Advertisement

Kenali Gejala Dominan Pasien Covid-19 Varian Arcturus, Apa Saja?

Newswire
Sabtu, 15 April 2023 - 21:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Kenali Gejala Dominan Pasien Covid-19 Varian Arcturus, Apa Saja? Ilustrasi Virus Corona (Covid/19)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA — Batuk dan demam masih menjadi gejala dominan yang paling banyak ditemukan pada pasien Covid-19, meski sudah ditemukan subvarian XBB.1.16 atau Arcturus.

“Adanya varian baru Omicron Arcturus yang sudah terjadi transmisi lokal di Jakarta sejak 27 Maret 2023 lalu, menyebabkan kenaikan kasus positif,” kata Kasie Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Sabtu (15/4/2023).

Advertisement

Berdasarkan persentase gejala kasus positif Covid-19 dari semua jenis varian yang dihimpun Dinkes di DKI Jakarta periode 19 Maret-14 April 2023, Ngabila membeberkan gejala batuk dialami oleh 34 persen pasien yang dirawat di rumah sakit. Kemudian diikuti dengan demam 18 persen, nyeri tenggorokan 14,8 persen dan sakit kepala 11,2 persen.

Gejala lain yang turut dirasakan pasien adalah nyeri otot enam persen, malase 5,6%, nyeri abdomen dua persen, mual muntah 1,6%, menggigil 1,6%, sesak 1,6 %, diare 1,6%, anosmia 1,2%, ageusia 0,8%.

Walaupun didominasi oleh gejala yang diderita oleh pasien masih termasuk ringan, Ngabila meminta masyarakat untuk segera divaksinasi booster agar imunitas tubuh tetap terjaga.

Imbauan itu dikeluarkan mengingat DKI Jakarta saat ini sedang mengalami keterbatasan jumlah vaksin Covid-19. Misalnya seperti stok vaksin Pfizer yang kini tinggal sekitar 5.172 dosis di seluruh Jakarta.

Oleh karenanya, dengan stok vaksin yang tersisa Ngabila meminta masyarakat segera menghabiskannya dengan datang ke sentra vaksinasi terdekat seperti puskesmas karena pemberian vaksin sampai saat ini masih tidak dipungut biaya apapun.

“Sebaiknya masyarakat berpikir untuk mencegah sakit dengan lebih disiplin dalam mendapatkan vaksinasi, bermasker terutama jika sedang sakit, bertemu dengan orang sakit, atau berada di transportasi publik,” katanya.

Lebih lanjut Ngabila memastikan pihaknya akan memantau perkembangan pandemi Covid-19 di Jakarta dalam dua sampai empat pekan ke depan dengan ketat, agar penanganan pandemi khususnya di wilayah DKI Jakarta tetap bisa dikendalikan.

“Masyarakat jangan panik karena walau ada kenaikan kasus, kondisi di Jakarta sangat terkendali karena tidak disertai kenaikan angka perawatan di rumah sakit dan kematian,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

70 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Jogja, Dinkes: Tidak Perlu Panik

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement