Advertisement
Berikut Sederet Masalah LRT Jabodebek, Salah Desain hingga Keselamatan Penumpang Dipertaruhkan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Megaproyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek justru disebut-sebut punya sederet masalah jelang operasionalnya. Moda transportasi massal yang direncanakan meluncur pada 18 Agustus 2023 sebagai kado HUT Kemerdekaan Indonesia terpaksa diundur menjadi 31 Agustus 2023.
Pengunduran jadwal operasi tersebut seakan membenarkan adanya masalah dalam proyek LRT Jabodebek. Beberapa waktu sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan sejumlah problemnya.
Advertisement
BACA JUGA : Tanggapan Jokowi Soal Kabar LRT Salah Desain
Pertama, jembatan lengkung bentang panjang (longspan) LRT Jabodebek di kawasan Gatot Subroto-Kuningan disebut salah desain. Pembangunan longspan oleh PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) disebut tanpa pengujian sudut kemiringan kereta. Tiko menilai seharusnya longspan dibuat lebih lebar agar kereta bisa melaju dengan kecepatan optimal saat melintasi longspan.
Kedua, spesifikasi 31 rangkaian LRT Jabodebek buatan PT Industri Kereta Api (Inka) ternyata tidak sama satu dengan yang lainnya. Perbedaan spesifikasi terjadi dari aspek dimensi, berat, kecepatan hingga pengereman.
Ketidakseragaman itu, kata Tiko membuat Siemens sebagai penanggung jawab software proyek tersebut harus memperlebar toleransi sehingga biaya yang dibutuhkan lebih besar.
Ketiga, tidak adanya penghubung atau integrator dalam proyek LRT yang setiap komponennya dikerjakan oleh pihak yang berbeda. PT Inka memproduksi kereta, PT Adhi Karya mengerjakan prasarana, pengembangan perangkat lunak dari Siemens, dan PT Len Industri bertanggung jawab atas persinyalan.
Keempat, proyek ini juga mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) dari Rp29,9 triliun menjadi Rp32,5 triliun. Cost overrun sebesar Rp2,6 triliun itu akhirnya ditutupi oleh penyertaan modal negara (PMN) menggunakan APBN 2021.
BACA JUGA : LRT Jabodebek Salah Desain? Ini Penjelasan MTI
Kelima, jangan lupa juga bahwa pada 25 Oktober 2021, LRT pernah mengalami kecelakaan. Rangkaian TS29 menabrak ujung rangkaian TS20 di track 1 Stasiun Harjamukti.
Kecelakaan tersebut terjadi saat kedua rangkaian LRT Jabodebek tengah melakukan proses langsir untuk mengosongkan jalur 2 untuk kepentingan pengujian sarana.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan fakta bahwa kecelakaan antar rangkaian LRT Jabodebek terjadi karena masinis atau teknisi tidak fokus saat menjalankan rangkaian karena tengah menggunakan handphone.
Sejumlah masalah ini kemudian yang menjadikan alasan Presiden Joko Widodo bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, meninjau langsung kesiapan LRT Jabodebek, Kamis (3/8/2023).
Usai menaiki LRT Jabodebek dari Stasiun Harjamukti di Cibubur, menuju Stasiun Dukuh Atas, Jokowi menegaskan bahwa aspek keselamatan dan keamanan menjadi hal utama yang harus diperhatikan.
"Urusan keamanan, urusan keselamatan, harus dilihat betul," katanya.
Merespons arahan Presiden, Menhub Budi Karya langsung melakukan penundaan untuk mematangkan proses uji coba dan kelayakan sistem yang dilakukan secara detail oleh Siemens hingga 30 Agustus 2023.
"Kami minta saran ke Presiden dan disampaikan pokoknya kami harus melakukan uji coba. Jika sudah berhasil, maka akan kami buka. Jadi, bisa menjadi 20 Agustus atau 30 Agustus [2023]," kata Budi, Kamis (3/8/2023).
BACA JUGA : Adhi Karya Angkat Bicara Soal LRT Salah Desain
Pengamat transportasi menilai penundaan operasional LRT Jabodebek menjadi 30 Agustus 2023 tidak menjadi masalah. Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Aditya Dwi Laksana memandang peresmian LRT Jabodebek untuk komersial tidak harus dilakukan bertepatan dengan momen ulang tahun Indonesia.
"Sebenarnya tidak ada keharusan harus beroperasi di 18 Agustus [2023]," kata Aditya saat dihubungi, Kamis (3/8/2023).
Aditya menuturkan keselamatan dan kelancaran operasional LRT Jabodebek harus diprioritaskan, alih-alih terburu-buru mengejar momen perayaan hari kemerdekaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
- Polisi Tetapkan Lisa Mariana sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik
Advertisement

Dinas PUPRKP Gunungkidul Targetkan Renovasi 253 RTLH pada 2026
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Acara Amal Love Your W 2025 Dikecam, W Korea Minta Maaf
- Preview Persijap Jepara Vs Bali United Malam Ini
- Cermat Pilih Kecepatan Internet, Hemat Biaya dan Tetap Nyaman
- Agius Mendominasi, Mario Suryo Aji Finis di P20 Moto2 Australia
- Pasar Godean Terapkan Parking Gate, Siap Uji Coba Tarif Progresif
- Raul Fernandez Raih Kemenangan Perdana MotoGP di Australia
- SEA Games 2025, Timnas Putri Indonesia Segrup dengan Thailand
Advertisement
Advertisement