Advertisement
Kasus Dugaan Gratifikasi, KPK Bakal Tahan Lagi Gazalba Saleh

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Hakim Agung Gazalba Saleh telah divonis bebas dalam kasus suap penanganan perkara di Mahkamah Agung (MA).
Kini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mengusut dugaan gratifikasi dan pencucian uang Gazalba Saleh.
Advertisement
Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri menjelaskan pengusutan itu dilakukan secara paralel dengan pangajuan kasasi terhadap vonis bebas yang dijatuhkan oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Bandung pekan ini. "Oleh karena itu ke depan kami fokus selesaikan berkas perkara gratifikasi dan TPPU, dan tentu kami akan panggil kembali tersangka," katanya, Kamis (3/8/2023).
Dengan demikian, KPK juga mengatakan bakal menahan kembali Gazalba apabila proses penyidikan dinyatakan cukup. Ali memastikan tidak ada tersangka rasuah yang tidak ditahan. "Kemungkinan untuk dilakukan penahanan sesuai dengan UU itu penyidik ada, bisa melakukan itu, tetapi sekali lagi penahanan setiap tersangka nanti setiap proses penyidikan cukup," ujarnya.
BACA JUGA: Malioboro Jadi Jalur Pedestrian, Ini Gedung dan Bangunan yang Hilang
Sejalan dengan hal tersebut, KPK juga tengah berlomba dengan waktu untuk mengajukan memori kasasi terhadap vonis bebas Gazalba terkait dengan kasus suapnya. Oleh karena itu, lembaga antirasuah meminta PN Bandung agar segera mengirimkan salinan putusannya kepada Jaksa KPK.
Status Hakim Agung
Di sisi lain, Komisi Yudisial (KY) pun belum menentukan status Gazalba ke depannya seusai divonis bebas oleh pengadilan. Juru Bicara KY Miko Ginting mengatakan bahwa akan mencermati terlebih dahulu proses kasasi oleh KPK.
Setelah itu, baru KY akan menjalankan juga proses etik sebagaimana kewenangan lembaga. "KY akan mencermati dulu proses yang akan dilakukan oleh KPK. Misalnya, apakah akan mengajukan upaya hukum atau tidak. Sebelum kemudian KY juga menjalankan proses etik sebagaimana kewenangan KY. Proses penegakan hukum dan penegakan etik merupakan dua proses yang berbeda," jelasnya kepada wartawan, dikutip Rabu (3/8/2023).
BACA JUGA: Sebuah Bom Sengaja Diledakkan di Bandara YIA
Adapun dalam surat dakwaan, Gazalba didakwa menerima suap Sin$20.000 dari total Sin$110.000 untuk mengondisikan putusan kasasi pidana Ketua Pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana Budiman Gandi Suparman.
Suap itu berasal dari Heryanto Tanaka, pihak debitur KSP Intidana yang tengah bersengketa dengan Budiman. Atas dakwaan tersebut, Gazalba dituntut pidana penjara selama 11 tahun dan denda sejumlah Rp1 miliar subsidair enam bulan kurungan. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
Advertisement

Tak Perlu Syarat Berkeluarga, Warga Sleman Bisa Ikut Transmigrasi
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
- Akhirnya, Paus ke-267 Gereja Katolik Terpilih
- Profil Paus Leo XIV Asal Amerika Serikat
- Wamendes: Koprasi Merah Putih Jangan Mematikan Usaha di Desa yang Sudah Ada
- Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement