Asteroid Berbahaya Berukuran Raksasa Mendekati Bumi Pekan Depan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sebuah asteroid berbahaya seukuran Empire State Building sedang bergerak menuju Bumi dan akan tiba pekan depan.
Tetapi masyarakat tidak perlu khawatir karena objek tersebut akan melewati bumi, meskipun jaraknya relatif dekat dengan planet ini.
Advertisement
Asteroid 1994 XD, yang ditemukan oleh kelompok Spacewatch di Observatorium Kitt Peak di Arizona pada tahun 1994, akan berada sedekat 1,8 juta mil ke Bumi, atau sekitar delapan kali jarak rata-rata bulan, tepat sebelum pukul 9 malam EDT pada 12 Juni.
Asteroid berdiameter antara 1.214 hingga 2.723 kaki itu, bergerak dengan kecepatan 77.301 kilometer per jam (48.032 mph).
Menurut situs web simulasi Asteroid Launcher, dengan asumsi asteroid berdiameter 1.500 kaki dan menabrak Bumi pada sudut 45 derajat, pendaratan Asteroid 1994 XD di New York City akan meninggalkan kawah selebar 2,1 mil, menguapkan sekitar 60.000 orang.
Bola api 6,8 mil akan membunuh lebih dari 6 juta, dan 5,6 juta akan mati karena gelombang kejut 264 desibel. Juga akan terjadi gempa bermagnitudo 6,0.
Tingkat potensi kehancuran yang berasal dari ukuran asteroid membuatnya mendapatkan gelar Objek yang Berpotensi Berbahaya.
Tapi Asteroid 1994 XD pernah lebih dekat ke Bumi di masa lalu: hanya berjarak 1,5 juta mil pada 31 Mei 1904. Terakhir kali melewati rumah kita pada 27 November 2012, dan setelah minggu depan akan melewati Bumi lagi di tahun 2041 .
Menurut Pusat Studi Objek Dekat Bumi (NEOS) NASA, lebih dari selusin objek yang mendekati Bumi sedang dilacak.
Sementara Asteroid 1994 XD diharapkan tidak menimbulkan risiko bagi planet kita, kemungkinan akan ada lebih banyak kekhawatiran pada Hari Valentine 2046.
Saat itulah asteroid 2023 DW memiliki peluang 1 dari 560 untuk menghantam kita, atau 1 dari 625 peluang, menurut Badan Antariksa Eropa. Syukurlah, yang itu jauh lebih kecil dari XD 1994 – seukuran kolam renang Olimpiade.
Tahun lalu, NASA melakukan misi Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART), mencoba membelokkan benda langit dengan meluncurkan dan menabrakkan pesawat ruang angkasa ke dalamnya.
Misi tersebut sukses besar, mengubah orbit asteroid kecil Dimorphos lebih dari yang diharapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Spanduk Tolak Politik Uang Ramai di Sleman Jelang Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Satryo Minta Kemenkeu Kucurkan Dana Hibah untuk Dosen Swasta
- Menpar: Kunjungan Wisatawan ke Bali Belum Merata
- Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar
- Vonis terhadap Presiden Terpilih AS Donald Trump dalam Kasus Uang Tutup Mulut Kembali Ditunda
- Para Calon Kepala Daerah Diingatkan Tidak Berkampanye Saat Masa Tenang
- Retno Marsudi Ditunjuk sebagai Direktur Non-eksekutif Perusahaan Gurn Energy Singapura
- Hoaks Selama Tahap Awal Pilkada hingga Masa Tenang Terkendali, Ini Tanggapan Kemkomdigi
Advertisement
Advertisement