Advertisement
Tingkat Kematian Akibat Rabies Nyaris Menyentuh Angka 100 persen

Advertisement
Harianjogja.com, MALANG — Tingkat kematian akibat rabies hampir mencapai 100% jika tidak ditangani dengan tepat.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Gerry Permadi, mengatakan penyakit rabies atau yang sering disebut sebagai penyakit ‘anjing gila’ merupakan salah satu penyakit yang fatal apabila berhasil menjangkiti manusia. Bahkan angka kematian apabila orang yang tertular tidak ditangani dengan tepat hampir mencapai 100 persen.
Advertisement
“Masih banyak masyarakat yang belum memahami penyakit ini,” ujarnya, Jumat (19/5/2023).
BACA JUGA : Warga Jogja! Pemkot Sediakan 2.500 Vaksinasi Rabies Gratis
Oleh karena itu, penting untuk dipahami apa penyebab dan bagaimana cara agar terhindar dari penyakit rabies tersebut. Penyakit ini ditularkan melalui virus yang berada di tubuh hewan terkena rabies seperti anjing, kera, dan kucing.
“Rabies biasanya ditularkan melalui gigitan terbuka atau kontak air liur dari hewan yang telah terkena virus rabies. Persentasenya sekitar 98 persen dari gigitan anjing dan hanya 2 persen sisanya yang berasal dari kera ataupun kucing,” jelasnya.
Virus rabies akan menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan dapat menimbulkan dampak yang sangat fatal. Gejala awal yang bersifat ringan dan sering ditimbulkan yakni demam dan nyeri di sekitar area gigitan.
Sedangkan pada gejala berat, orang yang terjangkit akan mengalami halusinasi, mudah cemas, hingga ciri yang khas adalah sering mengeluarkan air liur berlebihan (hipersaliva).
“Pada tahap yang sangat berat, orang yang terjangkit akan sampai pada fase paralisis, yakni tubuh tidak bisa bergerak layaknya stroke. Bukan hanya setengah yang lumpuh, melainkan keseluruhan badan hingga menyebabkan kematian,” ujarnya.
Tindakan penanganannya, kata Gerry, langkah awal setelah terkena gigitan dengan mencuci area gigitan dengan air mengalir dan sabun selama 10 hingga 15 menit. Setelah itu, segera menuju ke rumah sakit terdekat untuk diberikan vaksin anti rabies atau yang sering dikenal dengan VAR.
BACA JUGA : Kenali Bahaya Virus Rabies dan Pertolongan Pertama
Apabila luka gigitan sangat serius dan mendekati kepala, maka akan ditambahkan serum anti rabies atau yang sering disebut dengan SAR. Langkah preventif atau pencegahan, kata dia, bisa dilakukan karena lebih baik menghindari risiko. Di Indonesia, masih terdapat 26 provinsi yang menjadi wilayah endemis rabies.
Hanya terdapat tujuh provinsi yang telah dinyatakan bebas rabies. Adapun ciri-ciri hewan yang terjangkit rabies dapat dilihat lewat tingkah lakunya yang aneh, seperti mengeluarkan air liur berlebihan dan menggigit sembarangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 7 Orang Rombongan Pengantar Umrah Meninggal karena Kecelakaan di Gresik, Begini Kronologinya
- Polisi Sebut Dokter PPDS Unpad yang Perkosa Keluarga Pasien Punya Kelainan Seksual
- Donald Trump Segera Terapkan Pajak Impor Produk Asal China Menjadi 125 Persen
- 11 Orang Meninggal Dunia Akibat Serangan KKB di Yahukimo
- Kemenkes Minta STR Dokter PPDS Dicabut
Advertisement

Hari Ketujuh Pencarian, Operasi SAR Wisatawan Semarang Terseret Ombak Parangtritis Ditutup
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Siap-siap, Grebeg Getuk akan Digelar Lagi di Alun-Alun Kota Magelang
- Mulai 13 April 2025 Arab Saudi Tangguhkan Penerbitan Visa Umrah
- Pertamina Pecat 2 Awak Mobil Tangki yang Campur BBM dengan Air di Klaten
- Kemenkes Minta STR Dokter PPDS Dicabut
- 11 Orang Meninggal Dunia Akibat Serangan KKB di Yahukimo
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY, Kamis 10 April 2025 di Kantor Kantor Kalurahan Condongcatur
- Pengamat: Pengesahan RUU Perampasan Aset Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Upaya Pemberantasan Korupsi
Advertisement