Advertisement
Trump Sebut Serangan AS Lumpuhkan Jalur Narkoba Venezuela
Donald Trump / Instagram realdonaldtrump
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan bahwa serangan militer AS baru-baru ini menargetkan kawasan dermaga di Venezuela yang diduga menjadi titik operasional pengiriman narkoba melalui jalur laut.
Pernyataan itu disampaikan Trump kepada wartawan menjelang pertemuannya dengan Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu, Senin (29/12/2025). Menurut Trump, lokasi yang diserang merupakan fasilitas pesisir tempat narkotika disiapkan sebelum dikirim menggunakan kapal.
Advertisement
“Kami telah menghantam kapal-kapalnya. Sekarang kami menghantam area operasionalnya,” kata Trump, dikutip Selasa (30/12/2025).
Trump menyebut kawasan dermaga tersebut kini sudah tidak lagi berfungsi. Namun, ia enggan membeberkan secara rinci lembaga Amerika Serikat yang terlibat dalam operasi tersebut. Trump hanya menyatakan mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi memilih tidak mengungkapkannya ke publik.
BACA JUGA
Ia juga menambahkan bahwa target serangan berada di sepanjang garis pantai Venezuela, tanpa menyebutkan lokasi spesifik.
Saat ditanya mengenai komunikasi dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Trump mengaku sempat melakukan pembicaraan belum lama ini. Meski demikian, ia menyebut percakapan tersebut tidak menghasilkan kemajuan berarti.
“Saya memang berbicara dengannya, tapi tidak banyak yang tercapai,” ujarnya singkat.
Hingga kini, pemerintah Venezuela belum memberikan pernyataan resmi terkait klaim serangan AS maupun pengakuan Trump mengenai komunikasi dengan Maduro.
Sebelumnya, Trump juga sempat menyinggung operasi militer terhadap Venezuela dalam wawancara radio pada Jumat lalu. Dalam kesempatan itu, ia menyebut AS telah menyerang sebuah fasilitas besar yang diduga berkaitan dengan aktivitas perdagangan narkoba, tanpa mengungkap detail lokasi maupun waktu kejadian.
Pernyataan tersebut muncul di tengah meningkatnya intensitas operasi militer Amerika Serikat di kawasan Karibia dan Pasifik timur sejak September 2025. Operasi itu diklaim sebagai bagian dari upaya pemberantasan jaringan perdagangan narkotika internasional. Sejumlah laporan menyebut sedikitnya 105 orang tewas dalam 29 serangan yang terjadi dalam periode tersebut.
Langkah militer AS juga beriringan dengan meningkatnya tekanan terhadap Venezuela, termasuk pemblokiran kapal tanker minyak, penyitaan kapal, serta penambahan kehadiran militer di sekitar perairan negara tersebut.
Pemerintah Venezuela sebelumnya mengecam berbagai tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk “pembajakan internasional”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Kemenhub: Arus Mudik Natal 2025 Lancar dan Terkendali
- BMKG Peringatkan Hujan Ekstrem Ancam Pulau Belitung
- Respons Bendera GAM, Hasto PDIP: Di NKRI Hanya Ada Merah Putih
- Wujud Kepedulian di Nataru, PLN Perkuat Kemandirian Lapas IIA Semarang
- DPR Desak Pemerintah Pulangkan 600 WNI Korban Scam
- Polisi Periksa 8 Saksi Dugaan Korupsi Kalurahan Ngunut
- Pemerintah Tambah 280 Starlink Pulihkan Komunikasi Sumatera
Advertisement
Advertisement




