Advertisement
Seorang Perempuan Hilang 25 Tahun Jadi Korban Perdagangan Manusia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kisah seorang wanita yang diculik dan diperdagangkan sejak 1998 membuat gempar di media social China. Awalnya, otoritas setempat mengklaim tidak ada perdagangan yang terjadi, akan tetapi tuntutan pidana akhirnya diajukan pada 2022, setelah pemerintah pusat membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki kasus tersebut.
Pengadilan China menjatuhkan hukuman kepada enam orang atas peran mereka dalam perdagangan manusia dan pelecehan terhadap seorang wanita yang dikenal sebagai Little Huamei alias Bunga Kecil.
Advertisement
BACA JUGA : Kabar Penculikan Anak di Sleman Marak, Pengamat
Berdasarkan penelusuran pihak pengadilan, dari tahun 1999 hingga 2017, Litte Huamei sebenarnya mampu menjaga dirinya sendiri dan berkomunikasi dengan orang lain. Tapi setelah itu, Dong menahannya di ruangan tanpa sinar matahari, listrik atau air mengalir.
Mirisnya pada kurun waktu 1999 dan 2020, sang wanita itu melahirkan delapan anak Dong hingga akhirnya dia didiagnosis menderita skizofrenia.
Wanita tersebut diperkirakan telah diculik dan dijual beberapa kali sejak awal 1998. Kasus tersebut menimbulkan kegemparan di media sosial China setelah video Little Huamei yang dirantai muncul secara online.
Pengadilan Menengah Rakyat Xuzhou di provinsi Jiangsu menghukum Dong Zhimin sembilan tahun karena penyiksaan dan pemenjaraan ilegal terhadap wanita tersebut dan lima orang lainnya dengan hukuman mulai dari delapan hingga 13 tahun karena penculikan, penjualan, dan pemenjaraannya.
BACA JUGA : Kisah Lengkap Bocah 9 Tahun di Jogja Dikabarkan Lolos
Menurut dokumen pengadilan yang dikutip oleh media pemerintah China, Huamei pertama kali dibawa dari kampung halamannya di provinsi Yunnan, di barat daya China pada awal 1998. Lalu pertengahan 1998, sebelum terlihat di provinsi Henan, China tengah, dirinya dijual ke pedagang manusia seharga setara dengan US$700 atau saat ini setara dengan Rp10,4 juta.
Kemudian, pada pertengahan 1998, dirinya kembali dijual oleh para penyelundup itu kepada seorang petani di Jiangsu, provinsi pesisir timur, seharga US$1.180 atau saat ini sekitar Rp17,6 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Daftar Lengkap Pengurus DPP PKB untuk Periode 2024-2029
- Pansus Hak Angket Haji Ancam Panggil Paksa Menag Yaqut Usai 3 Kali Mangkir
- DPR dan KPU Sepakat Pilkada Ulang pada 2025 Jika Kotak Kosong Menang
- Pengamanan Pilkada 2024, Ini Strategi yang Disiapkan Polri
- Korupsi Pengadaan Xray di Kementerian Pertanian Merugikan Negara hingga Rp82 miliar
Advertisement
Disnaker Sleman Galakkan Program Padat Karya Menekan Angka Pengangguran dan Memperbaiki Infrastruktur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jumlah Korban Jiwa Akibat Topan Yagi di Vietnam Tembus 127 Orang, 54 Hilang dan 764 Terluka
- Tak Hanya Gus Ipul, Jokowi juga Melantik Irjen Pol. Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT
- Gerakan Coblos Semua Paslon Berpotensi Merusak Proses Demokrasi
- Terlibat Tindak Pidana, 9 Anggota Polri Dipecat dengan Tidak Hormat!
- Ini Alasan Pramono Anung Mundur dari Seskab Jokowi pada 22 September
- KPK Dalami Kasus Pencucian Uang dan Gratifikasi Bupati Kepulauan Meranti
- Dilantik Jadi Mensos, Segini Harta Gus Ipul, Masih Punya Utang Rp162 Juta
Advertisement
Advertisement