Rusia Lucuti 2000 Senjata dari Grup Wagner, Termasuk Tank dan Peluncur Roket

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Militer Rusia baru saja merampas ribuan alusista milik tentara bayaran Wagner. Beberapa waktu lalu, Rusia dianggap melemah setelah pemberontakan Wagner yang menghancurkan aset penting Kremlin berupa pesawat Il-22M.
Namun tampaknya tidak demikian. Dilansir dari Newsweek, militer Rusia baru saja mendapatkan tambahan 2000 senjata yang mereka rampas dari grup Wahter.
Advertisement
Menurut Kementerian Pertahanan di Moscow, tentara bayaran Grup Wagner mulai menyerahkan persenjataan mereka kepada pemerintah Rusia pada Rabu, 12 Juli 2023 kemarin.
BACA JUGA: Beredar Rekaman Tumpukan Uang Rubel dan Dolar di Rumah Bos Wagner
Pelucutan senjata milik Wagner mencerminkan upaya pihak berwenang untuk meredakan ancaman yang ditimbulkannya dan juga menandai berakhirnya operasi kelompok tentara bayaran di medan perang di Ukraina.
Di antara senjata yang diserahkan adalah lebih dari 2.000 peralatan, seperti tank, peluncur roket, artileri berat dan sistem pertahanan udara, bersama dengan lebih dari 2.500 metrik ton amunisi dan lebih dari 20.000 senjata api.
Meski demikian, sampai saat ini Rusia belum mengumumkan dan membocorkan informasi terkait nasib Yevgeny Prigozhin, apakah akan dimaafkan atau dihukum mati.
Tapi menurut rumor yang beredar, Putin dan Yevgeny Prigozhin telah bertemu pada 29 Juni lalu alias lima hari setelah pemberontakan terjdi.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan komandan Wagner berjanji setia kepada Putin dan bahwa mereka siap terus berjuang untuk Tanah Air.
Mungkin, pelucutan senjata ini dilakukan sebagai salah satu syarat perdamaian yang ditawarkan Wagner kepada Vladimir Putin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sah! DPR RI Sahkan Revisi UU IKN, Berikut 7 Poin Pentingnya
- Dukung Pertumbuhan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau RI, Inggris Siapkan Rp514 Miliar
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- Anies Kritik Program PSN, Jokowi Tantang Balik: Tunjuk Proyek Mana, yang Nitip Siapa?
Advertisement

Mengoptimalkan Bonus Demografi, Karang Taruna DIY Dorong Inovasi Sosial di Kalangan Anak Muda
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Menag Yaqut Dinilai Keluarkan Ucapan Tak Pantas, PKB: Hati-hati Menjaga Mulutnya!
- Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan, Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN
- Info Gempa Terkini: Sesar Tarera-Aiduna Memicu Gempa Magnitudo 5,3 di Pantai Selatan Kaimana
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- KPK Ungkap 3 Klaster Korupsi di Kementan, dari Pemerasan, Gratifikasi hingga Pencucian Uang
- BPJS Kesehatan Bakal Putus Kontrak dengan Fasyankes yang Tak Jalani Kesepakatan
Advertisement
Advertisement