 Agustus 2023.
Dua megaproyek sektor transportasi itu telah menghadapi beragam masalah dalam proses pembangunannya selama 7-8 tahun ini. Mulai dari biaya bengkak, perencanaan yang kurang baik, hingga polemik soal desain.
Berikut 5 Masalah Proyek LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung:
LRT Jabodebek
1. Target operasional yang terus mundur
Target operasional terus mundur Proyek LRT Jabodebek sudah mundur beberapa kali dari target commercial operation date atau COD.
Awalnya, proyek strategis nasional itu ditargetkan beroperasi pada Juli 2019 dan kemudian digeser ke Agustus 2022 karena kesulitan pembebasan lahan dan pandemi Covid-19. Namun, Kementerian Perhubungan menyebut bahwa LRT Jabodebek belum bisa siap pada Agustus 2022 untuk diuji coba atau soft launching.
Jadwal terbaru operasional LRT Jabodebek ditarget pada 18 Agustus 2023, tetapi akhirnya bergeser lagi ke 30 Agustus 2023. Penundaan ini untuk mematangkan proses uji coba dan kelayakan sistem yang dilakukan secara detail oleh Siemens hingga 30 Agustus 2023.
2. Longspan LRT Salah Desain
Jembatan lengkung bentang panjang (longspan) LRT Jabodebek di kawasan Gatot Subroto-Kuningan disebut salah desain oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. Pembangunan longspan oleh PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) disebut tanpa pengujian sudut kemiringan kereta.
Tiko menilai seharusnya longspan dibuat lebih lebar agar kereta bisa melaju dengan kecepatan optimal saat melintasi longspan.
3. Spesifikasi Kereta LRT Tak Seragam
Bukan hanya salah desain longspan, Tiko membeberkan bahwa spesifikasi 31 rangkaian LRT Jabodebek buatan Inka ternyata tidak sama satu dengan yang lainnya. Perbedaan spesifikasi terjadi dari aspek dimensi, berat, kecepatan hingga pengereman.
Ketidakseragaman itu, kata Tiko membuat Siemens sebagai penanggung jawab software proyek tersebut harus memperlebar toleransi sehingga biaya yang dibutuhkan lebih besar.
4. Biaya LRT Bengkak
Proyek LRT Jabodebek ternyata juga mengalami pembengkakan biaya (cost overrun). Awalnya biaya proyek tersebut hanya Rp29,9 triliun, tetapi membengkak hingga Rp32,5 triliun.
Cost overrun sebesar Rp2,6 triliun itu akhirnya ditutupi oleh penyertaan modal negara (PMN) menggunakan APBN 2021.
5. Sempat Kecelakaan di Cibubur
Tabrakan rangkaian LRT Jabodebek pernah terjadi pada 25 Oktober 2021 pukul 12.30 WIB. Rangkaian TS29 menabrak ujung rangkaian TS20 di track 1 Stasiun Harjamukti. Kecelakaan tersebut terjadi saat kedua rangkaian LRT Jabodebek tengah melakukan proses langsir untuk mengosongkan jalur 2 untuk kepentingan pengujian sarana.
BACA JUGA : Molor 2 Tahun, Potensi Kerugian LRT Jabodebek Bisa Tembus Rp3,5 Triliun!
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan fakta bahwa kecelakaan antar rangkaian LRT Jabodebek terjadi karena masinis atau teknisi tidak fokus saat menjalankan rangkaian karena tengah menggunakan handphone.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Lewat Film, KPU DIY Ajak Masyarakat untuk Tidak Golput di Pilada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
- Belasan Provinsi Rawan Pilkada Dipantau Komnas HAM
- Menteri Satryo Minta Kemenkeu Kucurkan Dana Hibah untuk Dosen Swasta
- Menpar: Kunjungan Wisatawan ke Bali Belum Merata
- Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar
- Vonis terhadap Presiden Terpilih AS Donald Trump dalam Kasus Uang Tutup Mulut Kembali Ditunda
- Para Calon Kepala Daerah Diingatkan Tidak Berkampanye Saat Masa Tenang
Advertisement
Advertisement