Advertisement
Menteri BUMN Buka Pos Bloc Surabaya di Gedung Tempat Bung Karno Pernah Sekolah

Advertisement
SURABAYA–Menteri BUMN Erick Thohir terus melakukan program revitalisasi aset-aset bersejarah dan bernilai tinggi milik perusahaan negara. Kali ini, giliran aset PT Pos Indonesia (Persero) di Surabaya yang dilirik Erick untuk ditingkatkan nilai ekonomi aset BUMN tersebut.
Aset yang direvitalisasi tersebut adalah cagar budaya Gedung Kantor Pos Kebonrojo yang berada di Jalan Kebonrojo Nomor 10, Surabaya.
Advertisement
"Khusus di PT Pos Indonesia, sejak awal memang ada 4 aset besar, yaitu di Jakarta, Medan, sekarang di Surabaya, dan satu lagi di Bandung," ujar Erick dalam kunjungannya ke Pos Bloc Surabaya, Rabu (14 Juni 2023).
Hadir mendampingi Erick dalam kunjungannya tersebut Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmat Djumadi, serta Direktur Utama Pos Properti Junita Roemawi.
Menteri BUMN menyebutkan sejak awal, pihaknya telah menemukan aset-aset BUMN yang banyak mangkrak dan tidak bermanfaat.
Atas dasar itu diperlukan revitalisasi aset-aset yang menganggur itu hingga memberikan kontribusi berupa keuntungan kepada BUMN pemilik asetnya.
"[Revitalisasi] harus dilakukan, karena BUMN perlu memberikan kontribusi kepada negara. Negara membutuhkan pemasukan bukan hanya dari pajak, tetapi dari BUMN, dalam bentuk dividen," ujarnya.
Erick menitipkan kepada BUMN pemilik aset dan pemerintah daerah agar menjaga aset-aset BUMN yang sudah direvitalisasi tersebut agar tetap produktif
"Setelah dibangun jangan malah jadi sepi. Padahal sudah dibangun, setahun kemudian malah ditinggalkan. Lihat Sarinah, mereka untung," ujar Erick.
Sebelumnya, Erick telah mendorong dan menuntaskan revitalisasi aset BUMN lain yaitu pusat perbelanjaan dan cagar budaya Sarinah di Jakarta, perusahaan musik bersejarah di Solo Lokananta. Erick juga baru saja menyelesaikan revitalisasi Gedung Danareksa di Jakarta.
Selain itu, kata Erick Thohir, PT Pos Indonesia juga sudah mengoperasikan aset hasil revitalisasi Pos Bloc di Pasar Baru, Jakarta untuk pasar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), produk lokal, seni, hingga budaya.
Aset-aset bersejarah milik BUMN ada yang sudah dimanfaatkan dengan baik, seperti Pos Bloc di Pasar Baru untuk UMKM, produk lokal, seni dan budaya. Area cagar budaya itu dulunya Gedung Filateli Pos yang kini menjadi Pos Bloc.
Erick mengatakan, semua pihak harus pastikan aset - aset BUMN bermanfaat. Gunakan untuk public space yang disukai anak muda agar lebih kreatif. Karena 55% penduduk Indonesia adalah berusia muda.
"Mohon dukungan agar ini menjadi tempat untuk kolaborasi, masyarakat kreatif. Kita jaga bersama-sama. Karena sayang asetnya bagus," ujar Erick. Dia menambahkan, revitalisasi ini dilakukan agar bisa ditingkatkan asetnya menjadi sesuatu yang lebih baik, baik layanannya maupun sebagai bisnis.
Cagar Budaya
Dalam laman situs web Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya Kota Surabaya disebutkan Gedung Kantor Pos Kebonrojo adalah Cagar Budaya dan dibangun pada 1926, oleh arsitek GPJM Bolsius dari Departemen Burgerlijke Openbare Werken (BOV) Batavia.
Sebelum menjadi kantor pos, gedung ini digunakan sebagai Kantor Kabupaten Surabaya sekitar tahun 1800–1881. Itu sebabnya Jalan Kebonrojo dulu dikenal dengan nama Regenstraat.
Setelah itu, gedung ini beralih fungsi lagi menjadi gedung HBS (Hogere Burgerschool) atau sekolah tingkat menengah (SMP dan SMA) hingga tahun 1923. Dan yang menjadikannya bernilai sejarah tinggi adalah karena salah satu lulusannya tidak lain Soekarno (1915-1920), Proklamator Kemerdekaan RI.
Selain Soekarno, beberapa tokoh lain yang juga bersekolah di sana adalah Hubertus Jan van Mook (1906-1913), Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan Pimpinan Tinggi NICA. Soekarno dan van Mook, keduanya sekolah di HBS ini, sebuah sekolah untuk anak-anak bangsa Eropa, putra bangsawan pribumi atau putra para tokoh pribumi terkemuka, dengan pengantar dalam Bahasa Belanda.
Gedung ini juga sempat dipakai selama tiga tahun sebagai gedung Kepala Komisaris Surabaya (Hoofdcommissariaat van Politie) sebelum akhirnya digunakan sebagai kantor pos hingga sekarang. Gedung ini pernah dikuasai Jepang pada pasa pendudukan Jepang, tapi berhasil direbut kembali oleh para pegawai pos pribumi sekitar Oktober 1945. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kasus Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia, Klub Suap Wasit hingga Rp1 Miliar
- Sederet Artis yang Raup Cuan dari TikTok Shop
- Ini Modus Tersangka Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia
- TikTok Dilarang Jualan, 6 Juta Penjual dan 7 Juta Kreator Bisa Gulung Tikar
- Ingat! BPJS Kesehatan Tidak Menanggung Biaya Berobat 21 Kondisi Penyakit
Advertisement
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Menpora Dito Kembali Disebut Terima Uang di Korupsi BTS 4G Kominfo
- Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Sambangi Bareskrim Polri untuk Tuntut Keadilan
- PWA DIY Bergerak Membantu Masalah Air Bersih di Beberapa Wilayah DIY
- PBB Pinang Gibran Dampingi Prabowo di Pilpres 2024
- Sejarah dan Tradisi Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
- Tekan Harga, Beras Untuk Operasi Pasar Bakal Ditambah Jadi 100.000 Ton
- Pengamat Ekonomi Sebut 3 Hal Ini Jadi Penyebab Harga Beras Sulit Turun
Advertisement
Advertisement