Advertisement
Batal Impor KRL Bekas, Kemenhub Siapkan Skema Retrofit

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengkonfirmasi proses retrofit rangkaian KRL eksisting milik PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter akan dimulai pada 2023 ini.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal berencana untuk meretrofit sebanyak 4 rangkaian kereta (trainset) setiap tahunnya hingga seluruh kereta selesai direvitalisasi.
Advertisement
Proses ini akan dibarengi dengan penambahan rangkaian kereta pada periode 2025-2026 mendatang. Rencananya, sebanyak 8 dari total 16 rangkaian baru yang telah dipesan KAI Commuter ke PT Industri Kereta Api atau Inka akan tiba pada 2025, dengan sisanya ditargetkan pada 2026.
BACA JUGA : Nyaman dan Tepat Waktu Bersama KRL Jogja Solo
“Jadi, sampai 2027 akan ada penambahan rangkaian kereta,” jelas Risal saat ditemui seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/7/2023).
Opsi retrofit dan pembelian kereta dari PT Inka juga dibarengi dengan upaya pemerintah untuk mengimpor 3 rangkaian kereta baru. Menurutnya, impor KRL tersebut dilakukan untuk mengisi slot cadangan rangkaian kereta.
Risal menerangkan, upaya impor juga berkaitan dengan optimalisasi layanan yang dilakukan oleh KAI Commuter. Dia menyebutkan, KAI Commuter harus mengoperasikan 101 rangkaian kereta untuk dapat melayani penumpang dengan optimal.
Dia melanjutkan, biaya pengadaan untuk impor KRL baru akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan impor rangkaian bekas. Namun, Risal memastikan impor KRL baru tidak akan berpengaruh terhadap skema PSO yang diberikan pada KRL Jabodetabek.
“Biaya impor KRL baru memang akan lebih tinggi, tetapi seharusnya itu tidak akan berpengaruh ke PSO-nya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Risal menuturkan upaya impor KRL baru dan juga peremajaan melalui opsi retrofit juga akan didanai melalui penyertaan modal negara (PMN). Kemenhub juga tengah menunggu usulan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi terkait besaran PMN.
Kemenhub belum menentukan jenis rangkaian kereta baru yang akan diimpor oleh Indonesia. Namun, dia memastikan rangkaian yang nantinya diimpor akan sesuai dengan karakteristik dan struktur rel yang ada di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bapanas Sebut Demo Sopir Truk ODOL Bisa Bikin Pasokan Pangan Terlambat
- KKP Minta Komdigi Blokir Situs yang Jual Pulau di Anambas Riau
- Menteri Budi Arie Lapor ke Prabowo Jumlah Kopdes Merah Putih yang Terbentuk Capai 80.133
- Pengamat Timur Tengah Ingatkan Serangan AS ke Iran Bisa Jadi Lonceng Perang Global
- Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ingatkan Transparansi dalam SPMB untuk Cegah Kecurigaan
Advertisement

Bupati Gunungkidul Berikan Kompensasi ke Warga yang Ternaknya Mati karena Penyakit Menular
Advertisement

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju
Advertisement
Berita Populer
- Kemenhub Tanggapi Penertiban Truk ODOL yang Dianggap Menghambat Arus Logistik
- Kabupaten Temanggung Bangun 39 Sekolah Rakyat, Dimulai Juli 2025
- Retret Kepala Daerah Gelombang II, 10 Kepala Daerah Bakal Dapat Tanda Khusus
- Siswa Bakal Tetap Dapat MBG Selama Libur Sekolah, BGN Menyusun Petunjuk Teknis
- Disiplin Prosedur Haji Diperlukan untuk Mencegah Langkah Mencegah Teror Bom
- Iran Mengancam Bakal Serang Negara yang Memasok Senjata ke Israel
- WNI Mulai Dievakuasi dari Iran, Menteri Luar Negeri Sebut Gelombang Pertama 97 Orang
Advertisement
Advertisement