Advertisement

Musim Dingin Ekstrem Gaza Tewaskan 15 Orang, Tiga Bayi

Jumali
Senin, 29 Desember 2025 - 22:07 WIB
Jumali
Musim Dingin Ekstrem Gaza Tewaskan 15 Orang, Tiga Bayi Warga Palestina melihat-lihat kerusakan akibat serangan udara Irael di daerah El-Remal di Kota Gaza, Jalur Gaza, Palestina, pada 9 Oktober 2023. Naaman Omar/apaimages - WAFA via Wikimedia Commons\\r\\n\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Musim dingin ekstrem di Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 15 warga, termasuk tiga bayi, akibat hipotermia di kamp pengungsi.

Hingga Senin (29/12/2025), tercatat 15 orang, termasuk tiga bayi, dilaporkan meninggal dunia akibat hipotermia yang dipicu hujan lebat dan suhu yang terus anjlok di bawah titik normal.

Advertisement

Para pengungsi kini tidak memiliki pilihan tempat berlindung yang layak. “Saya tidak dapat menemukan tempat tinggal di Gaza, kecuali Pelabuhan Gaza,” ujar seorang pengungsi, Mohammed Maslah, kepada Al Jazeera.

“Saya terpaksa tinggal di sini karena rumah saya berada di bawah kendali Israel. Setelah hujan hanya beberapa jam, kami basah kuyup,” tambahnya.

Kondisi serupa dialami Shaima Wadi, seorang ibu empat anak yang mengungsi dari Jabaliya ke Deir al-Balah. “Kami telah tinggal di tenda ini selama dua tahun. Setiap kali hujan dan tenda roboh menimpa kami, kami mencoba memasang potongan kayu baru,” ungkapnya kepada Associated Press.

Tanpa penghasilan dan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi, Shaima mengaku tidak mampu membelikan pakaian hangat maupun kasur layak untuk anak-anaknya.

Ancaman Badai dan Suhu Titik Beku
Tekanan suhu rendah (polar low-pressure) yang disertai angin kencang telah melanda Gaza sejak Sabtu (27/12). Sistem tekanan rendah ketiga diperkirakan akan kembali menerjang pada awal pekan ini. Pihak berwenang setempat memperingatkan bahwa suhu dapat mencapai titik beku dan curah hujan berpotensi meningkat menjadi badai besar.

Hujan lebat yang turun sejak awal bulan ini telah merendam ribuan tenda dan tempat penampungan sementara. Mengingat sebagian besar bangunan permanen telah hancur, warga tidak memiliki perlindungan dari cuaca ekstrem.

Kepala operasi lapangan Pertahanan Sipil Pelabuhan Gaza, Ibrahim Abu al-Reesh, menyatakan timnya terus menerima panggilan darurat dari kamp-kamp pengungsi. “Kami bekerja keras untuk menutupi tenda-tenda yang rusak ini dengan lembaran plastik setelah terendam air hujan,” jelasnya.

Organisasi bantuan internasional mendesak Israel untuk segera mengizinkan masuknya lebih banyak material tempat penampungan dan bantuan kemanusiaan darurat. Tanpa intervensi segera, musim dingin ini diprediksi akan terus memakan korban jiwa di tengah krisis pangan dan kesehatan yang belum usai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Libur Nataru, Kunjungan Gembira Loka Zoo Tembus 10.000 Orang per Hari

Libur Nataru, Kunjungan Gembira Loka Zoo Tembus 10.000 Orang per Hari

Jogja
| Senin, 29 Desember 2025, 23:17 WIB

Advertisement

Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar

Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar

Wisata
| Senin, 29 Desember 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement