Lebih dari 30 Persen Tempat Perlindungan Bom di Ukraina Sudah Tidak Layak

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Layanan Darurat Negara dari 63.000 tempat perlindungan bom di seluruh Ukraina yang diperiksa oleh pihak berwenang pada 10 Juni.
Di antara 62.912 tempat penampungan yang diperiksa, mendekati jumlah total tempat penampungan di seluruh negeri, 23,6% dianggap tidak layak untuk digunakan dan 9,3% lainnya ditutup.
Advertisement
Di Kyiv, 4.655 tempat penampungan diperiksa, 34% di antaranya tidak layak digunakan dan 0,6% lainnya ditutup. Pihak berwenang Ukraina memulai audit nasional setelah dua wanita dan seorang anak berusia sembilan tahun terbunuh oleh puing-puing rudal di Kyiv pada 1 Juni ketika mereka tidak dapat mengakses tempat perlindungan bom terdekat.
BACA JUGA : AS Disebut Rugi Besar Jika Ukraina Kalah Lawan Rusia
Insiden tersebut memicu kemarahan terhadap pihak berwenang karena tidak memastikan perlindungan yang tepat terhadap penduduk sipil di tengah serangan Rusia yang terus-menerus.
Mayat seorang pria tak dikenal ditemukan di reruntuhan rumah Kherson yang dihancurkan oleh penembakan Rusia, Roman Mrochko, kepala administrasi militer kota Kherson, melaporkan di Telegram pada 11 Juni. Menurut Mrochko, Layanan Darurat Negara menemukan jenazah saat melakukan operasi pencarian di jalan tempat rumah itu berada.
Enam hari lalu, pasukan Rusia menghancurkan bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka di seberang Sungai Dnipro, yang diduduki oleh Rusia, memicu bencana kemanusiaan dan lingkungan berskala besar di selatan Ukraina.
Rusia terus menyerang Kherson bahkan ketika upaya evakuasi sedang dilakukan di daerah dengan banjir yang sangat tinggi. Kantor Kejaksaan Oblast Kherson melaporkan pada 11 Juni bahwa serangan Rusia terhadap kapal evakuasi menewaskan 3 warga sipil dan melukai 23 lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dukung Pertumbuhan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau RI, Inggris Siapkan Rp514 Miliar
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- Anies Kritik Program PSN, Jokowi Tantang Balik: Tunjuk Proyek Mana, yang Nitip Siapa?
- Cuaca Panas, Dinas Kesehatan DIY Minta Warga Mewaspadai Gangguan Kesehatan Kulit
Advertisement
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Bom Bunuh Diri di Turki, Kelompok Bersenjata Kurdi Akui Bertanggung Jawab
- Elektabilitas Hasil Survei di Peringkat Bawah, Anies: Yang Penting Menjangkau
- Kualitas Udara di Ibu Kota Indonesia Posisi Kedua Terburuk di Dunia
- Hasil Rakernas PDIP Disebut Jadi Penyemangat untuk Sosialisasi Ganjar Pranowo
- Banteng Jogja Solid Bergerak, Yakin Ganjar Pranowo Menang Sekali Putaran
- Gaji PNS Indonesia Tertinggi Capai Rp30 Juta, Begini Perbandingan dengan Negara Lain di Asia
- Dua Mantan Pegawai KPK Jadi Diperiksa sebagai Saksi Kasus Korupsi Kementerian Pertanian
Advertisement
Advertisement