Advertisement
BMKG: Syawal Pemerintah Mungkin 22 April
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hilal 1 Syawal 1444 Hijriah belum terlihat pada Kamis (20/4/2023), sehingga kemungkinan Idul Fitri jatuh pada Sabtu (22/4/2023).
BACA JUGA: Ketua MUI: Lebaran 1 Syawal Kemungkinan Berbeda
Advertisement
Hal tersebut tertuang dalam siaran pers di laman resmi BMKG yang dipublikasikan Selasa (12/4/2023). Untuk penentuan awal bulan Syawal 1444 H, konjungsi akan terjadi pada Kamis (20/4/2023), pukul 04.12.25 UT atau pukul 11.12.25 WIB atau pukul 12.12.25 WITA atau pukul 13.12.25 WIT.
“Di wilayah Indonesia pada 20 April 2023, waktu matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.33.53 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.45.55 WIB di Sabang, Aceh,” tulis laman tersebut.
Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam tanggal 20 April 2023 di wilayah Indonesia.
Secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Syawal 1444 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah matahari terbenam tanggal 20 April 2023.
Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Syawal 1444 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat matahari terbenam tanggal 20 April 2023 tersebut.
Mengutip laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), penentuan awal bulan Hijriah di Indonesia mengikuti MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Berdasarkan kesepakatan, MABIMS mengubah kriteria menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, serta umur bulan lebih dari 8 jam. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan surat bersama ad referendum pada 2021 terkait penggunaan kriteria baru MABIMS di Indonesia mulai 2022.
BMKG kemudian memprediksi fakta-fakta astronomi pada 20 April 2023, meliputi:
- Ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara antara 0,75 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 2,36 derajat di Sabang, Aceh.
- Sedangkan elongasi di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 1,48 derajat di Waris, Papua sampai dengan 3,09 derajat di Sabang, Aceh.
- Umur bulan di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 4,36 jam di Merauke, Papua sampai dengan 7,56 jam di Sabang, Aceh.
- Kemudian, lag di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 4,90 menit di Merauke, Papua sampai dengan 12,52 menit di Sabang, Aceh.
- Fraksi illuminasi bulan di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 0,02 persen di Waris, Papua sampai dengan 0,07 persen di Sabang, Aceh
- Pada tanggal 20 April 2023, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 10 derajat dari Bulan,” tulis laman itu lagi.
Sehingga berdasarkan fakta-fakta tersebut, bulan baru 1 Syawal 1444 Hijriah belum terlihat pada 20 April sesuai kriteria MABIMS. Ramadhan bakal digenapkan 30 hari sehingga kemungkinan Idul Fitri jatuh pada Sabtu (22/4/2023).
Sebelumnya, Peneliti Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menyebut ada potensi kesamaan awal Ramadan, apabila saat Maghrib, 22 Maret 2023 di Indonesia posisi bulan sudah memenuhi kriteria baru MABIMS, yaitu dengan tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat (3-6,4).
Dan pada saat yang bersamaan juga sudah memenuhi kriteria Wujudul Hilal (WH). Sehingga, dua kriteria tersebut menjadi seragam, baik versi 3-6,4 dan WH bahwa 1 Ramadan 1444 pada 23 Maret 2023. Namun, ada potensi perbedaan terkait Idul Fitri 1444.
“Hal ini disebabkan karena pada saat Maghrib 20 April 2023, ada potensi di Indonesia posisi bulan belum memenuhi kriteria baru MABIMS. Namun di sisi lain, sudah memenuhi kriteria WH. Jadi, ada potensi perbedaan, yaitu versi 3-6,4, 1 Syawal 1444 pada 22 April 2023, sedangkan versi WH, 1 Syawal 1444 pada 21 April 2023,” urainya, mengutip laman resmi BRIN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Profil Eko Aryanto, Hakim yang Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun
- Cak Imin: Yang Miskin Jangan Khawatir, Semua Dapat Bantuan
- Selama 2024 Jutaan WNA Masuk ke Indonesia lewat Imigrasi Bandara
- Hakim Tipikor Jakarta: Tuntutan 12 Tahun Penjara Harvey Moeis Terlalu Berat, Harus Dikurangi
- Mahasiswa Universitas Jember Meninggal Dunia Setelah Terjatuh dari Lantai 8, Polisi dan Kampus Lakukan Penyelidikan
Advertisement
RSUD Wonosari Kebanjiran, Ternyata Sumbatan Drainase Jadi Biangnya
Advertisement
Waterboom Jogja Kebanjiran Pengunjung di Libur Natal, Wahana Baru Jadi Daya Tarik
Advertisement
Berita Populer
- Soal Penetapan Tersangka Hasto PDIP, Begini Komentar Jokowi
- Sopir Truk Jadi Tersangka Kecelakaan Tol Pandaan-Malang, Polisi: Sistem Rem Bermasalah
- Gelar Open House Natal, Begini Pesan Keuskupan Semarang
- Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh dan Terbelah, Otoritas Sebut karena Burung
- Wamen BUMN Cek Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Liburan Akhir Tahun
- Pengelola Rest Area Diminta Kelola Smpah Secara Mandiri
- Selain Hasto Kristiyanto, KPK Cegah Yasonna Laoly ke Luar Negeri
Advertisement
Advertisement