Advertisement
Penyebab Emas Melonjak Berada di Atas 2.000 dolar

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Harga emas naik tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian sesi sebelumnya, kembali bertengger di atas level psikologis 2.000 dolar AS karena pembicaraan tentang potensi gagal bayar utang AS meningkat di tengah perselisihan antara anggota parlemen Republik dan pemerintahan Biden.
BACA JUGA: Harga Emas Hari Ini Turun
Advertisement
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 31,10 dolar AS atau 1,56 persen menjadi ditutup pada 2.023,30 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 2.028,80 dolar AS dan terendah di 1.986,90 dolar AS.
Emas berjangka tergelincir 6,90 dolar AS atau 0,35 persen menjadi 1.992,20 dolar AS pada Senin (1/5/2023), setelah terdongkrak 10 sen atau 0,01 persen menjadi 1.999,10 dolar AS pada Jumat (28/4/2023), dan naik 3,00 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.999,00 dolar AS pada Kamis (27/4/2023).
Dengan hampir empat minggu tersisa hingga potensi gagal bayar pembayaran kewajiban AS pada 1 Juni, pasar menjadikan emas sebagai tempat berlindung yang aman, mendorong logam kuning lebih tinggi sementara mengirim harga sebagian besar aset berisiko seperti minyak dan saham tergelincir.
"Sekarang emas telah menunjukkan rebound kuat dari basis dukungan horisontal yang terbentuk di area 1.975 dolar AS dan telah berkonsolidasi di atas zona 1.991-1998 dolar AS, mungkin ada cukup bahan bakar untuk menembus resistansi 2.010 dolar AS," kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di SKCharting.com.
Emas juga mendapat dukungan dari dolar AS yang lebih lemah, kekhawatiran seputar sektor perbankan dan pembicaraan bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menghentikan kenaikan suku bunga lebih dari satu tahun setelah kenaikan seperempat poin lainnya pada Rabu waktu setempat.
Pedagang sekarang sedang menunggu keputusan Federal Reserve tentang suku bunga yang akan keluar pada Rabu waktu setempat.
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Selasa (2/5/2023) lebih lanjut mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa pemberi kerja AS memposting 9,6 juta lowongan pada Maret, turun dari hampir 10 juta pada Februari dan terendah sejak April 2021.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan pabrik AS tumbuh 0,9 persen pada Maret setelah merosot 1,1 persen pada Februari. Para ekonom memperkirakan pesanan pabrik naik 0,8 persen.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 38,90 sen atau 1,54 persen, menjadi ditutup pada 25,619 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli terangkat 13,60 dolar AS atau 1,28 persen, menjadi menetap pada 1.078,30 dolar AS per ounce.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
- Sekjen PBB Sambut Positif Gencatan Senjata India-Pakistan
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi Serentak di Jawa Tengah
- 2.113 Jemaah Calon Haji Tiba di Madinah
Advertisement