Advertisement
Kenali Gejala Dominan Pasien Covid-19 Varian Arcturus, Apa Saja?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Batuk dan demam masih menjadi gejala dominan yang paling banyak ditemukan pada pasien Covid-19, meski sudah ditemukan subvarian XBB.1.16 atau Arcturus.
“Adanya varian baru Omicron Arcturus yang sudah terjadi transmisi lokal di Jakarta sejak 27 Maret 2023 lalu, menyebabkan kenaikan kasus positif,” kata Kasie Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Sabtu (15/4/2023).
Advertisement
Berdasarkan persentase gejala kasus positif Covid-19 dari semua jenis varian yang dihimpun Dinkes di DKI Jakarta periode 19 Maret-14 April 2023, Ngabila membeberkan gejala batuk dialami oleh 34 persen pasien yang dirawat di rumah sakit. Kemudian diikuti dengan demam 18 persen, nyeri tenggorokan 14,8 persen dan sakit kepala 11,2 persen.
Gejala lain yang turut dirasakan pasien adalah nyeri otot enam persen, malase 5,6%, nyeri abdomen dua persen, mual muntah 1,6%, menggigil 1,6%, sesak 1,6 %, diare 1,6%, anosmia 1,2%, ageusia 0,8%.
Walaupun didominasi oleh gejala yang diderita oleh pasien masih termasuk ringan, Ngabila meminta masyarakat untuk segera divaksinasi booster agar imunitas tubuh tetap terjaga.
Imbauan itu dikeluarkan mengingat DKI Jakarta saat ini sedang mengalami keterbatasan jumlah vaksin Covid-19. Misalnya seperti stok vaksin Pfizer yang kini tinggal sekitar 5.172 dosis di seluruh Jakarta.
Oleh karenanya, dengan stok vaksin yang tersisa Ngabila meminta masyarakat segera menghabiskannya dengan datang ke sentra vaksinasi terdekat seperti puskesmas karena pemberian vaksin sampai saat ini masih tidak dipungut biaya apapun.
“Sebaiknya masyarakat berpikir untuk mencegah sakit dengan lebih disiplin dalam mendapatkan vaksinasi, bermasker terutama jika sedang sakit, bertemu dengan orang sakit, atau berada di transportasi publik,” katanya.
Lebih lanjut Ngabila memastikan pihaknya akan memantau perkembangan pandemi Covid-19 di Jakarta dalam dua sampai empat pekan ke depan dengan ketat, agar penanganan pandemi khususnya di wilayah DKI Jakarta tetap bisa dikendalikan.
“Masyarakat jangan panik karena walau ada kenaikan kasus, kondisi di Jakarta sangat terkendali karena tidak disertai kenaikan angka perawatan di rumah sakit dan kematian,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Modus Korupsi di BPR Bank Jepara Artha, Bermula dari Kredit Macet
- Ledakan di Gaza Selatan, 4 Tentara Israel Dilaporkan Tewas
- Dosen FH Unissula Diskorsing Karena Diduga Jadi Pelaku Kekerasan
- Perpres No.79 Tahun 2025, Tidak Hanya Soal Kenaikan Gaji
- Viral Kepsek Roni Dicopot, Wali Kota Prabumulih Terancam Sanksi
Advertisement

Damkarmat Bantul Tangani 140 Kejadian Kebakaran hingga September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Orang Unjuk Rasa di London Tolak Kunjungan Donald Trump
- BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Waspada Cuaca Ekstrem
- 20 Ribu Koperasi Merah Putih Akan Peroleh Modal, Rp3 Miliar
- DPR RI Klaim Kelangaan BBM Shell BP Hanya di Jabodetabek
- DPR RI Setujui Revisi RAPBN 2026, Belanja Negara Rp3.842,7 Trilun
- PDIP Hormati Keputusan Prabowo Ganti Kepala LKPP
- Bareskrim Gelar Mediasi Ridwan Kamil dan Lisa Mariana
Advertisement
Advertisement