Advertisement

Promo November

Tahun Ini Pameran Buku Patjarmerah Digelar di Solo, Gibran dan Mangkunagoro X Jadi Pemateri

Wahyu Prakoso
Jum'at, 30 Juni 2023 - 22:07 WIB
Arief Junianto
Tahun Ini Pameran Buku Patjarmerah Digelar di Solo, Gibran dan Mangkunagoro X Jadi Pemateri Pendiri dan Penggagas Patjarmerah, Windy Ariestanty (kanan) dan Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solo Adityo Setya Warman (kedua dari kanan) di Ndalem Djojokoesoeman, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jumat (30/6/2023). - JIBI/Solopos.com

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Event literasi Pasar Buku dan Festival Kecil Literasi Keliling Nusantara atau Patjarmerah kembali digelar tahun ini. Dalam gelaran Patjarmerah yang tahun ini digelar di Ndalem Djojokoesoeman, Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu-Minggu (1-9/7/2023), Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Mangkunagoro X dijadwalkan menjadi pemateri.

Gibran, Mangkunagoro X, Motulz, Noudhy Valdryno menjadi pembicara pada diskusi bertajuk Melihat Solo dari Dekat Sekali, Sabtu (1/7/2023) pukul 16.00 WIB. Gibran dan Mangkunagoro X dalam konfirmasi untuk datang.

Advertisement

Kota Solo adalah poros pergerakan. Solo dalam peta pergerakan dan literasi punya keistimewaan. Tokoh-tokoh penting yang menggencarkan pergerakan bermula dari Kota Solo, antara lain Tjokroaminoto, H. Samanhudi, dan Marco Kartodikromo.

Ada pula Tjipto Mangunkusumo yang mengkritisi sistem feodal. Mereka mengandalkan kemampuan tulis-menulisnya di surat kabar dan berbagai macam aksi protes yang digelar dalam rangka menuntut persamaan hak bumiputera.

Menurut sejarah penulisan, tak sedikit karya klasik lahir di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Kraton Solo) dan Pura Mangkunegaran. Raden Ngabehi Yosodipuro yang menulis Serat Rama (dari Kakawin Ramayana), Pakubuwana IV menulis Serat Wulangreh, Mangkunegara IV menulis Serat Wedhatama, Pakubuwana V menulis Serat Centhini, hingga pujangga legendaris, yaitu Ki Padmasusastra dan Ronggowarsito.

BACA JUGA: Puncak Festival Literasi Digelar Meriah di SMPE Mangunan Sleman

Selain itu, Bromartani, surat kabar berbahasa Jawa pertama terbit di Indonesia pada 1855, bersamaan dengan koran berbahasa Belanda, De Vorstenlanden. Belakangan modernisasi dan tradisi kerap dibenturkan, termasuk sejarah. Segala yang modern dianggap pangkal kehancuran tradisi, dan segala yang tradisional dianggap luhung dan mulia.

Obrolan ini adalah pintu masuk untuk bisa melihat Solo dari dekat. Bagaimana modernisasi tidak menggerus tradisi dan beragam upaya kreatif dilakukan untuk revitalisasi tradisi. Di Solo, tradisi menjadi harta karun yang terus dinarasikan dan diwariskan.

Proses tersebut dilakukan dengan cara-cara relevan. Solo terus bergerak, berdenyut, dan berkawan dengan zaman tanpa melego identitas. “Tetapi ketika bergerak tanpa melego identitas kami juga ingin tahu mau dimana bergerak ke arah mana. Sebab revitalisasi tradisi bukan lagi membenturkan tradisi dan modernisasi.  Zaman dan teknologi tak bisa dibendung,” kata Pendiri dan Penggagas Patjarmerah, Windy Ariestanty.

Menurut dia, orang yang tepat berbicara topik itu di antaranya adalah Gibran dan Mangkunagoro X. Belum ada kepala daerah yang terlibat diskusi langsung di titik-titik atau daerah yang disinggahi Patjarmerah. “Selama ini kami akar rumput sendiri, berjejaring dengan komunitas. Jarang sekali mengetuk pintu pemerintah karena ini merupakan PR bersama alih-alih selalu dikerjakan pemerintah. Ini PR bareng kalau menunggu literasinya gak gerak,” ujarnya.

Adapun Patjarmerah konsisten terus bergerak mengadakan pasar buku dan festival literasi di sejumlah sejak 2019, antara lain Jogja, Malang, Semarang, dan Jakarta. Patjarmerah juga tetap berjalan secara virtual meskipun ada pandemi Covid-19.

Menurut Windy, Pemkot Solo membantu menyediakan tempat untuk rangkaian Patjarmerah di Kota Solo. Bantuan fasilitas tempat seolah membantu meringankan separuh beban Patjarmerah untuk  pasar buku dan festival literasi. “Salah satu yang menarik juga ketika Patjarmerah mau ke Solo justru Mangkunagoro X yang pertama juga menyambut baik dan membantu kami untuk bisa menemukan tempat,” ujar dia.

Dia mengatakan Pura Mangkunegaran sempat menawarkan tempat. Pura Mangkunegaran juga berkontribusi memberikan beberapa sesi pada rangkaian Patjarmerah di Kota Solo. Total diskusi Patjarmerah yang akan berlangsung sebanyak 40 sesi. Peserta bisa mendaftar melalui laman https://patjarmerah.com/solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim

Sleman
| Kamis, 21 November 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement