Advertisement
Gibran Beri Respons Menohok setelah Dituding Keturunan PKI

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Belakangan viral Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dituduh sebagai keturunan dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Serangan politik kepada anak Presiden Jokowi ini muncul kembali menjelang kontestasi Pemilu 2024.
Tudingan itu datang dari akun Instagram @BudiSan42575424, Senin (1/5/2023), yang mengomentari unggahan @gibran_tweet tentang meme bergambar Patrick. Cuitan @BudiSan42575424 diunggah Senin (1/5/2023) siang.
Advertisement
Dalam cuitannya, akun itu membuat lima poin seperti dalam Pancasila, tapi diganti bunyinya. Berikut cuitan itu; “Halo turunan pki solo
Pancacina
1.keatheisan yang maha esa
2.kebiadaban berabad-abad
3.Persatuan cina-cina
4.kerakyatan yang dipimpin oleh republik rakyat cina
5.keadilan sosial bagi seluruh konglomerat cina,” tulis akun tersebut.
Baca juga: Cawapres Ganjar, Megawati: Saya Ada 10 Nama, Nanti Akan Mengerucut
Cuitan itu mendapat respons Gibran beberapa jam setelahnya. Melalui akun @gibran_tweet, orang nomor satu di Solo itu memberikan pernyatan lugas. Dia menyinggung aksi serupa yang terjadi di Pemilu 204 dan 2019.
“Bilang ke korlap lu. Serangan2 seperti ini udah kalian lakukan di 2014 dan 2019. Sudah terbukti 2x kalah dan masyarakat tidak simpatik. Masa mau lu ulangin lagi pola seperti ini di 2024?,” tulis Gibran.
Cuitan @BudiSan42575424 juga ramai mendapatkan kecaman dari warganet. Seperti dari akun @luckmanviolini2 yang me-mention akun @DivHumas_Polri dan @ListyoSigitP. Dia meminta cuitan itu diperhatikan.
“pak @DivHumas_Polri tolong atensinya Ndan @ListyoSigitP,” cuit dia. Di sisi lain, Gibran beberapa kali menyampaikan dalam forum publik bahwa serangan serupa sudah sering dia terima. Tapi tak diproses hukum. Hal itu merupakan sikap atau pilihannya dalam menghadapi serangan-serangan seperti itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement