Advertisement
Bahlil: Persoalan Ekonomi Bakal Menghadang Para Capres 2024
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal II/2023 pada Jumat (21/7/2023). Youtube: Kementerian Investasi - BKPM
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Investasi/Kepala badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut masalah yang akan menghadang para calon presiden (capres) adalah ekonomi.
Bahlil mengatakan hasil survei dari Indikator Politik Nasional, rata-rata persoalan ke depan itu, yaitu pengendalian bahan pokok dan lapangan kerja, utamanya bagi para anak muda. “Ke depan, capres siapa pun, itu pasti problem-nya di persoalan ekonomi, bukan di pidato-pidato, di ekonomi persoalannya,” katanya Minggu (23/7/2023).
Advertisement
BACA JUGA : Selain Luhut, Bahlil Siap Maju Jadi Ketum Golkar
Kalau bicara lapangan pekerjaan, Bahlil menekankan pemerintah selalu melakukan respon terhadap percepatan dan penciptaan lapangan kerja. Untuk itu, pemerintah menerapkan hilirisasi di daerah-daerah agar investasi masuk ke wilayah tersebut.
“Itu semua dalam rangka merespons dalam menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Bahlil menyebutkan dalam pemerintahan Jokowi yang terus membangun infrastruktur tersebut menjadi jawaban dalam pemerataan pertumbuhan ekonomi yang tidak melulu terpusat di Pulau Jawa atau Jawasentris.
“Jadi kalau ditanya bahwa ko kita lambat atau tidak merespons apa yang menjadi pikiran anak muda, mohon maaf karena nggak seperti itu, kita sudah melakukan percepatan juga kok,” ujarnya.
Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi pada semester I/2023 telah mencapai 48,5 persen dari target Rp1.400 triliun. Realisasi tersebut juga telah menyerap tenaga kerja secara langsung sebesar 849.181 orang. Capres atau cawapres yang akan dilirik masyarakat adalah mereka yang membuat langkah konkret dalam menciptakan lapangan kerja.
“Siapa presiden yang pandai untuk merusmuskan langkah-langkah komprehensif dalam rangka menciptakan lapangan kerja, pengendalian bahan pangan, meningkatkan pendapatan negara, ini pasti akan laku di publik,” tuturnya.
BACA JUGA : Menteri Bahlil Sindir Ganjar Pranowo, Realisasi Investasi
Dalam kesempatan yang sama, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan hasil dari survei yang dilakukan pada 20-24 Juni 2023. Menurut hasil tersebut, generasi Z (lahir 1997-2012) cenderung tidak terlalu banyak bicara aspek pengendalian harga kebutuhan pokok.
“Karena mereka punya penghasilan baru di luar pekerjaan konvensional atau karena mereka masih bergantung pada orang tua, saya tidak tahu, tetapi kita bisa tahu isu ini lebih banyak disuarakan gen X dan baby boomers. Generasi Z lebih concern pada penciptaan lapangan kerja,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
Advertisement
Hingga 24 Oktober 2025, PAD Bantul Capai Rp608,9 Miliar
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- PSS Sleman Ditahan Imbang Persipura di Stadion Maguwoharjo
- Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Korban Kerusuhan Demo di Tanzania
- PDIP Berkomitmen Beri Ruang Bagi Anak Muda dalam Politik
- Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Minggu 2 November 2025
- Jadwal Kereta Bandara YIA Minggu 2 November 2025
- Catat, Ini Jadwal SIM Keliling Polda DIY Bulan November 2025
- Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Minggu 2 November 2025
Advertisement
Advertisement



