Advertisement
Tingkatkan Literasi Digital Masyarakat untuk Promosikan Pariwisata di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Masyarakat perlu dilibatkan untuk ikut mempromosikan potensi wisata, seni dan budaya di sekitarnya. Untuk itu, peningkatan literasi digital masyarakat perlu terus dilakukan.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPd) DIY, GKR Bendara mengatakan berbagai komunitas di media sosial bisa berkembang menjadi saluran ekonomi. Ia mencontohkan banyak komunitas budaya dan sejarah yang awalnya hanya komunitas kemudian berkembang menjadi badan usaha.
Advertisement
''Awalnya mereka hanya aktif sebagai komunitas njeron beteng tetapi bisa berkembang menjadi besar dan terlibat mempromosikan pariwisata di Jogja,'' tutur Bendara saat mengikuti Talkshow Festival Literasi Digital, di lapangan Timbulharjo, Sewon, Bantul melalui rilisnya, Selasa (6/6/2023).
BACA JUGA:Â Wisatawan Mengeluh Macet dan Parkir Mahal, Begini Solusi Pemkot Jogja..
Festival tersebut mengangkat tema "Mempromosikan Komunitasmu Dengan Media Sosial" yang digelar Yayasan Omah Kreasi Centre Yogyakarta, bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Ribuan masyarakat yang datang dalam festival tersebut didominasi anak-anak muda lantaran dikemas dengan pertunjukan seni musik.
Menurut Bendara, sejumlah komunitas di Jogja bahkan aktif menjadi official media sosial Keraton Yogyakarta. Banyak informasi tentang keraton yang dikemas sesuai kebutuhan generasi milenial saat ini. Di sinilah, kata putri bungsu Sultan HB X ini pentingnya media sosial untuk mempromosikan pariwisata.
"Informasi sekecil apapun tentang budaya bisa masuk ke alam bawah sadar yang membuat seseorang dapat mencintai budaya dan tradisinya. Akhirnya, mereka tak hanya mencintai tetapi juga merawat budayanya," katanya.
Meski begitu, Bendara mengakui ada sejumlah tantangan yang dihadapi saat ini. Hal itu karena banyak platform yang mempromosikan Jogja sebagai destinasi saja bukan sebagai ekosistem. Selain itu, belum banyak yang mempromosikan komunitas desa dan kampung wisata.
''Promosi desa dan kampung wisata sangat kecil dibandingkan destinasi yang ada investor dengan modal besar. Desa dan kampung kalah dalam hal biaya promosi. Ini yang belum bisa tercipta yakni ekosistem pariwisata untuk desa dan kampung,'' paparnya.
Pendiri Yayasan Omah Kreasi Centre Yogyakarta Khoirun Nisa mengatakan kemudahan dalam mengakses digital perlu diimbangi dengan kreativitas dan tanggung jawab. Kegiatan yang digelar di Bantul tersebut merupakan salah satu bagian dari literasi digital untuk membentuk rasa tanggung jawab tersebut.
''Karena kegiatan ini bertujuan agar masyarakat bijak dalam memanfatkan internet sebagai kunci literasi digital. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi anak-anak muda yang memanfaatkan teknologi digital. Semoga mereka semakin cakap digital,'' tandasnya.
Adapun Ketua Sub Komisi Media Baru Lembaga Sensor Film (LSF) RI Andi Muslim mengatakan perkembangan teknologi sangat cepat namun belum semua orang memanfaatkannya untuk mengangkat produk lokal. Ia berharap, masyarakat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memperkuat kecintaan kepada produk lokal.
BACA JUGA: 4 Agenda KEN Kemenparekraf Digelar di Sleman, Begini Respons Wabup Danang
Direktur Kuliner Kriya Desan dan Fesyen Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI Yuke Sri Rahayu menjelaskan pula manfaat media sosial. Menurutnya media sosial bermanfaat untuk memperkenalkan budaya bahkan bisa menjadikannya sebagai pendapatan.
''Termasuk kegiatan yang digelar ini, bakal berdampak banyak. Misalnya, setelah dari sini, anak-anak muda mulai memanfaatkan media sosial untuk menambah pendapatan,'' jelasnya.
Ia menegaskan saatnya anak-anak muda memanfaatkan momentum, mengkampanyekan bangga buatan Indonesia. Ia menginformasikan di instansinya sedang gencar mengadakan kegiatan beli produk kreatif lokal. Namun demikian, ia minta produsen produk lokal tidak cepat puas dengan hasil yang dicapai. Ia minta mereka melakukan kolaborasi bukankompetisi.
''Ketika semua berkolaborasi, pasti akan ada cuan di sana. Banyak komunitas yang sudah membuktikannya,'' kata Yuke.
Ketua Presidium Manfindo sekaligus Pengarah Siberkreasi Septiaji Eko Nugroho menambahkan masyarakat harus berhati-hati memanfaatkan media sosial. Ia mengingatkan jangan sampai terlena dengan hoaks yang berseliweran, jangan sampai diadu domba oleh pihak yang sengaja menyebarkan hoaks.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Setelah Amankan Dokumen & Bukti di Kantor Kamentan, Ini Langkah KPK Berikutnya
- Selain Bangun Infrastruktur Transportasi, Pemerintah juga Bangun Ini
- Kasus Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia, Klub Suap Wasit hingga Rp1 Miliar
- Sederet Artis yang Raup Cuan dari TikTok Shop
- Ini Modus Tersangka Pengaturan Skor Liga 2 Indonesia
Advertisement

Kebakaran Garasi Bus di Sonosewu, Mobil hingga Motor Ikut Terbakar
Advertisement

Unik, Taman Sains Ini Punya Gedung Seperti Pesawat Ruang Angkasa
Advertisement
Berita Populer
- Selain Bangun Infrastruktur Transportasi, Pemerintah juga Bangun Ini
- Tersandung Kasus Narkoba & Pembunuhan, 168 WNI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri, Terbanyak di Malaysia
- Komik Malaysia Diduga Hina ART Indonesia, Begini Respons Pemerintah
- Ini Dia Pemenang Duta Bahasa Tingkat Nasional 2023, Ada DIY?
- New York Banjir, Sejumlah Jalan dan Jalur KA Bawah Tanah Terendam
- Viral NU Haramkan Yogurt dan Es Krim, Berikut Penjelasan Lengkapnya
- Sempat Viral, 7 Orang Ditangkap karena Aksi Perundungan dan Penganiayaan Anak di Makassar
Advertisement
Advertisement