Advertisement
Ini Dampak Bibit Siklon 98S bagi Indonesia Menurut BMKG
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memberikan keterangan pers di Kantor BMKG Yogyakarta, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (1/12/2021). - ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Bibit siklon 98S yang saat ini terpantau berada di Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, berpotensi tinggi tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam mendatang.
Menurut siaran pers Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Minggu (9/4/2023), bibit siklon yang terpantau berada di koordinat 11,0° Lintang Selatan dan 128,4° Bujur Timur tersebut memiliki kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1.000 mb.
Advertisement
BACA JUGA : Badai Siklon Tropis 98S Berada di Laut Timur, Indonesia Beri Pesan Australia
Kehadiran bibit siklon 98S dalam 24 jam dapat berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di bagian wilayah Indonesia, menimbulkan potensi hujan sedang hingga sangat lebat di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua serta angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
Bibit siklon itu juga mempengaruhi tinggi gelombang di wilayah perairan Indonesia, antara lain dapat menimbulkan gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter di Perairan Kepulauan Selayar, Perairan Kepulauan Baubau, Perairan Kepulauan Wakatobi, Laut Flores, dan Perairan Kupang-Pulau Rotte.
BACA JUGA : Waspada! Cuaca Ekstrem Diprediksi Terjadi saat Mudik Lebaran, 190 Stasiun BMKG Siaga
Gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter juga berpeluang menghampiri Perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, Selat Ombai, Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur, perairan selatan Ambon, Laut Seram, Perairan Fakfak dan Kaimana, Perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru bagian tengah dan timur.
Selain itu, gelombang setinggi 2,5 sampai empat meter berpotensi menyambangi Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Letti-Kepulauan Babar-Kepulauan Tanimbar, serta Laut Arafuru bagian barat.
Daerah-daerah yang berpeluang mengalami hujan sedang hingga lebat serta daerah-daerah yang kemungkinan terdampak gelombang tinggi dapat melakukan langkah-langkah mitigasi untuk meminimalkan risiko bencana akibat hujan lebat maupun gelombang tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tak Kuat Bersaing, iRobot Ajukan Bangkrut
- Kunjungan Turis Australia ke Jogja Turun, Dispar Evaluasi Promosi
- BPD DIY: Perkuat UMKM, Dorong Digitalisasi, Jaga Stabilitas Likuiditas
- Nick Reiner Diduga Terlibat Tewasnya Rob Reiner
- Inspektorat Bantul Audit APBKal Wonokromo, Dugaan Rugikan Miliaran
- HUT KE-64 BANK BPD DIY: Apresiasi, Motivasi, dan Konsistensi
- DECIMAL FEST: Kolaborasikan Kreativitas dan Literasi Digital
Advertisement
Advertisement





